Archive for 2013-01-06
Giveaway Senangnya hatiku: My First Wish List Terkabul!
By : Ave Ry
Senangnya hatiku bisa mengikuti Giveaway lagi. Gagal yang pertama coba yang kedua. Gagal yang kedua ini ... marah-marah sama yang buat Giveaway., hehe
Sesuai tema, Giveaway ini sangat menyenangkan hati saya. Karena tidak ada
hal yang paling menyenangkan menurut saya dari pada menceritakan kebahagiaan
kita atas suatu nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Selalu bersyukur
untuk pemberian-Nya sekecil apapun, apalagi kalau pemberian itu sesuatu yang menjadi
wish kita.
Sekitar hampir dua tahun lalu saya membaca sebuah buku tentang harapan
yang jika ingin terkabul maka hendaknya kita menuliskan harapan-harapan itu.
Pada waktu itu saya bingung mau menulis harapan apa karena saya merasa sudah
cukup dengan segala apa yang ada pada saya. Lalu saya coba-coba saja menuliskan
keinginan-keinginan yang saya rasa tidak mungkin saya dapat mengusahakannya (karena
sesuatu itu terlalu mahal atau terlalu sulit) tapi sangat saya inginkan.
Berhubung kehidupan saya hanya dalam batasan cukup-cukup saja, maka dari
itu saya terbiasa untuk tidak menginginkan sesuatu diluar batas yang bisa saya
usahakan.
Waktu itu saya menuliskan wish list seperti ini :
1.
Memiliki Kitab Tafsir Ibnu katsir
2.
Sirah Ibnu Hisyam 2 Jilid
3.
Pergi ke Cordova, Meddina Az Zahra, Andalusia, Spain
4.
Berangkat Haji beserta Orang tua
5.
Dll
Setelah menuliskannya di selembar kertas A4, kemudian saya print. Kertas
itu saya simpan saja diselipan sebuah buku tulisan Aidh al Qarny.
Selang waktu beberapa bulan, saya sudah melupakan keseluruhan wish list
yang pernah saya tulis. Saya beranggapan hal itu menjadi sebuah hal yang
konyol! Tapi, sudahlah. Kembali pada sifat saya yang dulu, takut berharap,
sehingga tidak mau menginginkan apapun karena perasaan tidak terpenuhi adalah
sesuatu yang sangat saya benci.
Malam hari ketika beristirahat sambil mendengarkan siaran sebuah radio,
saya tertarik untuk mengikuti sebuah perlombaan menulis yang diadakan radio
tersebut. Perlombaannya cukup mudah menurut saya, karena kita hanya perlu
menuliskan pengalaman kita selama menjadi pendengar radio tersebut.
Apa susahnya menuliskan sebuah pengalaman? Sebenarnya pada waktu itu saya
berniat untuk mengikuti lomba menulis tersebut hanya karena saya ingin tulisan
saya ‘dibaca’ saja. Selama ini saya kurang percaya diri dengan tulisan saya.
Maka banyak tulisan-tulisan saya yang melayang-layang tak tentu arah.
Satu hal yang membuat saya tertarik adalah karena disebutkan bahwa
hadiahnya buku! Entah kenapa saya tergila-gila dengan buku. Melihat berjajar
buku di Toko Buku saja sudah bisa mengalihkan perhatian saya dari apapun. Saya
betah berjam-jam mengelilingi rak-rak buku itu. Walaupun setelahnya merasakan
kesedihan yang dalam ketika pulang hanya bisa menenteng satu atau dua buah buku
saja.
Cita-cita memiliki perpustakaan pribadi jadi terasa amat sangat sulit.
Mulailah saya menuliskan pengalaman-pengalaman saya bersama radio itu.
Pada waktu itu saya tidak merasakan kesulitan apapun, mengalir begitu saja
tanpa hambatan. Dari mulai satu kalimat ke kalimat berikutnya, sehingga tanpa
sadar sudah empat halaman. Padahal saya pikir untuk perlombaan menulis semacam
itu paling hanya dua halaman saja yang diperlukan. Siapa yang mau membaca
pengalaman seseorang sampai berhalaman-halaman?
Dari mulai jam delapan malam sampai hampir menjelang jam sepuluh malam
saya menyelesaikannya. Kemudian keesokan pagi saya baru mengirimkannya via
email.
Selama jeda menuju pengumuman pemenang lomba saya merasakan hal yang
paling aneh karena baru pertama kali itu saya mengikuti lomba menulis. Saya
merasa tidak akan menang karena tulisan yang aneh semacam itu tidak akan
mungkin menarik minat panitia, bahkan untuk sekadar membaca juga mereka akan
bosan.
Tapi disaat yang sama saya juga sangat menginginkan hadiahnya. Walaupun
saya tidak tahu buku apa yang akan diberikan, tapi saya tetap sangat
menginginkan buku-buku itu. Waktu itu saya berpikir buku-buku yang akan
diberikan sebagai hadiah adalah buku-buku ke-Islam-an atau materi dakwah dari
radio tersebut. Yang penting judulnya buku!
Mulailah saat yang ‘deg-degan’… antara tidak PD dan Ingin. Hingga ketika
hari-hari saat akan dimumkan saya mengatakan pada diri saya sendiri “ Sudahlah,
tidak usah berharap. Pasti peserta lomba itu adalah orang-orang yang sudah
sering mengikuti lomba atau lebih dahsyat kisah maupun cara menuliskan
pengalamannya. Dibandingkan dengan saya yang baru pertama kalinya ikutan lomba
“
Saya ingat betul, pada waktu hari Jum’at pukul delapan malam saat
pengumuman dilaksanakan sebelum acara kajian malam dimulai. Berada disamping
radio itu persis! Pembawa acara menyebutkan satu persatu pemenang lomba dari
mulai juara ketiga, Bapak bla bla bla, juara kedua Ummu bla bla bla. Sampai
saat itu saya sudah hope less. Harapan
untuk menjadi juara tiga saja tidak kesampaian. Jadi tidak mungkinlah menjadi
juara dua apalagi pertama. Maka ketika saat pengumuman juara pertama, saya
sudah mulai akan beranjak dari radio tersebut, tapi saya penasaran juga siapa
yang menjadi juara pertamanya. Antara malas mendengar lagi dan penasaran
akhirnya saya tetap berada disamping radio.
“ Juara pertama…. Saudari Herriyati “ .
“ Aaaarrrgggggghhhhhhhhhhh….!!! “
“ Juara pertama…. Saudari Herriyati “ .
“ Aaaarrrgggggghhhhhhhhhhh….!!! “
Rasanya jantung mau copot! Keluarga yang ketika itu sedang menonton acara
teve menyangka saya terkena setrum listrik karena tiba-tiba berteriak sampai
membuat orang kaget.
Pada waktu itu saya tidak percaya betul, sampai saya menyuruh adik saya
untuk mendengarkan pengumuman itu bersama-sama ketika diulang di akhir acara
kajian malam itu. Ternyata pendengaran saya tidak salah.
Acara tabligh akbar yang nantinya akan dilaksanakan penyerahan hadiah
lomba berlangsung sangat meriah. Peserta yang hadir sangat ramai dan begitu
antusias mendengarkan tausyah. Tibalah disaat akhir pengumuman sekaligus
penyerahan hadiah. Saya hampir tidak bisa bernafas akibat detak jantung yang
begitu kencang karena harus berdiri dihadapan ratusan hadirin. Ketika tiba
giliran saya, saya melirik dan menimbang-nimbang kira-kira apa hadiahnya. Tanpa
diduga kotak hadiahnya besar dan berat! Sampai panitia mengatakan mereka saja
nanti yang membawakannya ke tempat saya, bahkan ketika diserahkanpun saya cukup
‘menyentuh’ karena sang penyerah hadiah yang memegangnya (Ust. Herman Saptadji,
syukron..)
Ketika sampai ditempat, teman-teman yang menemani saya pada waktu itu
ikut-ikutan riuh, “ Ayo, Ry,,, buka, buka “ tadinya saya berniat untuk membuka
hadiah dirumah saja. Tapi karena desakan mereka (heu..) akhirnya saya buka juga
hadiah itu.
Kotak hadiah yang besar itu, yang saya duga adalah kumpulan buku-buku
Islami, Majalah Intisari Hasmi atau materi dakwah perlahan saya buka dengan
sangat hati-hati. Ketika bungkus kado dilepas terlihat kotak kardus yang sangat
‘aneh’. Saya menyobek bagian perekat, dan… taadaaaa..
Satu set lengkap Kitab Tafsir Shahih Ibnu Katsir Sembilan jilid!
Satu set lengkap Kitab Tafsir Shahih Ibnu Katsir Sembilan jilid!
Subhanallah… Hanya Allah SWT yang mengetahui betapa saat itu saya ingin
meneteskan air mata jika saja tidak malu karena masih berada disekeliling
hadirin yang belum beranjak pulang.
Saya tidak dapat berkata-kata sampai teman-teman saya yang ramai
mengguncang-guncang bahu saya. “ Erry… Keinginan lo tercapai Ry “ , “ Ihh,
ngiri.. mau kitab tafsirnya.. “
Dengan perasaan bahagia yang tak terkatakan saya membawa pulang
kitab-kitab itu dengan dibantu teman-teman saya yang baik hati itu. Kotak
kardus kami tinggalkan, diganti dengan kantung plastik sehingga masing-masing
membawa beberapa buah kitab.
Sesampainya dirumah, tepatnya dikamar saya langsung meletakkannya di rak
buku dan memandanginya sampai lama. Ketika saya akan merapihkan buku-buku yang
lain selembar kertas terjatuh dari buku La Tahzan. Kertas wish list saya. And
guess what? Kitab Tafsir Ibnu Katsir berada dalam urutan pertama dari daftar
keinginan saya satu tahun lalu.
My First Wish List Terkabul!
Masya Allah, besar rasa syukur yang saya haturkan
pada waktu itu. Hanya dengan bermodalkan Empathalaman tulisan sederhana, sebagai gantinya Allah SWT menganugrahkan saya Sembilan jilid buku setebal
masing-masing Delapan Ratus halaman.
Mulai saat itu, saya tidak lagi meragukan bahwa
Allah SWT akan mengabulkan keinginan kita. Dan saya semakin terpacu untuk
memenuhi kamar saya dengan buku-buku yang bermanfaat.
( Semoga dengan ini bisa bertambah lagi ). (^_^)/
Tag :
Giveaway,
Pojok 'Ry'alita,