Puisi Hati

By : Ave Ry

Kupikir duniaku akan runtuh tanpamu
Senyap seluruh tawa dan bising ceriaku
Tak terpikir ku goreskan pena, bercerita bahwa kau telah berlalu
Dan penuh terisi hariku oleh sujud syukur karena DIA telah menjagaku

***

Kalau saja cermin dapat berkata-kata, kurasa dia akan bilang, “Hey jelek bosan aku melihatmu meratap”. Dan kalau boleh jujur, aku setuju dengannya. Lihatlah mata cekung, merah membengkak di depan sana dengan rambut kusut masay. Mengerikan!

Hampir saja, ya, hampir saja telephone genggam itu kuraih. Bermaksud untuk menarik kata-kata itu, “Mulai saat ini, kita putus aja”. Tapi entah mengapa jemariku membeku dan hanya terkulai layu menopang dagu.

“Aku nggak ngerti Ai… Kita baik-baik aja kan?”. Kalimat Afra beberapa jam lalu berdengung, menggangguku bak ratusan lebah merobek gendang telinga. Dan kalimat selanjutnya tidak menyisakan secuil ruang untuk kudengar. Yang kutahu saat sepeda motormu melaju, meninggalkan kepulan asap didepan rumah, aku berkata yang tidak mungkin dapat kau dengar, “I love you so much”

***

“Gue bingung sama Lo Ry… Kenapa coba Lo putusin si Afra? Gue nggak pernah lihat lo berdua berantem”. Saat itu Carissa, teman dekat yang menjadi teman curhat paling aman menggelengkan kepala. ‘Memang tidak! Kan kamu tahu sendiri Sa aku tidak suka keributan’. Sungutku dalam hati. “Gue nggak suka dengan ini semua Sa… Membebani bathin dan merusak akal sehat”, “Sok suci…”. Itulah, kalimat terakhir yang kudengar dari seorang teman dekat.

Selanjutnya hari-hari berlalu dengan datar. Kadang keputusan itu menyesakkan nafas meninggalkan jejak yang akan terus membekas. Bersama deru waktu yang tidak pernah berhenti berderap. Terkadang goyah, melesak keluar bersama sejuta tanya, kenapa?

Tanya ku pada jiwa yang mengisi raga ini terjawab. Sampul buku berwarna merah muda dengan judul “Wanita & Harga Diri” tergenggam erat. Buku ini hanyalah buku ‘murahan’, murah karena diperoleh hanya dengan lima ribu rupiah. Tapi tahukah kawan apa yang terukir didalamnya? Pisau tajam yang mengiris-iris kesadaranku.

“ Kesan baik tak mungkin diperoleh wanita-wanita yang tidak menjaga dirinya dari arus pergaulan. Harga diri seorang wanita memang terletak pada sejauh mana ia bisa menjaga muru’ah dalam hidupnya. Namun sayang, masih sedikit sekali wanita yang teguh berpegang pada ajaran Islam. Padahal dengan memegang teguh prinsip ketaatan pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, seorang wanita tidak akan direndahkan, bahkan cenderung dihormati dan dihargai dengan utuh sebagai wanita yang terhormat. “

Beberapa baris kalimat yang mungkin tidak dipahami oleh Carissa atau temanku lainnya. Aku tidak tahu ada apa denganku waktu dulu, yang aku tahu aku merasa tidak nyaman dengan keadaan itu. Terpasung oleh sebuah hubungan tanpa kejelasan akan ikatan yang kokoh. Fitrahku sebagai wanita timbul ke permukaan, menginginkan penghargaan akan sebuah perjanjian yang disaksikan.

.....................................................................................

(Kelanjutannya tunggu saya menang sayembara dulu) ., (^_^)/


Mengikuti :
'Sayembara Menantang Cerita #NikahAtauPutusinDia'
FB : http://www.facebook.com/LukyBRouf , twitter : http://twitter.com/LukyRouf 

Management Emosi Wanita

By : Ave Ry
 

"Dan bergaullah bersama mereka (isteri) dengan cara yang patut (diridhai oleh Allah). Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."(QS. An-Nisa:19).

Bila para pakar merasa kesulitan memahami hakekat manusia, seperti yang diungkapkan Dr. Alexis Karel dalam bukunya Man is The Unknown, maka manusia kebanyakan akan lebih sulit memahami jiwa wanita yang aktualisasi emosinya bagaikan gelas kristal, indah namun mudah pecah.

Memahami Wanita

Dalam bahasa Arab wanita sering disebut al-jins al-lathif (jenis yang lembut). Yang dikaitkan dengan dinamika kejiwaan, relung emosional dan perasaannya.

Kondisi emosi yang ‘ khas’ ini merupakan kelebihan sekaligus kekurangan wanita, sehingga kadang wanita sering salah paham dan sulit memahami dirinya sendiri, apalagi mengendalikan dan mengelola emosi secara baik. Padahal kata wanita dalam bahasa Jawa sendiri merupakan kependekan dari wani ditata yang berarti berani ditata atau dikelola.

Sementara itu manusia pada dasarnya sudah merasakan kodrat hidup dan dapat menangkap adanya sesuatu yang menjadi fitrah maupun takdirnya, sebagaimana diungkapkan dalam surat al-Qiyamah: 14. "Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri." Namun banyak manusia lebih suka mencari jati diri diluar dirinya dan cenderung mencari kambing hitam dengan menutupi atau membodohi diri sendiri. Karenanya, Allah mengingatkan manusia untuk melihat kedalam dan jujur pada diri sendiri sehingga dapat mengelola kekurangan dan kelebihannya secara optimal tanpa upaya manipulasi atau distorsi. Dalam QS. Adz-zariyat:21 Allah berfirman: Dan pada dirimu sendiri, apakah kamu tidak memperhatikan?

Menurut Dr. Frederick, tabiat dan keadaan psikis wanita mengalami proses stagnasi. Seandainya wanita tidak memiliki emosi dan kemanjaan anak-anak, sulit baginya menjadi ibu yang baik. Wanita bisa dipahami anak-anak karena perasaannya mengandung sifat kekanak-kanakan. Bahkan, lanjut Dr.Frederick, dalam perkembangannya wanita cenderung bersifat kekanak-kanakan.

Wanita lebih banyak menggunakan praduga, perasaan dan emosi ketimbang rasio. Wanita terkondisikan untuk lebih bersikap pasif daripada bersifat aktif, pun bersikap pasrah daripada bersifat menguasai. Wanita secara kodrati tercipta untuk berada ditengah anak dan suami sehingga ia merupakan titik sentral dalam menjaga keharmonisan anggota keluarga dengan kecenderungan masing-masing.

Maka jika suami mampu memahami isterinya, ia akan mendapat kesenangan dari isteri dalam batas-batas fitrah. Sebaliknya, jika ia tidak mampu memahami isterinya, boleh jadi ia akan menghancurkan keluarganya. Karena itulah Nabi saw lalu mengingatkan suami untuk mendampingi, membimbing dan tidak menjatuhkan hukuman kepada isteri hanya karena suatu sifat jelek karena sesungguhnya ia pun demikian.


Pembelaan Islam pada Wanita

Rahmat Islam menyentuh wanita dan melindunginya dari kesewenangan pria. Islam mengajarkan pemeluknya tentang posisi dan jati diri wanita agar dapat melakukan tugasnya dengan baik. Wanita dituntut menjaga dan mengelola nilai-nilai kewanitaannya dengan baik.

Apabila fenomena dan realitas kewanitaan ini dipungkiri akan terjadi disharmoni dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

"Sesungguhnya kaum wanita itu adalah saudara kaum pria, maka sayangilah mereka sebagaimana kalian menyayangi diri kalian sendiri." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Syariat Islam telah mempelopori pengibaran bendera kesetaraan gender dengan menjadikan kaum wanita sebagai mitra suami dalam mengelola keluarga dan masyarakat.

Kemampuan memahami dan mengelola emosi merupakan kunci cinta kasih suami istri menuju keluarga sakinah (QS.Ar-Rum:21). Dengannya Allah menumbuhkan cinta suci di hati suami-isteri sehingga mereka terdorong untuk menunaikan hak dan kewajiban masing-masing tanpa paksaan. Nabi saw. pernah mengungkapkan kenangan cintanya pada Khadijah, "aku sungguh telah mendapatkan cinta sucinya." (HR. Muslim).

Agar ‘Gelas kristal’ ini tetap indah dan bening berkilau maka ia harus diperlakukan dengan penuh kelembutan (An-Nisa:19). wajib bagi kaum mukmin untuk mempergauli isteri dengan baik, yaitu menemani hidup dan mempergauli mereka dengan ma’ ruf dan berkenan di hati mereka serta tidak melanggar aturan syariat, tradisi dan kesopanan. Karena itu, mempersempit jatah nafkah, menyakiti fisik dan perasaan pasangan dengan perbuatan dan perkataan, sikap dingin dan masam, semua itu tidak termasuk pergaulan yang ma’ ruf." Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw:

"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya (keluarganya) dan aku adalah sebaik-baik orang terhadap isteriku (keluargaku)." (HR. Ibnu Majah).

Rumah tangga ditegakkan atas dasar mawaddah (kasih asmara), yakni hubb (cinta kasih). Cinta yang tulus akan memotivasi sikap kooperatif, kompromistis, dan apresiatif. Saling mementingkan pasangan sehingga masing-masing memenuhi hak pasangan melebihi kewajiban, tidak hanya menuntut haknya. Suami-isteri harus bersabar atas kekurangan bahkan kesalahan masing-masing.

Bila kamu tidak menyukai mereka, karena cacat fisik atau watak yang timbul di luar kekuasaannya, kurang sempurna mengatur rumah tangga, atau ada kecenderungan kepada orang lain, maka bersabarlah dan jangan gegabah menjatuhkan keputusan. Jangan tergesa menceraikan mereka, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Manajemen Emosi, Bukan Tidak Punya Perasaan

Manajemen emosi berarti bersabar atas tabiat, keadaan kodrati, bahkan perilaku pasangan, dengan tetap mentarbiah dengan ihsan sehingga membuahkan cinta yang tulus. Kebajikan harus tumbuh dari niat ikhlas agar mendapatkan timbal balik yang tulus. Kebaikan dan kebahagiaan pasangan tidak dijamin dengan nafkah lahir materi. Perlakuan dan sikap simpatik lebih efektif merebut hati pasangan sehingga timbul saling memaklumi kekurangan yang ada. Rasulullah berasabda:

"Sesungguhnya kalian tidak akan dapat memuaskan orang hanya dengan harta kalian, namun kalian akan dapat memuaskan orang dengan tatapan simpatik dan akhlak yang baik."

Keahlian manajemen emosi dapat dilihat pada perilaku dan pola hubungan suami istri pada zaman rasulullah saw. Kejengkelan Aisyah kepada Nabi saw, hanya diekspresikan melalui perubahan gaya bahasa. Nabipun tanggap terhadap ketidaksukaannya serta menyikapi dengan penuh kesabaran.

Suatu hari Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah ra, "saya sangat mengenal, jika kamu sedang suka padaku maupun jika kamu sedang jengkel." Lalu Aisyah bertanya, "bagaimana engkau dapat mengetahuinya?" beliau menjawab, "jika kamu sedang suka, maka kamu menyatakan (dalam sumpah) ‘ tidak, demi Rabb Muhammad’ , namun jika kamu sedang jengkel, menyatakan, ‘ tidak, demi Rabb Ibrahim’  (HR. Muslim).

Itulah kelebihan Aisyah dalam mengelola emosi sehingga tidak melanggar norma kesopanan dan mengganggu keharmonisan keluarga.

Manajemen emosi bukan mematikan atau membekukan perasaan. Wanita harus bersikap ekspresif, komunikatif dan proaktif, baik terhadap suami maupun keluarga sehingga terbangun komunikasi yang sehat. Disinilah diperlukan kearifan wanita untuk tidak memancing ego dan emosi suami. Agar ia tidak sampai menggunakan kekerasan akibat kemarahannya.

Pribadi yang shalihah dapat mengelola emosi menjadi potensi yang membangun bukan merusak, mengokohkan bukan merobohkan serta mudah toleransi atau memaafkan orang lain. Sifat ini merupakan salah satu kunci kebahagiaan, kebaikan dan kelestarian rumah tangga.

"Dan orang-orang yang menahan amarah (emosi)nya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran:134).


Source :
1. DR. H. Setiawan Budiutomo (Dewan Syariah Nasional MUI)
2. Hayatuna al Jinsiyah
3. Rakaiz al Iman Bayna al Aqlu wa al Qalbu
4. Tafsir Al Manar

Tag : , ,

Mengapa Wanita Mudah Menangis

By : Ave Ry

Pertanyaan ini beberapa kali mengusik saya, “Mengapa wanita mudah menangis dibanding pria?”. Atas dasar itulah saya mencoba menelusuri penyebab yang ‘masuk akal’. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui penyebab di balik menangis dan ada berapa jenis air mata serta perbedaan cara pria dan wanita saat menangis.

Wanita secara biologis lebih sering meneteskan air mata dibandingkan pria. Di bawah mikroskop, sel-sel kelenjar air mata wanita terlihat berbeda dari pria. Selain itu, saluran air mata pria lebih besar daripada wanita, sehingga jika seorang pria dan seorang wanita menangis, air mata wanita itu lebih cepat membasahi pipinya.

Menurut penulis buku laris, “The Female Brain” Dr Brizendine, kondisi sosial berperan dalam menahan dorongan untuk menangis. Ketika kita mengalami sakit fisik atau kesedihan karena emosional atau frustrasi, amygdala otak, yang merupakan bagian dari sistem limbik atau “otak emosional,” meransang sinyal. Jika stimulus cukup besar, energi dapat berpindah dari area emosional ke dalam strip motor frontal. Saat itulah napas bisa berkembang menjadi terisak-isak.

Salah satu hormon dalam air mata adalah prolaktin yang merupakan katalis laktasi. Sama halnya dalam membantu menghasilkan susu. Prolaktin juga membantu dalam produksi air mata. Pada wanita saat mencapai usia 18 tahun, mereka memiliki 50 persen dan menjadi 60 persen prolaktin, lebih tinggi dalam aliran darah mereka daripada pria. “Kami percaya ini adalah salah satu alasan bahwa perempuan lebih mudah menangis,” kata Frey. Diantara penyebab mudahnya wanita menangis yatitu;

1. Hormon

Hormon wanita lebih mudah berada di dalam keadaan yang tidak stabil terutamanya apabila wanita datang bulan. Tekanan yang sebelum ini biasa untuk mereka, akan menjadi satu tekanan besar yang mampu untuk membuat wanita menangis. Banyak wanita menyatakan mereka lebih kerap menangis ketika datang bulan (haid). Hal itulah yang terkadang akan membuat wanita menjadi lebih sensitif dari masalah-masalah yang kecil akan menjadi semakin besar

2. Manipulasi

Apkah sahabat tahu bahwa perasaan kebanyakan wanita meyakini, kalau pria itu lemah terhadap air mata wanita? Pemikiran seperti ini telah diterapkan sejak dulu dan menyebabkan setangah wanita menyalahgunakannya untuk memanipulasi sesuatu keadaan itu. Mereka juga yakin bahwa seseorang pria sanggup melakukan apa saja hanya untuk menghentikan tangisan air mata mereka

3. Luapan emosi yang ikhlas

Tidak semua wanita menangis kerana hendak memanipulasi pria, itu hanya segelintir saja. Banyak wanita menangis kerana luapan emosi. Pemikiran seorang wanita lebih mudah dipengaruhi oleh emosi berbanding pertimbangan. Wanita secara automatik akan mengekspresikan sesuatu tindakan itu mengikuti emosi yang sedang mereka lalui, berbanding pria yang selalu mencoba mengawali tindakan mereka supaya tidak terikut dengan rentak emosi mereka sendiri. Ini adalah perbedaan yang kental antara pria dan wanita. Seseorang pria lebih mementingkan pertimbangannya ketimbang luapan emosi perasaannya

4. Kemarahan

Tidak sama seperti pria, wanita lebih cenderung untuk meluapkan kemarahan mereka melalui tangisan
Ini merupakan sifat seorang yang bergelar wanita, terutama apabila sahabat melakukan sesuatu perkara yang mereka tidak suka. Dan semua wanita nyatanya sudah terbiasa bagi mereka untuk meluapkan kemarahan melalui tangisan. Mereka akan merasa lebih tenang selepas itu. Hal ini juga dianggap salah satu alternatif terbaik untuk meluapkan perasaan bagi wanita

5. Memori – Kenangan

Wanita merupakan makhluk ciptaan yang mempunyai pemikiran yang paling kompleks. Mungkin ketika sahabat sedang bergembira dan secara tiba-tiba saja mereka mampu untuk mengingat kenangan lalu yang membuat mereka menangis. Menurut beberapa kajian, wanita lebih banyak mengingati setiap detik kehidupan yang mereka lalui dibanding pria

Sulitnya mereka untuk melupakan masa lalu yang telah banyak dilaluinya membuat mereka merasakan kegalauan dirundung duka setiap mengingatnya. Tangisan memang agak asing bagi pria. Tetapi kesimpulan yang mudah untuk dibuat adalah, apabila wanita menangis, mereka sebenarnya memerlukan pria
Lakukan tanggungjawab sebagai pria sebaiknya untuk menenangkan mereka.

Maka bagaimana pandanganmu tentang linangan air mata wanita ?
Setiap tetesan air mata wanita tentu ada sebabnya, tetapi ingatlah bahwa wanita adalah makhluk yang sangat perasa. Dan karena perasa itulah, maka sebab sekecil apapun akan melukainya.

Ketahuilah...
Kesedihan dan sakit hati adalah angin panas atau energi negatif yang bisa berubah menjadi racun di dalam tubuh. Racun akan keluar bersamaan dengan keluarnya air mata di saat menangis.

Sadarilah...
Wanita atau ibu, dialah yang paling berat beban hidupnya, dia harus mengandung, dia harus menyusui, dan dia harus mengurus rumah tangga. Karena urusan yang besar itulah, maka Allah memberikan kekuatan dan kemampuan yang luar biasa untuk meneteskan air mata ketika menangis. Semua itu tidak lain adalah untuk melepaskan beban, mengembalikan daya tahan dan yang terpenting adalah membersihkan racun dari angin panas dan energi negatif. Dengan demikian, dia bisa tetap sehat dan selamat, sekaligus menyelamatkan anak-anaknya dari semua yang membahayakan dan mempengaruhinya.

Source :

1. likecakra.blogspot.com
2. www.salimah.or.id
3. ghitahansin.wordpress.com

Tag : ,

Mu'jizat Al-Qur'an

By : Ave Ry

Bagi sobat yang tertarik dengan kajian tentang Al-Qur'an, kajian satu ini tidak boleh dilewatkan.

Acara ini adalah kajian Al-Qur'an dengan menggunakan metode bedah buku Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur'an yang mana akan dipaparkan oleh Ustad muda yang sangat berkompeten di bidangnya yaitu Ust. H. Ahmadi Usman, S.Sos.I, M.A. Seorang pengajar di Universitas Ibn Khaldun & Tazkia ini mendalami ilmu tafsir Al Qur'an di Universitas Islamabad, Pakistan.

Materi yang dipaparkan Insya Allah akan berkesinambungan, dan akan dilaksanakan mulai Sabtu, 2 Maret 2013 Di Menara BAZ Lantai 2 Masjid Raya Bogor. Untuk materi awal akan di paparkan mengenai gambaran keseluruhan 10 Jilid buku dan kemudian pada pekan selanjutnya keseluruhan tema besar dalam buku.


Jangan Banyak Alasan, Berbuatlah Kebaikan Sekarang!

By : Ave Ry


Setiap diri kita akan bangga jika telah berbuat baik, dalam bentuk apapun itu dan sekecil apapun itu maka kita tak segan menceritakannya sebagai suatu prestasi. Namun sayangnya waktu yang kita miliki tak sebanyak apa yang kita pikirkan untuk melakukannya.

“Bersegeralah kalian melakukan amal-amal yang shalih, karena akan terjadi suatu bencana yang menyerupai malam yang gelap gulita, dimana ada seseorang pada waktu pagi beriman tetapi pada waktu sore ia menjadi kafir, pada waktu sore ia beriman tetapi pada waktu pagi ia telah kafir. Ia rela menukar agamanya dengan kesenangan dunia (HR.Muslim).

Menunda kebaikan sama sekali tidak dianjurkan dalam Islam. Bila niat baik ada di hati maka lakukanlah kebaikan itu! Karena setan akan dengan sangat lihai mengubah niat dan mengendurkan semangat. Sementara kita sendiri tidak tahu, apakah kesempatan melakukan kebaikan itu menjadi kesempatan yang akan terus ada, atau justru menjadi kesempatan terakhir.

Dalam sebuah buku tentang kisah orang-orang saleh terdahulu diceritakan salah seorang dari mereka berpesan : Maa ahbabta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat if’alhul yaum. Wamaa karihta ayyakuuna ma’aka fil aakhirat utrukul yaum. Apa yang kau suka untuk dibawa ke akhirat kerjakan sekarang juga. Dan apa yang kau suka untuk kau tidak suka dibawa ke akhirat tinggalkan sekarang juga.

"Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan." (al-Baqarah [2]: 148)

Kita sering berandai andai dengan berkata “andai waktu bisa kuputar kembali”, saat itu banyak hal yang seharusnya kita lakukan tidak kita kerjakan, kesempatan yang ada kita tinggalkan, dan tersisa hanya penyesalan dan mengandaikan waktu yang berputar mundur agar kita bisa mendapatkan satu kesempatan lagi untuk melakukan hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Lalu mengapa kita harus berleha-leha? Tidakkah kita takut untuk menunda? Karena bisa saja kita tak lagi bisa menemukan waktu untuk melakukan apa yang pernah kita tunda.

Islam tak pernah mengajarkan penganutnya untuk menunda melakukan pekerjaan, terlebih menunda melakukan kebaikan. Islam adalah agama bagi orang-orang yang senantiasa menghabiskan setiap detik waktunya tanpa perbuatan yang sia-sia, Islam adalah agama yang mengajarkan penganutnya untuk senantiasa banyak berbuat, pandai memanfaatkan waktu dan tidak menyia-nyiakan waktu. Sebab Islam tidak menghendaki para pemeluknya menjadi umat yang lemah, pemalas dan menganggur. Dalam Islam kerja keras dengan niat ibadah kepada Allah begitu agung dan dimuliakan. Rasulullah sering kali mengingatkan umatnya agar tidak menyia-nyiakan waktu luang yang sering kali tidak banyak disadari bahwa waktu sangat berharga.

Waktu yang kita sia-siakan dan tidak kita isi dengan perbuatan baik, lama kelamaan akan terisi dengan berbagai keburukan dan ketika apa yang menjadi impian kita datang dan berwujud sebuah kesempatan namun tidak kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya niscaya karunia Allah akan lepas dari tangan kita. Allah berfirman

"Maka, apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (QS al-Insyirah : 7).

Pekerjaan yang bisa kita lakukan di pagi hari tidak seharusnya kita tunda hingga sore hari demikian juga bila kita bisa mengerjakannya ketika sore hari maka mengapa harus menundanya hingga malam hari tiba? Apa yang kita dapatkan maka itu akan menjadi cermin dari apa yang kita lakukan.

Rasulullah juga pernah mengingatkan ummatnya dengan "lima perkara sebelum lima perkara" yang diriwayatkan Imam Hakim dalam kitab al-Mustadrak.
Perkara pertama adalah bahwa Rasulullah SAW menyebutkan, "Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu", “Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu", "Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu", "Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu", "Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu".

Kelima hal itu merupakan inti dari kehidupan manusia dan segala yang terjadi sesungguhnya berdasar atas bagaimana kita "mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya" .Kesemuanya bertitik tolak pada satu hal, yaitu agar ketika kita diberi kenikmatan oleh Allah, hendaknya tak membuat kita lupa diri dan hendaknya agar kita semakin menyadari bahwa kehidupan yang diberikan pada kita itu sebenarnya merupakan kesempatan yang tiada duanya, yang harus dijalani tanpa sedikitpun menyia-nyiakannya. Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, karena di masa mudalah raga kita masih kuat untuk beribadah, untuk menolong yang lemah, masih kuat untuk belajar, berfikir dan melakukan segala hal demi kemaslahatan dunia dan sebagai tabungan akhirat kita.

Kemajuan dan kemunduran sebuah bangsa sangat tergantung pada kesigapan dan kekuatan para pemudanya, akan mundurlah suatu bangsa dan hancurlah ia jika generasi mudanya merupakan orang-orang malas, dan tak bisa bertanggung jawab. Dan tentu akan menjadi maju sebuah bangsa jika para pemuda pemudinya adalah orang-orang yang tangguh, pandai dan bersemangat melakukan segala sesuatunya.

Ketahuilah bahwa saat paling berbahaya bagi akal manusia adalah saat dia ada dalam kekosongan karena kekosongan itu akan merasuki pikirannya dengan hal-hal buruk seperti merencanakan kejahatan dan perbuatan maksiat. Maka benarlah sebuah pepatah arab yang mengatakan Waktu adalah seperti pedang yang begitu tajam, jika kamu tidak membunuhnya maka ia yang akan membunuh kamu .

Karena sesungguhnya waktu kosong adalah pencuri yang cerdik dan culas. Maka, obatilah ia dengan kerja keras, kerja cepat, dan kerja ikhlas agar waktu kita berlimpah berkah dan rahmat. Maka akankah kita membiarkan diri kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi? Golongan orang-orang yang menyia-nyiakan hidup dan jauh dari amal soleh. Karena sesungguhnya ketika kita menunda satu kebaikan untuk dikerjakan, hal itu akan mematikan satu saraf ketajaman mata hati kita untuk semakin alpa dan lupa.


Source : 1. Oky Setiana Dewi
             2. Taufiqurrahman

Tag : ,

Aku Cinta Ummi Banget!

By : Ave Ry
Dear diary,

I've got tears on my eyes, tonight..

Jangan pandangi aku begitu dy. Aku tau, jelek pasti. Berlelehan air mata begini... Habis, apa boleh buat? Lagi-lagi Ummi begitu. Memarahi aku dengan kata-kata yang tajam, menusuk tulangku sampai tergores. Aku tau, aku tau. Sudah semestinya kesabaran itu tak berhingga, iya kan? Tapi kali ini sudah keterlaluan.

Aku mau kabur dy..

Iya, beneran! Tadi aku sudah siapkan baju-baju untuk dibawa dan persiapan sekenanya. Pas didepan pintu, Ummi menarik ranselku, "Letakkan tas kamu!" begitu perintahnya. Kaku sekujur tubuhku. "Aku gak tahan Ummi!", hanya itu kalimat yang mampu keluar dari tenggorokanku.

Sekarang aku disini..

Terus dikamar ini, membasahi sampulmu. What have I done? Doing stupid thing like that! Huh, sudahlah diary, aku lelah. Goodnight to you

***

Dear diary,

I've got tears on my eyes tonight, still..

Bagaimana aku tidak menangis lagi, coba saja kamu dengarkan mereka bernyanyi..

You taught me everything
And everything you've given me
I always keep it inside
You're the driving force in my life

There isn't anything
Or anyone that I could be
And it just wouldn't feel right
If I didn't have you by my side

You were there for me to love and care for me
When skies were grey
Whenever I was down
You were always there to comfort me
And no one else can be what you have been to me
You will always be
You will always be, the girl in my life for all times

Mama, mama you know I love you
Mama, mama you're the queen of my heart
Your love is like  tears from the stars
Mama I just want you to know
Lovin' you is like food to my soul

Radio ini sebenarnya sengaja ya mau buat aku merasa bersalah!? Tiba-tiba memutar lagu Boyz II Men, A Song For Mama...

Diary... jangan diam begitu, aku butuh nasihat! Ini sudah dua hari dy. Aku tau... kamu pasti benci ya sama aku? Merajuk, ngambek tidak berkesudahan. Aku juga capek kok, serius!

***

Dear diary,

I've got smile on my face, tonight..

Ternyata ya dy, aku baru tau... aku itu orangnya manja! Aku bisa ngambek kalau tidak dibuatkan sarapan oleh Ummi, aku bisa uring-uringan kalau Ummi tidak mau menyapa dan aku bisa stress setengah mati kalau pulang kerumah mendapati Ummi tidak ada! Diary... aku cerita hanya padamu saja loh, kalau Aku Cinta Ummi Banget!

Hummm, kenapa aku bilang begitu? Karena ya dy... orang-orang itu suka sok tau deh. Mereka bilang aku orangnya galak, judes, tidak perhatian. Ummi juga bilang begitu sih. Tapi biarin deh... Aku juga aneh kalau mau mengungkapkan kalimat atau sikap yang menurutku 'kayak anak kecil', malah terasa gimanaaa gitu. Makanya, cukup kamu aja yang tau.

O, ya aku barusan aja bikin puisi buat Ummi. Puisinya norak kayaknya! Jadi aku simpan aja deh... biar kamu aja yang tau. Nanti kalau aku kasih tau malah diledekin lagi! Puisi akhir Ramadhan nih...



Ibu, wajahmu bersih bercahaya

Matamu indah menyimpan seberkas untaian galaksi Andromeda

Indah ukiran senyummu begitu mempesona

Hangat mendekap jiwa yang hampa

Dengan tanganmu yang mulia


Aku tidak menyesal dengan takdir yang Dia tentukan untukku

Sesalku hanyalah endapan benci yang dulu pernah terbersit dalam hatiku

Diatas Langit Ramadhan, doa penuh kebaikan tercurah padamu


“ Ya Rabb, bersihkan wajahnya dari debu-debu dosa

Palingkan matanya dari gemerlap dunia fana

Sinari senyum disepanjang kehidupannya

Hangatkan jiwanya dengan ayat-ayat-Mu yang mulia

Dan tautkan tangannya dan tanganku untuk sama-sama berada di surga “





PS : Sepertinya lebaran nanti aku bakalan lebih lama deh sungkemannya. Tapi diam-diam aja (^_^)/





Genki Desuka...

By : Ave Ry
"O Genki Desu ka..."

Apakah sahabat blogger dalam keadaan sehat? Ya, itu pertanyaan saya. Beberapa hari absen di dunia maya dikarenakan kegiatan yang membutuhkan kerja nyata di lapangan membuat saya harus berpisah sejenak dengan rumah hijau saya ini. Setelah kembali ke rumah hijau saya, ternyata ada beberapa hal yang harus dibereskan. Salah satu diantaranya adalah berterimakasih kepada sahabat-sahabat yang telah mengapresiasi tulisan saya dalam Give Away di Blog mereka.

Keduanya...

Terimakasih kepada Ust. Akhmad Muhaimin Azzet yang telah berkenan memberikan apresiasi pada tulisan asal saya di Give Away Senangnya Hatiku : My First Wishlist Terkabul! karena termasuk kedalam salah satu penerima hadiah yang diberikan oleh Ustad yang dermawan ini dalam 35 Pemenang Giveaway Senangnya Hatiku.

Ketiganya...

Terimakasih kepada Sahabat Wawan Setiawan yang berkenan membaca keseluruhan tulisan dan menetapkan Cahaya, Ini Tentang-Mu sebagai Pemenang I dalam Pemenang Giveaway Penghuni 60

3 Years of Blogging Award

Kalau dihitung, Giveaway yang sudah saya ikuti baru tiga kali. Yang pertama gagal, hiks. Jadi tidak saya cantumkan, tapi bisa dilihat di Ukhtuna Ana Uhibbukum Fillah. Makanya terimakasih dimulai dari 'keduanya...', karena berdasarkan urutan saya mengikuti GA, hoho.

Semoga dengan partisipasinya Gen-Q bisa menjalin persahabatan yang bermanfaat. Dan menjadikan rumah hijau Gen-Q semakin sehat dan berkualitas. Semogaaa...




Yak, cukup sekian postingan saya kali ini. Tidak sedang ingin berpanjang kalam karena sesuatu dan lain hal. Ingin mengucapkan satu kata saja, Ganbatte...!!!

"Gen-Q, O Genki Desu ka.."
"Hai', Genki Desu.."

(^_^)/

Tag : ,

Bahasa Inggris Kebarat-baratan..?? Hellooww..!!

By : Ave Ry
Tulisan ini tidak bersifat ilmiah sama sekali, hanya curahan hati saja, melepas emosi terpendam... Dalam sebuah diskusi, ada seorang teman yang menyatakan protes bahwa, " Kenapa sih orang-orang sekarang lebih suka menggunakan bahwa Inggris, Kebarat-baratan. Al Qur'an itu diturunkan menggunakan bahasa Arab, jadi sebagai Muslim kita seharusnya lebih mengutamakan penggunaan bahasa Arab ". By the way, kalimat itu saya sitir secara bebas.

Pernah juga ada beberapa teman yang mengatakan bahwa bahasa Inggris itu adalah bahasanya orang kafir, bahasa orang munafik. Wah, berat juga nih!

Well, izinkan saya berbicara sendiri dulu ya, mengemukakan pendapat saya berdasarkan logika.

Sebagai seorang Muslim, tentunya saya sadar betul bahwa Al Qur'an diturunkan kepada RAsulullah Muhammad Saw dengan menggunakan bahasa kaumnya, bahasa Arab. Tentu mengandung hikmah yang luar biasa besar dan banyaknya.

Bahasa Inggris, Indonesia dan bahasa Asing lainnya dalam Islam dikatagorikan sebagai Bahasa Ajam, yaitu bahasa selain bahasa Arab.

Imagine, seorang Amerika, lahir dan besar di Negara tersebut. Lantas dia bersentuhan dan kemudian memeluk Islam, menjadi muallaf. Bahasa apa yang sahabat kira dia gunakan? Dia bertanya, menjawab, membaca, menulis dan kegiatan lainnya menggunakan 'bahasa kafir' sepanjang waktu! How poor he is, isn't he?

Imagine, seorang Indonesia, lahir dan besar di Negara ini. Lantas dia bersentuhan dan kemudian memeluk Islam, menjadi muallaf atau memang dari lahir dia sudah bersentuhan dengan Islam, azas Islam keturunan. Bahasa apa yang sahabat kira dia gunakan? Dia bertanya, menjawab, membaca, menulis dan kegiatan lainnya menggunakan 'bahasa pagan' sepanjang waktu! Kasihan dia, iya kan?

Imagine, seorang Arab, lahir dan besar di Negara tersebut. Lantas dia bersentuhan atau keturunan seorang Nasrani atau yahudi, menjadilah dia seorang kafir. Bahasa apa yang sahabat kira dia gunakan? Dia bertanya, menjawab, membaca, menulis dan kegiatan lainnya menggunakan 'bahasa Al Qur'an' sepanjang waktu! Allahu Yahdik...

Siapa yang tidak setuju bahwa Islam adalah Dien yang Rahmatan liel ‘alamin? Siapa juga yang tidak setuju bahwa Islam bukan hanya milik bangsa Arab tetapi juga Ajam?

Ya Ikhwah… Allah adalah Ar Rahman lagi Ar Rahim, dijadikannya Islam pada umat manusia seluruhnya, baik dia seorang Habasyah (Afrika), Rum (Eropa) atau bangsa Ajam lainnya. Tidak di perdulikan-Nya bahasa, warna kulit dan rupa selain Taqwa mereka. 

Apakah si Amerika harus menangis darah karena setiap saat dia menggunakan bahasa kafir, dan si Indonesia merasa sakit hati karena dulu ‘nenek moyangnya’ menyembah dewata? Kemudian, betapa tak tahu diri si Arab yang beragama kafir!

Well, it’s enough with my thought… 

Perhatikan ayat Al Qur’an berikut ini.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan BAHASAmu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”  Ar-Ruum : 22

Jadi, siapa yang menciptakan manusia dengan keadaan berlainan bahasa, Si Barat-kah?  Ingat, selalu ada hikmah dari setiap yang Allah SWT tentukan bagi manusia. Hanya manusia itulah yang harus mencerna, menganalisa.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu SALING KENAL-MENGENAL. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”  Al-Hujurat : 13

Salah satu tujuan yang paling krusial diantara perbedaan yang Allah SWT ciptakan adalah untuk saling kenal-mengenal seperti dalam ayat diatas. Mengamati bagaimana tiap kata, tiap benda, tiap nama disebut dengan lafazh berbeda. Lantas sebagai Muslim kita kembali membandingkannya dengan sebaik-baik bahasa, bahasa Arab yang Al Qur’an turun dalam lafazh yang kaya akan makna.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”   Yusuf : 2

Bagi yang mendalami bahasa Arab pastinya mereka akan terkagum-kagum dengan keelokan dan keindahan tata bahasa, luas dan beragam makna. Dan kita pun akan tertegun, takjub. Maha Suci Allah yang telah menurunkan Kitab Paling Mulia dengan sebaik-baik bahasa.!

 “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” Ibrahim : 4

Al-Imam Qatadah (seorang ulama tabiin) berkata:

 “Firman Allah: “Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya” maksudnya adalah dengan bahasa kaumnya apapun bahasanya. Dan firman Allah: “supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka” maksudnya adalah agar ia (penjelasan tersebut) dijadikan sebagai hujjah.” (HR. Ibnu Jarir : 16/517).

Kemudian perhatikan hadist-hadist berikut ini,

Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata:

 “Rasulullah  menyuruhku untuk mempelajari -untuk beliau- kalimat-kalimat (bahasa)  dari buku (suratnya) orang Yahudi, beliau berkata: “Demi Allah, aku tidak merasa aman dari (pengkhianatan) yahudi atas suratku.” Maka tidak sampai setengah bulan aku sudah mampu menguasai bahasa mereka. Ketika aku sudah menguasainya maka jika beliau menulis surat untuk yahudi maka aku yang menuliskan untuk beliau. Dan ketika mereka menulis surat untuk beliau maka aku yang membacakannya kepada beliau.” (HR. At-Tirmidzi: 2639)

Dalam riwayat lain:

 “Rasulullah memerintahkanku untuk mempelajari bahasa Suryani.” (HR. At-Tirmidzi: 2639).

Dari Ummu Khalid bin Khalid  (ketika ia masih kecil), ia berkata:
 “Aku mendatangi Rasulullah bersama ayahku. Aku memakai gamis kuning. Maka Rasulullah  berkata: “Sanah, sanah.” Abdullah (seorang perawi) berkata: “Ia (sanah) dalam bahasa Ethiopia berarti “bagus.” Maka aku pergi bermain dengan tanda kenabian.” (HR. Al-Bukhari: 2842, 5534)

Dari Abu Hurairah, ia berkata:

 “Bahwa Hasan bin Ali mengambil sebuah kurma dari kurma shadaqah dan meletakkannya pada mulutnya. Maka Rasulullah  berkata dalam bahasa PersiaKikh, kikh. Apakah kamu (wahai Hasan) tidak mengetahui bahwa kami (Ahlul bait) tidak boleh memakan shadaqah?” (HR. Al-Bukhari : 2843, Muslim : 1778).

Al-Imam An-Nawawi berkata:

 “Al-Qadli Iyadl berkata: “Dibaca kakh, kakh atau kikh, kikh (dengan fathah atau kasrah kaf dengan sukun kha’) dan boleh dibaca kakhin, kakhin atau kikhin, kikhin (dengan kasrah kha’ dengan tanwin) merupakan kalimat untuk melarang anak-anak dari sesuatu yang dianggap menjijikkan. Maka dikatakan: “Kakh” maksudnya adalah tinggalkan dan buanglah ia! Ad-Dawudi berkata: “Ia (lafazh ‘kakh’) adalah bahasa Ajam yang di-arab-kan dengan makna sesuatu yang jelek.” (Syarhun Nawawi ala Shahih Muslim: 7/175).

Nah, sudahkan sahabat perhatikan? Begitu banyak sebenarnya hadist yang berkaitan tentang ini namun hanya saya kutipkan sebagiannya saja. Tidak ada penamaan suatu bahasa selain bahasa Arab sebagai bahasa kafir, bahasa munafik, apalagi bahasa yang kebarat-baratan…

Yang menjadi masalah adalah ketika sebagai umat Muslim lebih mengutamakan bahasa Ajam dalam mempelajarinya dengan meninggalkan bahasa Arab, atau menganggap bahasa Ajam lebih baik. Bukan mencela orang yang menggunakannya! Bahkan menggunakan dan mempelajari bahasa Ajam sebagai wasilah dakwah menjadi wajib hukumnya.

Jika ada seseorang yang mengatakan bahasa Inggris kebarat-baratan jadi terdengar konyol di telinga saya. Sama saja dia berkata jika ada seorang Eropa yang berbahasa Indonesia lalu dia menyebutkan ke-asia-asia-an atau ketimur-timuran. Itu sama artinya dengan pengkotak-kotakkan antara timur, barat, selatan, utara. Padahal, kemanapun arah yang kau tuju disitulah Wajah Tuhanmu… 


Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, “ 
Al Maa'idah : 48




Tag : ,

Reading Makes U Sparkling

By : Ave Ry

Tagline ini sempat membuat saya tersenyum cukup lama saat mengamati spanduk di Depan Masjid Raya Bogor. Keren!

Entah siapa yang punya ide untuk taglinenya... Kalimat "Reading makes You Sparkling" menjadi menarik dikarenakan generasi muda sekarang ini lebih menyukai menghabiskan  uang sakunya untuk hal-hal yang menurut saya kurang bermanfaat. Seperti ada orang yang menghabiskan puluhan juta untuk memenuhi hobbynya pada koleksi benda yang dijadikannya sebagai barang pajangan. Tidak salah memang, toh itu miliknya sendiri. Tapi alangkah elok jika kita membelanjakan sesuatu yang bermanfaat, contohnya buku.

Walaupun bagi sebagian orang membaca mungkin pada zaman sekarang ini merupakan kegiatan yang paling membosankan. Daripada harus pergi ke perpustakaan dan membaca buku demi mendapatkan informasi, orang lebih memilih pergi ke pusat perbelanjaan, wisata kuliner atau kegiatan lain yang bersifat rekreasi. Padahal membaca merupakan jendela dunia, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari membaca. Karena, membaca dapat memperluas wawasan kita. Orang yang tidak pandai tapi sering membaca adalah lebih baik daripada orang yang pandai tapi tidak pernah membaca. Karena membaca dapat melatih otak untuk terus berpikir karena dimasukkan berbagai informasi yang bermanfaat.

Para ulama juga banyak yang mengeluarkan pendapat tentang pentingnya buku, diantaranya yaitu :

1. Al Jahizh dalam Al Hayawan mengatakan, "Barangsiapa yang ketika membeli buku tidak merasa nikmat melebihi nikmatnya membelanjakan harta untuk orang yang dicintai, atau untuk mendirikan bangunan berarti dia belum mencintai ilmu. Tidak ada manfaatnya harta yang dibelanjakan hingga dia lebih mengutamakan untuk membeli buku"

2. Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm, menyebutkan pilar-pilar penopang ilmu dalam risalah Maratib Alum. Diantaranya adalah, Memperbanyak buku. Sebab, tidak ada buku yang tidak bermanfaat dan tidak ada buku yang tidak menambah ilmu yang bisa diperoleh seseorang apabila dia memang membutuhkannya. Manusia tidak akan mampu menghapal semua ilmu yang pernah dipelajarinya. Jika kenyataannya demikian maka buku menjadi sarana penyimpan ilmu yang paling baik baginya.

Dengan membaca buku, kita jadi punya inner beauty (ini bahasa saya saja) yang dapat membedakan satu dengan yang lain. Seperti tagline tadi, Makes You Sparkling. Kenapa membaca dapat membuatmu bersinar? (Tentunya bacaan yang bagus, bukan yang aneh-aneh) karena dengan membaca kita jadi memiliki efek positive pada pengetahuan dan wawasan yang semakin bertambah. Kita bisa lebih mengetahui tema-tema diskusi atau pembicaraan.ketimbang orang yang tidak suka membaca. Dan kalau dari pengalaman, biasanya orang yang suka membaca akan menjadi rujukan pada saat teman lain mengalami permasalahan dalam memahami suatu bahasan. Dari sanalah, orang yang suka membaca akan terlihat bersinar.

 Biasanya, saat mereka sudah mendalami suatu permasalahan mereka akan lebih pede!

Walaupun tidak semua seperti itu juga, apalagi kalau ada orang yang dasarnya suka tidak pede :-D

Nah, di Masjid Raya Bogor kali ini diadakan Book Fair yang berisi buku-buku yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan gizi otak kita. Buat sahabat yang tinggal berdekatan dengan lokasi, diharapkan untuk meramaikan. Banyak acara seru!



Acara Book Fair ini akan diramaikan oleh Aa' Gym, Salim A. Fillah. Dan untuk para pemuda, ada Felix Siauw dan Drs. Sarbini M.Hi (yang ini tidak boleh dilewatkan!). Juga ada konser dari Izzatul Islam juga.

Pokoknya selama Tanggal 8 Februari sampai dengan 17 Februari full acara yang bermanfaat dan seru. O. ya ada door prizenya juga loh. Walaupun baru memasukkan satu kupon kedalam kotak tapi wish buat menang besar sekali :-D

Tag : ,

- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -