Archive for 2011

Pertemanan Dalam Islam

By : Ave Ry



“Seseorang sejalan dan sealiran dengan kawan akrabnya, maka hendaklah kamu berhati-hati dalam memilih kawan setia.” (HR. Ahmad)


Maha Agung Allah yang telah menganugerahkan jiwa-jiwa persaudaraan buat seorang mukmin. Ada kebahagiaan tersendiri ketika hidup dengan banyak teman dan saudara seiman. Mungkin, itulah di antara bentuk keberkahan.

Tag : ,

Fungsi Ujian Dalam Meningkatkan Keimanan

By : Ave Ry
“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. “
Al-Baqarah : 155-157

Proses Terbentuknya Hujan Dalam Al-Qur'an

By : Ave Ry


Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.

A-Zumar : 21

Kobarkan Semangatmu!

By : Ave Ry
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. Al-Anfal : 65

Tag : ,

Kisah Nabi Shaleh As

By : Ave Ry

Asal-usul Nabi Sholeh a.s
Nabi Shaleh a.s adalah anak Ubaid bin Jabir bin Tsamud. Kaumnya bernama “Tsamud” nama yang dibangsakan kepada kakeknya yang bernama Tsamud bin Amir bin Iram bin Sam bin Nuh. Jadi Nabi Saleh itu adalah keturunan Nabi Nuh a.s yang keenam.Nabi Shaleh saat masih muda merupakan sosok yang dikagumi oleh kaumnya dan berharap nabi Shaleh akan menjadi tokoh agama mereka. Namun kemudian nabi Sholeh diangkat menjadi Nabi dan ia mendeklarasikan kenabiannya pada kaumnya.

Agama Yang Diturunkan Allah Swt

By : Ave Ry

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
Asy-Syuura : 13

Siapa Orang Yang Terbaik Agamanya

By : Ave Ry
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
( Qs An-Nisaa’ : 125 )

Iri… Boleh gak ya?

By : Ave Ry


“ Hadeh… Sedih bagnet ya Si, terima gaji hari ini, besok langsung manyun lagi “
“ Ho’oh Ry! Desi juga sama, udah abis gajiannya buat bayar ini itu, tinggal buat ongkos doank “

Ikhwah fillah, kasus seperti ini rasa-rasanya banyak yang pengalaman ( cari dukungan sih sebenarnya, hehe ). Pendapatan pas-pasan tapi pengeluaran gak juga menyusut…

“ Gimana ya Si, ongkos dua puluh ribu cukup apa kita ke Bekasi? “
“ Bismillah aja Ry, niat kita Tholabul ‘ilmi, Insya Allah dibantu “


“ Nah, Desi bilang juga apa ?! pasti dibantu Ry! Buktinya kita sekarang dimobil pribadi, ber-AC lagi, hehe “
“ Enak ya Si mereka bisa kemana-mana naik mobil sendiri… bisa traktir-traktir “
“ Ho’oh, Desi juga mau kayak mereka, jadi gak cape-cape jalan kaki terus, kapan ya kita jadi orang… “
“ Memang sekarang kita apa? Orang-orangan sawah? “
“ Hehe “

Ikhwah fillah, banyak di antara kita yang berpikir ‘ orang Islam yang taat perasaan hidupnya menderita terus… Orang Islam yang gak taat gampang aja hidupnya, mau apa ada… Apalagi orang kafir, jadi raja dunia! ‘

“ Coba ya kalo kita dikasih rezeki sama Allah kayak ukhti Raisa, bisa nyumbang buat rumah singgah buat anak jalanan, buat perpustakaan, nyumbang buat rumah sakit di Gaza… “

“ Ho’oh Ry, kalo kayak ukhti Raisa tuh enak, dia benar-benar menyalurkan rezeki yang dititipin sama Allah dengan baik. Kan banyak juga orang kaya yang pelit Ry, malah ngambur-ngamburin duit buat pasang behel, pasang silicon, sedot lemak, nyambung rambut, ngeritingin bulu mata… “

“ Yah, begitulah… kuliah tinggal jalan, uamg saku gak pernah kurang, tinggal bilang mama papa. Orang tua yang penting anaknya bertitel! “

Kok kita gak seperti mereka ya… hidup sepertinya mudah banget, orang tua kaya, fasilitas ada, tampang keren, dsb..

Ikhwah fillah, pernah tidak kita mencoba memposisikan diri sebagai orang yang berasal dari keturunan ‘biasa’, hidup biasa, sampai tua teteup aja biasa, hehe ( ini buat antum yang hidupnya di atas rata-rata )

Dalam syari’at kita diwajibkan bershaum satu bulan penuh di bulan Romadhon, menahan lapar dan dahaga dari mulai fajar hingga terbenamnya matahari. Tapi, apakah pada saat-saat tersebut kita benar-benar bisa menghayati dan memahami kelih kesah para dhuafa? Saat sahur kita disuguhkan berbagai menu, begitupun disaat berbuka berbagai hidangan telah siap tersedia. Dikala siang hari kita tidak harus berpikir bagaimana caranya memperoleh makanan, jangankan untuk esok hari, untuk malamnya saja tidak tahu harus bagaimana

Ikhwah fillah, percayalah… mungkin kita tidak menyadari terdapat banyak orang yang ‘iri’ melihat kehidupan kita. Tukang Koran iri melihat pemilik kios, pemilik kios iri melihat karyawan, karyawan iri melihat atasan, atasan iri pada…. Dst, dst

Iri disini bukan sebuah bentuk kebencian lantas ingin mencelakakan, bukan! Tapi iri terhadap sesuatu yang tak tersampaikan, mengelus dada, bersedih hati…

Menurut antum, para sahabat Rasululullah Saw ada yang pernah iri tidak? Sepertinya tidak ada… Masa sahabat Rasululullah saw iri!

Menurut hadist dalam shohih Muslim seperti yang disampaikan oleh Abu Dzar r.a. bahwa beberapa orang sahabat Nabi SAW pernah berkata kepada beliau sbb:”Kaum hartawan dapat memperoleh pahala yang lebih banyak. Mereka shalat seperti kami shalat,puasa seperti kami puasa, dan bersedekah dengan sisa harta mereka.”

Jawab Rasulullah Saw:”Bukankah Alloh telah menjadikan berbagai macam cara untuk kamu bersedekah? Setiap kalimat tasbih adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah, setiap kalimat tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf dan nahyi munkar (mengajak kepada kepada kebajikan dan melarang kepada yang mungkar) adalah sedekah, bahkan pada kemaluanmu pun terdapat pula unsur sedekah.”

Wah, ternyata ada di antara sahabat Rasulullah saw yang iri! Tapi… Iri yang ada dalam diri para sahabat tersebut adalah iri yang tidak mengandung dosa, Insya Allah…

Mereka iri karena tidak dapat menandingi sahabat-sahabat yang lain dalam hal bershodaqoh, padahal shodaqoh itu adalah amalan yang utama, namun tentu saja Rasululullah Saw memberikan solusinya berupa tuntunan bagaimana amalan yang dapat menyamai amalan shodaqoh itu

"Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain."
(HR. Muslim).

Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah saw brsabda, “Iri hati (hasad) itu tidak dibolehkan kecuali terhadap dua hal: Seseorang yang dikaruniai Allah kemampuan membaca al Quran dan ia terus-menerus dalam keadaan demikian siang dan malam, dan seseorang yang dikaruniai harta yang banyak oleh Allah dan ia membelanjakannya siang dan malam (di jalan Allah) .” (Hr.Bukhari,Tirmidzi, dan Nasai)

Jadi ya ayyuhal ikhwah, iri yang seperti ini wajar adanya, namun tidak kemudian membuat focus kita dalam beribadah jadi terganggu

Ikhwah fillah, percayalah… Allah Maha Tahu akan keadaan hamba-hamba-Nya

Bagi yang mempunyai kehidupan ‘biasa’, yakini bahwa hal itu adalah yang terbaik bagi kita. Allah tidak ingin kita berbuat seperti kaum yang suka berfoya-foya dengan harta mereka, sebab Allah tahu akan sifat kita yang apabila diberi kelebihan harta maka kita mungkin saja akan mudah terlena. Sedangkan Allah sangat menyayangi kita, Dia tidak ingin kita terjerumus dalam gemerlapnya perhiasan dunia yang tidak lebih berharga bagi-Nya dari pada sayap seekor nyamuk


Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.
Al-Hijr : 88

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.
Thoohaa : 131

Maaf Teman, Aku Menolak Surgamu...

By : Ave Ry

“ Ry, lo tau? God akan selalu menerima pertaubatan hamba-Nya ketika kita mendekatkan diri pada-Nya? Kadang kita merasa jauh… tampak hina dihadapan manusia, tapi percaya ry, God itu baik, Dia kuasa memperbaiki hidup kita. “

Ikhwah Fillah, indahnya persahabatan adalah salah satu karunia dari Sang Khaliq pada hamba-Nya. Dia ‘mengirimkan’ kita pundak untik bersandar dan lisan untuk menghibur. Siapa yang akan menolak kedatangan seorang ‘penolong’ ketika dalam keadaan rapuh?

“ makasih ya Lez, gue gak pernah sanggup cerita apapun sama siapapun tentang masalah-masalah gue, seperti yang lo tau… gue sangat-sangat introvert, gue gak mudah percaya sama orang. “

“ iya Ry, makanya gue cerita masalah-masalah gue duluan ke lo, juga masa lalu gue karena gue tau lo gak akan buka hati sebelum orang lain mau berbagi dengan lo lebih dulu. “

Ikhwah fillah, saat itu ana masih dalam keadaan ‘jahiliah’ , Muslimah yang tidak punya identitas! Maka jangan heran jika ana mempunyai banyak teman dari berbagai macam ‘identitas’.

“ lo nginep aja di kos gue sabtu ini Ry, trus minggunya kita jalan-jalan cari buku di Senen… tenang aja, gue traktir! “

Siapa yang bisa menolak traktiran belanja buku?
Masa ketika rapuh itu adalah ketika kita merasa tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak ada yang memberikan perhatian, maka ketika dating seorang penolong dengan senang kita menyambut.

“ Ry, nanti ke Gereja dulu ya, abis dari situ kita baru langsung ke Senen “

“ hmm… gue gak usah ikut deh, gue tunggu aja diluar “

“ yaa ribet Ry! Cuma bentar ko’, paling Cuma sampe jam sebelas “

“ kalo gak gue duduk di lobby aja “
 
“ gak enak kali Ry… masa gue ninggalin lo disini… “

Ikhwah fillah, apakah antum setuju kalau persahabatan juga bisa menjerumuskan kita kedalam jurang neraka?

“ lo tau Ry, God itu telah memberikan kasih karunianya pada manusia dengan mudah, dengan percaya pada Dia yang telah menyelamatkan umat manusia, bla bla bla… “

Kira-kira apa yang antum pikirkan tentang apa yang ada dalam pikiran ana? Karena ana sedang cerita, jadi antum diam dulu aja…. Kalau mau komen bisa tulis dibawah  ^_^

Ana percaya bahwa sebaik-baik manusia bukan yang tidak pernah berbuat salah tapi yang berbuat salah lantas dia mengakui, bertaubat kemudian melakukan kebaikan-kebaikan untuk menghapus keburukan…

Tulisan indah goresan tangan Ibnul Qayim Al Jauzy berjudul “ Kemaksiatan Menambah Keimanan “ menjadi inspirasi ana.

Bagaimanakah kita tau kalau kita bodoh jika tidak ada yang membodohi kita? Bagaimanakah kita akan bertaubat dengan bersungguh-sungguh jika kita tidak tahu apa itu dosa? 

Walaupun bersih itu tentu lebih baik, Insya Allah ada generasi-generasi bersih nan suci yang membawa panji-panji Islam tanpa harus terpeleset dulu kedalam kubangan…

Ikhwah fillah, kita sering terlupa, merasa paling benar dan suci padahal jika Allah Yang Maha Suci berkehendak, Dia dengan sekejap dapat ‘mempermainkan’ kehidupan kita….

Seorang orang Ustad menjadi si kafir… si kafir menjadi seorang Ustad…

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Al-Ankabut : 2

“ SUBHANALLAH… Sekarang pake jilbab Ry?! Istiqomah ya.. “

“ wah, salut gue sama lo… Istiqomah ya “

“ yaa elaaah ka... Jilbabin dulu tuh hati, baru kepala… kalo kelakuan masih minus percuma kepala ditutupin! “

“ yaa,,, terserah kamu! Mama Cuma gak mau kalo kamu ‘buka-tutup’ nantinya, malu-maluin aja “

“ sekarang lo mah beda… ikut-ikutan aliran ya… Muhammadiyah, Persis… asal jangan ikut Ahmadiyah aja! “

“ sayang tau rambut lo bagus-bagus! Kalo gue sich ntar aja, cowok gue gak suka kalo gue pake jilbab, gak sesuai sama pribadi gue… “

2 banding 4…

Ikhwah fillah, kalau banyak orang yang ketakutan dengan dampak kristenisasi tapi bagi ana hal itu malah ana jadikan sebagai cambukan yang keras untuk lebih mempelajari Islam dengan baik, mempertahankan dari gangguan-gangguan luar dan kalau bisa keluar menyerang…

Nah, ketika ana mulai merangkak mencari-cari kebenaran ana mulai sadar, betapa bodohnya, betapa tertinggalnya!

Teman,Surga itu mahal! Bahkan jika bisa Qarun ingin menebus seluruh hartanya ditukar dengan Surga tapi ia tak mampu.

Teman, Surgamu neraka bagiku…

“ Ry, kenapa sih lo sekarang ini gue perhatiin sering posting tentang agama gue di FB, ngejelek-jelekin… gue gak pernah nyinggung-nyinggung tentang agama didepan lo kan? Alangkah baiknya kalo postingan lo gak buat orang-orang tersinggung! “

“ itu fakta Lez… yang gue posting itu dari situs berita, emang kenyataannya banyak perempuan-perempuan dari Eropa yang masuk Islam, itu karena mikir Lez… mereka sendiri yang cerita tentang masa lalu mereka, pengalaman mereka dan pendapat mereka tentang agama mereka yang dulu, bla bla bla… “

“ iya, tapi tetep… seharusnya lo gak usah posting yang kayak gituan… kan temen lo bukan orang-orang Islam aja! Jangan bikin orang lain tersinggung donk! “

“ gini aja deh Lez, We make a deal… U see on what U want 2 see and close Ur eyes on U don’t wanna see… “

Duhai… Persahabatan yang bagai saudara kandung kini berubah menjadi perselisishan dikarenakan sekat keimanan…


Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Al-Maidah : 54

Dendam (Hiqid)

By : Ave Ry



Dendam dalam bahasa Arab di sebut hiqid, ialah "Mengandung permusuhan didalam batin dan menanti-nanti waktu yang terbaik untuk melepaskan dendamnya, menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami".

Berbohong

By : Ave Ry
Kebohongan dan kepalsuan telah menjalar dan menjadi borok di segala lapisan masyarakat. Bahkan di Amerika berdasarkan sebuah survey terpercaya,didapatkan angka 91% dari warganya terbiasa berbohong. Sebagian umat Islampun ada yang kecanduan dengan sikap tercela ini. Tulisan di bawah ini, mudah-mudahan menguatkan kita untuk menghindari kebiasaan tercela tersebut.

Buruk Sangka (Su'uzhan)

By : Ave Ry

Buruk sangka kepada orang lain atau yang dalam bahasa Arabnya disebut su`u zhan mungkin biasa atau bahkan sering hinggap di hati kita. Berbagai prasangka terlintas di pikiran kita, si X begini, si Y begitu, si Z demikian, dan demikian. Yang parahnya, terkadang persangkaan kita tiada berdasar dan tidak beralasan.

Hasud

By : Ave Ry

 Kata hasud berasal dari bahasa Arab Hasada—yahsudu—Hasadan, yang artinya iri hati atau dengki. Sifat hasud ini amatlah buruk apabila berada dalam diri seseorang. Tidak lain tujuan pembahasan ini adalah agar kita mempunyai rasa syukur terhadap Tuhan atas karunia dan rahmat yang telah diberikan terhadap kita. Tanpa merasa kurang atas pemberian-Nya.

Riya'

By : Ave Ry

Riya’ merupakan mashdar dari raa-a yuraa-i yang maknanya adalah melakukan suatu amalan agar orang lain bisa melihatnya kemudian memuji. Termasuk ke dalam riya’ juga yaitu sum’ah, yakni agar orang lain mendengar apa yang kita lakukan lalu kitapun dipuji dan tenar.

Ananiyah

By : Ave Ry

Ananiyah berasal dari kata ana artinya ‘aku’, Ananiyah berarti ‘keakuan’. Sifat ananiyah ini biasa disebut egoistis yaitu sikap hidup yang terlalu mementingkan diri sendiri bahkan jika perlu dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Sikap ini adalah sikap hidup yang tercela, karena cenderung berbuat yang dapat merusak tatanan pergaulan kehidupan bermasyarakat. 

Kisah Nabi Nuh As

By : Ave Ry

Kisah nabi Nuh diceritakan dalam Al Quran tersebar di beberapa surat, khususnya di surat Nuh
Dari hal tersebut muncul bebrapa pertanyaan, pertama mengapa kisah nabi Nuh tidak utuh dikisahkan di satu surat saja yaitu di surat Nuh? Lalu mengapa di Surat Nuh tidak diceritakan peristiwa banjirnya dan peristiwa bajirnya justru diceritakan dalam surat yang lain?

Kisah Nabi Hud As

By : Ave Ry

 Nabi Hud di utus kepada  kaum 'Aad yang tinggal di Al-Ahqaf, Rubu' al-Khali-Yaman.  “Aad” adalah nama bapa suatu suku yg hidup di jazirah Arab di suatu tempat bernama “Al-Ahqaf” terletak di utara Hadramaut atr Yaman dan Umman dan termasuk suku yg tertua sesudak kaum Nabi Nuh serta terkenal dengan kekuatan jasmani dalam bentuk tubuh-tubuh yang besar.

Bintang Thaariq (Pulsar) Dalam Al Qur’an

By : Ave Ry
“ Demi langit dan yang datang pada malam hari,
tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus “

At-Thaariq :1-3

Kata "Thaariq ," nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq ," yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak ," "memukul keras," perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting.

Bulan dan Sifat-sifatnya dalam Al Qur’an

By : Ave Ry
Bulan adalah satelit alami bumi yang berukuran seperempat ukuran Bumi dan beredar mengelilinginya setiap 27.3 hari, pada jarak rata-rata 384,400 kilometer di bawah tarikan gravitasi Bumi.

Bulan tidak mempunyai sumber cahaya dan cahaya bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Dan cahaya ini tidak memantul dari bumi. Tetapi kadang-kadang cahanya dari bumi juga. Jadi cahaya dari matahari langsung sampai ke bulan. Bulan mempunyai diameter 3,476 kilometer dengan gaya gravitasi hanya 0.16 = (1/6) gaya gravitasi bumi. Terbentuknya Bulan dipercaya berasal daripada obyek sebesar Mars yang menghantam Bumi lalu pecah. Inti obyek tersebut menghantam bumi, tetapi lapisan luar Bumi terpelanting dan terperangkap dalam orbit mengelilingi Bumi lalu membentuk Bulan.

Identitas Yang Tersembunyi Di Dalam Sidik Jari

By : Ave Ry

Ketika Al Qur’an menyatakan bahwa adalah mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia kembali setelah mati, Allah menyuruh kita untuk memperhatikan sidik jari manusia.

Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Sekali-kali tidak, sungguh Kami berkuasa menyusun (kembali) setiap ujung jemarinya dengan sempurna.
Al-Qiyamah: 3-4

Sholat, Makna dan Manfaatnya

By : Ave Ry

Secara bahasa Sholat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, doa. Kata Sholat itu sendiri dalam bahasa Arab, berasal dari kata "tselota" dalam bahasa Aram (Suriah) yaitu induk dari bahasa di Timur Tengah, penggunaan kata ini dikenal dalam bahasa Arab sebelum ia ditransfer kepada makna syar’i.
Firman Allah Taala,

“Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka.” At-Taubah: 103
Tag : ,

Sebuah Renungan Untuk Para Muslimah

By : Ave Ry
Sebuah catatan ringan untuk kita muslimah yang berusaha menjaga izzah
semoga bisa menjadi bahan renungan dengan tidak bermaksud menyinggung ataupun menyakiti hati…

” Ukhti, statusmu itu lho selalu membuatku bersemangat, jantungku berdebar-debar, pokoknya ana bangga mengenal ukhti. Maukah ukhti menjadi orang yang mengajarkan ana tentang ilmu…bla..bla..bla..” akhirnya nafsu berbicara.



Tag : ,

Proses Pembentukan Manusia Dalam Al Qur’an

By : Ave Ry
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" ( Qs 56 : 57-59 )

Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk mengetahuinya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

Apa yang Kita ketahui Tentang Bumi?

By : Ave Ry
“ Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. “
( Qs 13 : 3 ) 

Susunan bumi adalah kompleks. Pada waktu  ini  secara  kasar sekali  kita  dapat  mengatakan  bahwa  bumi  itu  mempunyai lapisan dalam; temperatur disitu sangat tinggi khususnya  dibagian  tengah  di mana batu-batu masih cair. Adapun lapisan atas atau  kulit  bumi  merupakan  lapisan  yang  keras  dan dingin.  Lapisan atas itu sangat tipis, hanya setebal antara beberapa kilometer  dan  beberapa  puluh  kilometer;  sedang poros  bumi  itu  lebih  dari 6.000 kilometer. Dengan begitu maka kulit bumi, rata-rata tidak sampai  1/100  poros  bumi. Dalam batas 1/100 inilah fenomena-fenomena geologi terjadi.

Apa Yang Dikatakan Al Qur’an Tentang Makhluk Luar Angkasa ?

By : Ave Ry

Dalam Al-Qur'an beberapa ayat menjelas tentang keberadaan subjek Ekstra Terestrial Intelegence. 

Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. “ Asy syuura : 29

Para
mufassir Al Quran baik di zaman kuno & di zaman modern ketika menafsirkan ayat telah mengindikasikan tentang keberadaan makhluk cerdas seperti manusia di surga. 

Mengenal Pencipta Kita, Mengenal Allah

By : Ave Ry


Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan bahwa jalan untuk mengenal Allah Swt. adalah dengan mengagumi makhluk-Nya, keunikan-keunikan ciptaan-Nya dan berusaha memahami hikmah penciptaan di berbagai inovasi-Nya. Tentang keutamaan merenungi ciptaan-Nya ini, Allah Swt. telah menyebutnya di banyak ayat dan surat dalam Al-Quran, misalnya tentang penciptaan manusia (QS Al-Anbiyâ':30, QS Ath-Thariq:5, QS Adz-Dzariyaat:21) kemudian tentang penciptaan alam (QS An-Nâzi`at:27-28, QS Ali `Imran:190).

Pengetahuan tentang Allah adalah inti segala sesuatu. Bahkan orang yang tahu tentang Allah dengan sebenar-benar pengetahuan, akan mengambil petunjuk dari sifat dan perbuatan Allah yang diketahuinya atas apa yang dilakukan-Nya dan hukum-hukum yang disyariatkan-Nya. Karena Dia pasti berbuat sesuai dengan tuntutan asma’ dan sifat-Nya. Perbuatan-Nya pasti berkaitan dengan keadilan, karunia dan hikmah. Oleh karena itu hukum-hukum yang disyariatkan-Nya pasti sejalan dengan konsekuensi pujian, hikmah, karunia dan keadilan-Nya. Khabar-khabar dari-Nya seluruhnya adalah haq dan benar. Perintah dan larangan-Nya pastilah adil dan mengandung hikmah. 

Tag : ,

Makna Islam

By : Ave Ry
Agama Islam berasal dari Allah. Memahami Islam secara benar akan mengantarkan umatnya untuk mengamalkannya secara benar pula. Sekarang ini problematika umat yang mendasar yaitu ketidak fahaman terhadap Al Islam sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu memahami “Dinnul Islam” adala suatu keharusan bagi umat Islam.

Pertama untuk memahami Islam secara benar adalah memahami makna kata ISLAM secara lughowi (bahasa). Al Islam berasal dari akar kata salima, mengandung huruf-huruf :sin, mim dan lam. Dari ketiga huruf tersebut akan menurunkan kata-kata jadian yang kesemuanya memiliki titik temu (al istiqo al kabir). Dari kata salama muncul:

Tag : ,

Hakikat Islam

By : Ave Ry


Pengertian Tentang Hakikat Islam

Agama adalah apa yang disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Alquran dan yang tersebut dalam Sunnah yang diterima (maqbul), berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan di akhirat.
Tag : ,

Tauhid, Makna Dan Penjabarannya

By : Ave Ry
Secara etimologi tauhid berasal dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhida yang berarti menjadikan sesuatu satu atau dengan kata lain mengesakan.

Dari segi bahasa ia bermaksud meng "Esa" kan, yakni meng "Esa" kan Allah S.W.T. Adapun dari segi istilah, ilmu Tauhid itu ialah :

"Suatu cabang Ilmu Pengetahuan yang membahas masalah yang berhubungan dengan wujud Tuhan dan segala sifat-sifatNya, ada sifat yang wajib, mustahil dan harus bagi Allah, juga membahas masalah yang berhubungan dengan Rasul-rasul serta sifatnya."

Tag : ,

Pengetahuan Tentang Tuhan

By : Ave Ry


Dalam kitab “Kimiya as Sa’adah”

Sebuah hadits Nabi (SAW) yang terkenal berbunyi “Dia yang mengenal dirinya, mengenal Allah.” Artinya, dengan merenungkan wujud dan sifat-sifatnya, manusia sampai pada sebagian pengetahuan tentang Tuhan. Tetapi karena banyak orang yang merenungkan dirinya tidak juga menemui Tuhan, berarti bahwa tentulah ada cara-cara tersendiri untuk melakukan hal tersebut.

Tag : ,

10 Pembatal Keislaman

By : Ave Ry
 
Pertama: Syirik dalam beribadah kepada Allah. Allah berfirman,
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (an-Nisa` : 48)
Dan Allah berfirman,
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (al Maidah: 72)
Diatara bentuk kesyirikan adalah menyebelih untuk selain Allah, seperti menyembelih untuk jin atau kuburan.

Tag : ,

Yakin Dan Tawakkal

By : Ave Ry

Banyak sekali orang yang salah mengerti dalam melaksanakan ketawakkalan kepada Allah Ta'ala itu. Ada yang berpendapat, tawakkal ialah menyerah bulat-bulat kepada Tuhan tanpa berbuat daya-upaya dan usaha untuk mencari mana-mana yang baik dan menyebabkan kebahagiaan. Ringkasnya enggan berikhtiar atau menyingsingkan lengan baju. Anehnya ia meminta yang enak-enak belaka. Orang semacam di atas itu rupanya berpendapat, bahwa tidak perlu ia belajar, jika Tuhan menghendaki ia menjadi orang pandai, tentu pandai juga nantinya. Juga tidak perlu bekerja, jika Tuhan menghendaki ia menjadi kaya, tentu kaya juga nantinya. Atau ketika sakit, tidak perlu ia berobat, jika Tuhan menghendaki sembuh tentu sihat kembali pula. Semuanya itu samalah halnya dengan orang yang sedang lapar, sekalipun macam-macam makanan di hadapan mukanya, tetapi ia berpendapat, jika Tuhan menghendaki kenyang, tanpa makanpun akan menjadi kenyang juga. Cara berfikir semacam di atas itu, apabila diterus-teruskan, pasti akan membuat kesengsaraan diri sendiri, bahkan merusak akalnya sendiri.

Tag : ,

Doa adalah Cara Mendekatkan Diri kepada Allah

By : Ave Ry

Allah mengaskan tentang sangat pentingnya berdoa. Allah berfirman tentang pentingnya doa dalam ayat yang menyatakan “… Tuhanku tidak mengindahkan kamu jika tidak ada ibadahmu…” (QS Al-Furqan: 77). Seperti yang disebutkan oleh ayat ini, nilai seseorang di hadapan Allah tergantung kepada doanya. Ini karena seseorang yang berdoa hanya meminta apa yang dibutuhkannya dari Allah saja. Allah adalah Pemilik segalanya.

Tag : ,

Keutamaan Ridho Kepada Allah, Rasul dan Agama Islam

By : Ave Ry


Dari ‘Abbas bin ‘Abdil Muththalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa dia telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
((ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً)

“Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya”

Ketika Allah Mencintai Hambanya

By : Ave Ry

 “Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: ‘ Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: ‘barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh! Aku telah mengumumkan perang terhadapnya. Dan tidaklah seorang hamba bertaqarrub (mendekatkan diri dengan beribadah) kepada-Ku dengan sesuatu, yang lebih Aku cintai daripada apa yang telah Ku-wajibkan kepadanya, dan senantiasalah hamba-Ku (konsisten) bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya; bila Aku telah mencintainya, maka Aku adalah pendengarannya yang digunakannya untuk mendengar, dan penglihatannya yang digunakannya untuk melihat dan tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakannya untuk berjalan; jika dia meminta kepada-Ku niscaya Aku akan memberikannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku akan melindunginya”. (H.R.al-Bukhâriy)

Hukum Cadar: Dalil-Dalil Ulama yang Tidak Mewajibkan

By : Ave Ry
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS. An Nur: 30,31)

Ayat ini menunjukkan bahwa pada diri wanita ada sesuatu yang terbuka dan mungkin untuk dilihat. Sehingga Allah memerintahkan untuk menahan pandangan dari wanita. Dan yang biasa nampak itu yaitu wajah dan kedua telapak tangan. (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 76,77). Semakna dengan ayat tersebut ialah hadits-hadits yang memerintahkan menahan pandangan dari wanita dan larangan mengulangi pandangan jika telah terlanjur memandang dengan tidak sengaja. Di antaranya,

Tag : ,

Tak Sesederhana Kata “Air”

By : Ave Ry

Alhamdulillah syukur kepada Allah yang telah mencurahkan segala nikmatnya kepada kita, termasuk nikmat air. 

Air memang tampak sederhana, sesederhana kata ‘air’ itu sendiri. Namun ketidakberdayaan makhluk hidup tanpa air semestinya membuat kita berpikir ulang: benarkah air adalah sekedar cairan bening yang biasa saja? Jawabannya sudah pasti: Tidak. Meskipun seringkali kita abaikan dan tak pernah menjadi bahan pemikiran serius, air ternyata menyimpan segudang informasi yang sungguh penting. Dengan memiliki pengetahuan inilah kita akan tahu betapa air, molekul yang hanya tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, adalah cairan yang luar biasa. Terlalu banyak keistimewaan air yang mustahil dapat dijelaskan secara panjang lebar.
Kekeringan atau banjir adalah dua bencana akibat air yang sangat kurang atau terlalu berlimpah. Ini adalah isyarat penting betapa air tidak sekedar diciptakan begitu saja. Namun air juga harus ada dalam jumlahnya yang seimbang agar kehidupan di bumi dapat berlangsung dengan baik.

Muslimah-Muslimah Pendakwah Agama Allah, Adakah Sosok Itu Kini?

By : Ave Ry
Di masa Rasulullah Saw, sosok-sosok wanita muslimah yang berjuang gigih mendakwahkan agama Allah banyak dijumpai. Bahkan, sejarah Islam mencatat bahwa sosok yang pertama kali menyambut dakwah Islam adalah seorang wanita, yaitu Khadijah binti Khuwailid, istri Rasulullah Saw. Selain Khadijah Ra masih banyak wanita-wanita Islam yang namanya abadi. Di antara mereka ada Aisyah Ra, Ummu Sulaim, Nusaibah, Sumayyah, Asma binti Abu Bakar, Shafiyyah binti Abdul Muthalib, Fathimah binti Khatab dan masih banyak wanita lain yang memegang peranan penting dalam perintisan dakwah Rasulullah Saw.

Tag : ,

Eskatologi Islam

By : Ave Ry
Eskatologi Islam adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan setelah mati dialam akhirat dan al-Qiyāmah "Pengadilan Terakhir". Eskatologi sangat berhubungan dengan salah satu aqidah Islam, yaitu meyakini adanya hari akhir, kematian, kebangkitan (Yawm al-Qiyāmah), mahsyar, pengadilan akhir, surga, neraka, dan keputusan seluruh nasib umat manusia dan lainnya.

Tag : ,

Keunggulan Islam

By : Ave Ry




Shirathalladzina an'amta 'alaihim ghairilmaghdhubi'alaihim waladhdhalin

"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) merela yang sesat." (1: 7).

Firman-Nya, "Shirathalladzina an'amta 'alaihim" (Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka) adalah sebagai tafsir dari firman-Nya, jalan yang lurus. Dan merupakan badal (kata benda) menurut para ahli nahwu dan boleh pula sebagai athaf bayan(kata benda yang mengikuti kata benda sebelumnya),


Orang orang yang diberikan nikmat oleh Allah SWT itu adalah orang-orang yang tersebut dalam surat An-Nisa', Dia berfirman, "Dan barangsiapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqun, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui." (An-Nisa': 69 -- 70).

Dan, firman-Nya, "ghairilmaghdhubi'alaihim waladhdhalin" (bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat). Jumhur ulama membaca "ghairi" dengan memberikan kasrah pada hurup ra', yang kedudukannya sebagai naat (sifat). Az-Zamakhsyari mengatakan, dibaca juga dengan memakai harakat fathah di atasnya, yang menunjukkan haal (keadaan). Itu adalah bacaan Rasulullah saw, Umat bin Khaththab, dan riwayat dari Ibnu Katsir. Dzul haal adalah dhamir dalam kata "'alaihim", sedangkan 'amil ialah lafaz "an'amta".

Artinya, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepadanya. Yaitu, mereka yang memperoleh hidayah, istiqamah, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Bukannya jalan orang-orang yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak, sehingga meskipun mereka telah mengetahui kebenaran, namun menyimpang darinya. Bukan juga jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan, sehingga mereka berada dalam kesesatan serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.

Pembicaraan di sini dipertegas dengan kata "la" (bukan), guna menunjukkan bahwa di sana terdapat dua jalan yang rusak, yaitu jalan orang-orang Yahudi dan jalan orang-orang Nasrani. Juga untuk membedakan antara kedua jalan itu agar setiap orang menjauhkan diri darinya.

Jalan orang-orang ayang beriman itu mencakup pengetahuan akan kebenaran dan pengamalannya, sementara itu orng-orang Yahudi tidak memiliki amal, sedangkan orang-orang Nasrani tidak memiliki ilmu (agama). Oleh karena itu, kemurkaan bagi orang-orang Yahudi, sedangkan kesesatan bagi orang-orang Nasrani. Karena orang yang berilmu tetapi tidak mengamalkannya itu berhak mendapatkan kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu.

Sedang orang Nasrani ketika hendak menuju kepada sesuatu, mereka tidak memperoleh petunjuk kepada jalannya, hal itu karena mereka tidak menempuhnya melalui jalan yang sebenarnya, yaitu mengikuti kebenaran, maka mereka pun masing-masing tersesat. Orang Yahudi dan Nasrani adalah sesat dan mendapat murka. Namun, sifat Yahudi yang paling khusus adalah mendapat kemurkaan, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala mengenai diri mereka (orang-orang Yahudi), "Yaitu orang-orang yang dilaknat dan dimurkai Allah." (Al-Maidah: 60).

Adapun sifat Nasrani yang paling khusus adalah kesesatan, sebagaimana firman-Nya mengenai ihwal mereka, "Orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad saw) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan manusia, dan mereka tersesat dari jalan lurus." (Al-Maidah: 77).
Masalah ini banyak disebutkan dalam hadis dan atsar, dan hal itu cukup jelas.

Catatan:
1. Surat yang terdiri dari tujuh ayat ini mengandung pujian, pemuliaan, dan pengagungan kepada Allah SWT melalui penyebutan asmaul husna milik-Nya, disertai adanya sifat-sifat yang maha sempurna. Jug mencakup penyebutan tempat kembali manusia, yaitu hari pembalasan. Selain itu berisi bimbingan kepada para hamba-Nya agar mereka memohon dan tunduk kepada-Nya serta melepaskan upaya dan kekuatan diri mereka untuk selanjutnya secara tulus ikhlas mengabdi kepada-Nya, meng-Esakan dan menyucikan-Nya dari sekutu atau tandingan. Juga berisi bimbingan agar mereka memohon petunjuk kepada-Nya ke jalan yang lurus, yaitu agama yng benar serta menetapkan mereka pada jalan tersebut, sehingga ditetapkan bagi mereka untuk menyeberangi jalan yan tampak konkret pada hari kiamat kelak menuju ke surga di sisi para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh.

Surat Al-Fatihah ini juga mengandung targhib (anjuran) untuk mengerjakan amal saleh agar mereka dapat bergabung bersama-sama dengan orang yang beramal saleh pada hari kiamat kelak. Serta, mengingatkan agar mereka tidak menempuh jalan kebatilan supaya mereka tidak digiring bersama penempuh jalan tersebut pada hari kiamat, yaitu mereka yang dimurkai dan tersesat.

2. Seusai membaca Al-Fatihah dusunnahkan bagi seseorang untuk mengucapkan amin. Seperti ucapan yasin. Boleh juga mengucapkan amin dengan alif dibaca pendek, artinya adalah "ya Allah kabulkanlah". Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi, dari Wail bin Hujur, katanya aku pernah mendengar Nabi saw membaca, "Ghairilmaghdhubi'alaihim waladhdhalin", lalu beliau mengucapkan, "Amin" dengan memanjangkan suaranya.

Adapun menurut riwayat Abu Dawud, dan beliau mengangkat suaranya. At-Tirmidzi mengatakan, hadis ini hasan. Hadis ini diriwayatkan juga dari Ali, Ibnu Mas'ud, dan lain-lainnya.
Dari Abu Hurairah, katanya, apabila Rasulullah saw membaca, "Ghairilmaghdhubi'alaihim waladhdhalin", mak beliau mengucapkan, "Amin." Sehigga, terdengar oleh orang-orang yang di belakangnya pada barisan pertama. Hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah. Ibnu Majah menambahkan pada hadis tersebut dengan kalimat, "Sehingga masjid bergetar karenanya." Serta (hadis ini pun diriwayatkan oleh) ad-Daruquthni, ia mengatakan, hadis ini berisnad hasan.

Sahabat kami dan lain-lainnya mengatakan, "Disunnahkan juga mengucapkan 'amin' bagi orang yang membacanya di luar salat. Dan lebih ditekankan bagi orang yang mengerjakan salat, baik ketika munfarid (sendiri) maupun sebagai imam atau makmum, serta dalam keadaan apa pun, berdasarkan hadis dalam kitab sahih al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasuullah saw bersabda, "Jika seorang imam mengucapkan amin, mak ucapkanlah amin, sesungguhnya barangsiapa yang ucapan aminnya bertepatan dengan aminnya malaikat, maka akan diberikan ampunan baginya atas dosa-dosanya yang telah lalu."
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah saw bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian mengucapkan amin di dalam salat, dan malaikat di langit juga mengucapkan amin, lalu masing-masing ucapan amin dari keduanya saling bertepatan, maka akan diberikan amunan baginya atas dosa-dosanya yang telah lalu."

Ada yang mengatakan, artinya, barangsiapa yang waktu mengucapkan aminnya bersamaan dengan amin yang diucapkan malaikat. Ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya, bersamaan dalam pengucpannya. Dan ada yang berpendapat, kebersamaan itu dalam ha keikhlasan.
Dalam sahih Muslim diriwayatkan hadis marfu' dari Abu Musa, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Jika seorang imam telah membacakan waladh dhallin, maka ucapkan, 'Amin'. Niscaya Allah mengabulkan permohonan kalian."
Mayoritas ulama mengatakan bahwa makna amin itu adalah ya Allah perkenankanlah untuk kami.
Para sahabat Imam Malik berpendapat, seorang imam tidak perlu mengucapkan amin, cukup makmum saja yang mengucapkannya. Berdasarkan pada hadis riwayat Imam Malik dari Sami, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, bahw Rasulullah saw pernah bersabda, "Jika seorang imam telah membaca waladh dhallin, maka ucapkan, 'Amin'."

Mereka juga menggunakan hadis dari Abu Musa a-Asy'ari yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah sw bersabda, "Jika ia telah membaca waladh dhallin, maka ucapkan, 'Amin'."
Dan kami kemukakan di atas dalam hadis dalam muttafaq 'alaih, "Jika seorang imam telah mengucapkan, 'Amin', maka ucapkanlah, 'Amin'."
Dan Rasulullah saw sendiri mengucapkan amin ketika beliau selesai membaca ghairilmaghdhubi'alaihim waladhdhalin.

Para sahabat kami telah berbeda pendapat mengenai jahr (suara keras) bagi makmum dalam mengucapkan amin dalam jahrnya. Kesimpulan perbedaan pendapat itu, bahwa jika seorang imam lupa mengucapkan amin, maka makmum harus serempak mengucapkannya dengan suara keras. Dan jika sang imam telah mengucapkannya dengan suara keras, (menurut) pendapat yang baru menyatakan bahwa para makmum tidak mengucapkannya dengan suara keras.

(Pendapat) yang terakhir ini juga merupakan pendapat Abu Hanifah dan sebuah riwayat dari Imam Malik, karena amin itu merupakan salah satu bentuk zikir sehingga tidak perlu dikeraskan sebagaimana halnya zikir-zikir salat lainnya. Sedangkan pendapat yang lama menyatakan bahwa para makmum juga perlu mengucapkannya dengan suara keras. Hal itu merupakan pendapat Imam Ahmad dan Hanbal dan sebuah riwayat yang lain dari Imam Malik seperti yang telah disebutkan di atas, berdasarkan hadis, "Sehingga masjid bergetar (karenanya)."
Sumber: Terjemahan Lubabut Tafsir Min Ibnu Katsir (Tafsir Ibnu Katsir), Tim Pustaka Imam as-Syafi'i

Tag : ,

- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -