Archive for 2014-11-16
Berkah Dalam Musibah
By : Ave Ry
Pernah nggak sih sobat Gen-Q berpikir “Orang jahat itu kenapa hidupnya lama terus baik-baik aja, sedangkan orang baik itu lebih cepat mendahului dan banyak cobaannya”
Kalau Gen-Q pernah berpikir begitu. Ternyata, baru siang ini mendapat jawabannya. Tepatnya ketika mendengar untaian nasihat Ust. Abu Yahya Badrussalam. Beliau membawakan sebuah hadist dari Anas bin Malik r.a
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim)
Dalam tausyahnya, beliau memerinci tanda-tanda seorang hamba yang diinginkan Allah Subhana wa ta’Ala kebaikan baginya, yaitu :
1. Dibukanya pintu amal sebelum kematian menjelang.
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad)
2. Dipercepat sanksinya di dunia.
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik)
3. Diberikan cobaan.
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari Abu Hurairah)
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (Baqarah : 155)
Cobaan itu untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat.
“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad)
4. Difaqihkan dalam agama.
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al Qur’an dan hadits dengan benar. Sebagaimana yang dikabarkan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kaum khawarij yang membaca Al Qur’an:
“Akan keluar suatu kaum dari umatku, mereka membaca Al Qur’an. Bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan Al Qur’an mereka, shalat dan puasa kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan shalat dan puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an dan menyangka bahwa Al Qur’an mendukung mereka padahal Al Qur’an tidak mendukung mereka.” (HR Muslim)
Itu semua akibat kedangkalan ilmu dan mengikuti hawa nafsu, sehingga mereka tidak diberikan pemahaman yang benar terhadap Al Qur’an dan hadits. Mereka mengira bahwa ayat Al Qur’am mendukung perbuatan mereka, padahal tidak demikian. Tentu yang memahaminya adalah orang-orang yang Allah faqihkan dalam agama dan selamatkan dari hawa nafsu.
5. Diberikan kesabaran.
“Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya amat membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan balatentaranya tak pernah diam untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.
“Tidak ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (Fushilat : 35)
So, bagi sobat yang saat ini tengah ditimpa musibah, jangan dulu mengeluh, La Tahla! Bisa jadi Allah sedang memberikan kebaikan yang banyak kepada kita dengan musibah tersebut, tapi dengan berbekal kesabaran yang baik dalam melaluinya tentu. Semoga dalam musibah yang tengah kita hadapi mendatangkan keberkahan Allah dalam kehidupan kita.
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan padanya, beri kami kesabaran untuk menjalani perintahMu dan menjauhi laranganMu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami"
Sumber : Ust. Abu Yahya Badrussalam, Lc (Rekaman Radio Rodja)
16 November
By : Ave Ry
"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !
"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !
"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !
(Dengan jiwa dan darah, kami persembahkan untuk Aqsha !)
“Khaibar... Khaibar... Ya Yahud ! Jaisyu Muhammad Saufa Ya'ud...”
(Khaibar... Khaibar..ya yahudi..! Pasukan Muhammad PASTI akan kembali...)
Allahumma ‘a-izzal islama wal muslimina
Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fi filistin
Allahumma tsabbit imanahum wa anzilis-sakinata ‘ala qulubihim wa wahhid shufufahum
Allahumma ahlikil kafarata wal musyrikina Allahumma dammiril yahuda wa israila
Wa syattit syamlahum wa farriq jam’ahum, Allahummanshur ‘alal mujahidina a’daa-ana wa a’daa-addin
Birahmatika ya arhamar-rahimin wa shallallahu ‘alan-nabiy Muhammad
“Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah,
tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina. Ya Allah,
teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati
mereka dan satukanlah barisan mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar
dan kaum musyrikin. Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan
Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, menangkanlah
kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang
Maha Pengasih. Dan sampaikanlah Sholawat kami kepada Nabi Muhammad.”