Archive for 2014-04-20
Ukhuwah Dalam Warna
By : Ave Ry
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu
(Brother)
Duh, duh... Tiap kali mendengar lagu milik Brother ini disenandungkan, Ave Ry tidak pernah bisa menahan senyum. Sebuah syair tentang Ukhuwah, persahabatan yang menjemput persaudaraan hingga waktu tak terkatakan.
Tidak terhitung banyaknya kajian yang membahas tentang Ukhuwah. Maka dari itu Ave Ry ingin berbagi tentang ukhuwah yang penuh warna, dimana dalam jalinannya terdiri dari warna-warna khas. Warna yang mencerminkan karakter seseorang. Karena tentunya yang disebut ukhuwah itu terdiri lebih dari satu orang yang asal-usulnya pun beragam.
Sobat, dalam ukhuwah kita akan mendapati banyak sekali perbedaan. Perbedaan fisik, perbedaan budaya sampai perbedaan pemikiran. Lalu bagaimana kita mensikapinya? Ya tentu saja dengan jalan saling kenal mengenal, seperti ayat dibawah ini;
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal....." (QS Al Hujuraat : 13)
Karena dalam perkenalan akan menumbuhkan pemahaman lalu terciptalah persaudaraan yang erat dengan dikokohkan oleh saling tolong-menolong. Perbedaan-perbedaan itu selayaknya warna-warni. Salim A. Fillah dalam bukunya “Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim” mengatakan;
Tentang warna-warni itu? Ya, Islam tidak menghapus karakter-karakter khas pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan ‘aqidah. Islam justru membingkainya menjadi kemuliaan karakter yang masing-masing berkontribusi dalam peradaban yang menyejarah.
Indah bukan? Islam sama sekali tidak menafikan perbedaan 'warna', bahkan membingkainya menjadi satu keselarasan warna yang diikat kedalam satu ikatan kokoh, Ukhuwah Islamiyah. Karena masing-masing warna tentu memiliki keunikan tersendiri yang dengannya masing-masing dari kita akan saling melengkapi.
Warna-warni yang memiliki makna... Nah, sobat kira-kira berada dalam warna apa? Check yuk!
Merah, sang berani. Pemimpin diantara yang lainnya. Karakter yang terwakili biasanya tegas, keras, berani dan tak pantang menyerah. Sering kali terlihat egois dan mau menang sendiri tapi tetap bisa bijaksana dalam menyikapi keadaan..
Jingga, si lembut. Selalu berusaha untuk menenangkan. Kalem dan pemalu. Jingga selalu terlihat menyenangkan dan mendamaikan. Tipe yang gampang “dibodohi” karena kepolosannya..
Kuning, sang pencerah suasana. Lincah, tak kenal henti dalam bergerak. Selalu berusaha riang dimana pun dan kapan pun berada. Terkadang menyilaukan tapi selalu ditunggu kehadirannya. Sering kali memusingkan orang lain karena perilakunya yang terlalu ribet..
Hijau, si teduh. Damai dan dapat membuat suasana menjadi hidup. Selalu peduli sesama dan sangat peka. Mementingkan orang lain dari pada kepentingan dirinya sendiri. Sang penengah suasana. Terkadang lupa akan kebutuhan dirinya sendiri..
Biru, yang tenang namun mendalam. Tempat sejuk, sesejuk langit ketika memandangnya. Tempat yang cocok jika kau ingin didengarkan. Selalu terbuka untuk menerima orang lain. Terkesan menutup diri karena tidak bisa mengungkapkan segala sesuatu yang dirasanya..
Ungu, si kompleks. Perpaduan antara biru dengan merah. Di satu sisi punya keberanian tapi terkadang lemah dalam mempertahankan pendapatnya. Sang kompetitif sejati. Selalu bisa hidup dimana pun ia berada..
Pernah lihat pelangi kan.... Warna-warni pantulan cahaya itu menjadi terlihat indah karena sejajar. Begitu pula dalam ukhuwah kita, tidak akan sedap dipandang jika terdapat warna yang mendominasi. Justru karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri perbedaan warna itu terlihat indah. Jika kita menikmatinya dan membuatnya menjadi bagian dalam hidup kita. Saling mengerti tentang kondisi teman–teman dan saudara–saudari kita adalah hal yang wajib untuk kita lakukan jika kita ingin menjadi pelangi. Maka biarlah warna–warni itu tetap hadir dengan kekhasannya.Membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang memandangnya.
Teruntuk sahabat-sahabatku, yang mengajarkan arti ukhuwah bukan melalui teks buku
Ukhtuna, Ana Uhibbukum Fillah!
"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam" (HR. Bukhari & Muslim)
Tag :
Ave Ry and Friends,
Renungan,