Archive for 2013-03-17

Pertebal Persamaan, Kikis Perbedaan, Maka Muncul Persatuan

By : Ave Ry

Hal paling mengesalkan bagi saya dan tiada bandingannya adalah memperdebatkan masalah agama. Karena agama bukan untuk diperdebatkan apalagi diperselisihkan tapi diamalkan. Sebisa mungkin saya menjauh dari kegiatan semacam itu. Tetapi, sebagai makhluk social tentu tidak mungkin untuk tidak bersentuhan dengannya.

Yang paling aneh adalah ketika ada yang bertanya “Ukhti, apa pendapat anti tentang ‘blablabla’” lalu ketika dijawab pandangan saya mengenainya dan ternyata bertentangan dengan pendapatnya sendiri ia malah meradang, menghujat. Ada yang mengatakan saya seorang Wahaby, Syi’ah, Ahli Tahlil.. bahkan yang lebih menyakitkan ada yang mengatakan saya seorang munafik hanya karena saya menentang pendapatnya tentang beberapa hal khilafiyah yang bukan pada tataran akidah.

Mereka tidak puas jika saya mengatakan “I’m Muslim, that is it!

Dalam pikiran mereka sudah terbentuk stigma sedemikian rupa bahwa Islam itu harus berkotak-kotak. Punah sudah kasih mereka terhadap sesama Muslim, berganti curiga kemudian menghakimi.

Kebanyakan dari mereka yang suka sekali menstigmatisasi adalah orang-orang yang tidak saling mengenal. Namun demikian, jika mereka tidak mengenal seseorang mengapa mereka mudah-mudah mengatakan hal yang tidak mereka ketahui?

Niatan yang tulus untuk menyatukan tidak dihargai, malah dicerca, dihina dan dikatakan tidak realistis. Padahal tidak satupun ajaran Islam yang menghalalkan pertikaian dalam agama. Allah SWT melalui Rasul-Nya mengajarkan kita tentang akidah yang bersih, yang bahkan seorang Arab pegununganpun akan mudah mengerti dan menerimanya karena Islam berasal dari yang Menguasi manusia.

Allah SWT telah memberikan karakter bagi umat Islam dengan sebutan ummatan wahidah ‘umat yang satu’

“Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku” Al Anbiyaa' : 92

Karena itu, sudah selayaknya jika setiap muslim berusaha merealisasikan persatuan tersebut, hingga tercipta satu kekuatan yang hebat dan kokoh untuk menghadapi kekuatan jahat. Rasulullah Saw benar-benar telah memperingatkan kita agar kita tidak berselisih. Karena perselisihan akan menyebabkan timbulnya kelompok-kelompok yang cenderung saling cerca, bahkan saling membunuh.

Al-Qur’an juga telah menegaskan bahwa permusuhan tersebut hanyalah perilaku orang-orang kafir,

“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,” Ali 'Imran : 105

Allah SWT telah menetapkan semua kebaikan yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan. Sedangkan berbagai permasalahan dalam Al-Qur’an yang bersifat mujmal (global) dijelaskan rinciannya oleh Rasulullah Saw melalui sunnahnya. Karenanya, persatuan hanya bisa digalang dengan cara berpegang pada Al-Qur’an dan As-Sunnah

“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Jika kalian berpegang teguh pada keduanya, maka kalian tidak akan sesat selamanya. Dua hal itu adalah Kitabullah dan sunnahku” (HR. Hakim)

Penyebab utama perpecahan umat adalah perdebatan dalam masalah-masalah agama, sehingga menyebabkan perselisihan dalam masalah-masalah fundamental, yang akan membawa perpecahan dan tercerai-berai dalam berbagai jalan kesesatan. Karenanya, dalam Al-Qur’an kita temukan perintah untuk senantiasa komitmen pada hukum-hukum Allah SWT dan menjauhi setiap penyakit yang berusaha menembus kemurniannya.

Dalam rangka mengantisipasi perpecahan, Rasulullah Saw memerintahkan kita untuk mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Jika terjadi perbedaan pendapat dan dapat mengarah pada perselisihan, maka Rasulullah Saw menyarankan untuk berhenti, sehingga hati dan pikiran kembali jernih dan dapat mempelajari Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan penuh keikhlasan

“Baca dan pelajarilah Al-Qur’an, selama hatimu bersatu. Jika kalian berselisih paham, maka berhentilah” (HR. Bukhari)

Banyak hadist Rasulullah saw yang melarang perpecahan dan memerintahkan persatuan. salah satunya,

“Sesungguhnya Allah meridhai tiga perkara bagi kalian, yaitu Dia ridha jika kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai-berai dan ketiga setia kepada orang yang telah Allah serahi untuk menjalankan urusan kalian…” (HR. Muslim)

Dampak dari terlibatnya manusia kedalam perselisihan yang berkaitan dengan masalah akidah adalah akidah itu sendiri akan menjadi goyah bagi mereka, iman mereka rapuh sehingga akidah tidak lagi berpengaruh terhadap perilaku individu dan iman tidak lagi mempunyai kekuasaan terhadap amal perbuatan, naudzubillah.

Tahanlah lidah kalian ya ikhwah.. janganlah menyakiti sesama. Gunakan kebaikan yang ada pada kalian untuk kemanfaatan umat. Ilmu kalian tidak bermanfaat, sungguh. Jika hanya terpendam dalam untaian kata tanpa merefleksikannya dalam sikap.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” Ali 'Imran : 103

Sumber bacaan
1. Al-Wafi Syarah Arba’in An-Nawawiyah, hal : 72-74
2. Aqidah Islamiyah : Sayyid Sabiq, hal : 15
3. Tafsir Al-Bayan surah Al Anbiyaa’ & Ali ‘Imron
4. Tafsir Ibnu Katsir surah Ali ‘Imron ayat 103


Tag : ,

Kawan, Aku Merindukan Kalian!

By : Ave Ry

“Gue kangen sama kalian…”

Aku cemberut membaca sms dari seorang teman dekat yang kini merantau ke Solo. Windi Hastuti namanya. Tapi tidak lama, karena beberapa menit kemudian senyumku tak pernah berhenti selama komunikasi via sms. Sampai-sampai teman kerjaku di kantor geleng-geleng kepala, “Teh Erri jarang senyum.. sekalinya senyum suka keterusan, ckckck”. Ah biarlah, kalian saja yang tidak tau bahwa aku tidak sembarangan tersenyum, hoho alibi.

Bicara soal kangen, sebenarnya aku bukan orang yang mudah kangen. Apalagi bilang-bilang kalau aku lagi kangen, berbeda dengan temanku satu ini. Dia mudah sekali berekspresi. Yah, resiko menjadi orang yang introvert. Lama-kelamaan kalau memendam ekspresi tidak baik juga, makanya aku lebih suka mengekspresikan apa yang aku rasakan lewat tulisan, karena kalau ada sesuatu yang salah bisa dihapus dan digantikan. Aku sungguh takut salah dalam bicara!

Masih tentang temanku satu itu. Aku ingat dia pernah mengatakan, “Kalau kau siap untuk bertemu maka siap-siap juga berpisah”. Awalnya aku acuh tak acuh, toh aku masih menikmati kebersamaan dengan teman-teman yang paling menyenangkan sedunia (Ehem, ehem.. jangan GR ya kalian). Tapi beberapa waktu belakangan aku merasa kesepian, satu persatu teman-temanku ‘dijarah’ orang.


Pertama, Ilda Weni yang dijarah seorang Padang dan sekarang sedang bahagia-bahagianya dengan kelahiran Fatimah yang Insya Allah menjadi muslimah shalihah. Kedua, Sisi Marissa yang dijarah seorang Pakistan dan diboyong ke Hongkong. Ketiga, Windi Hastuti (Huh!) yang dijarah seorang Jawa yang membawa serta desain grafis satu-satunya kebanggaan BT-ers ini ke Solo. Dan yang tidak kalah menyedihkan adalah Rini Apriani yang dijarah Yusuf Mansur (Eits..) ke pesantrennya untuk jadi Guru Sains (Ealaahhh Bu Guru paling super!), dan sejak saat itu tidak pernah terlihat kacamatanya. Belum lagi Rima Nurmalima yang sibuuuuk banget (Maklum petugas KPU). Terusnya Azira, gadis bercadar yang lemah lembut. Terusnya lagi Sannisa Komala Dewi yang mentang-mentang sedang menyelesaikan skripsi jadi gak pernah datang marah-marahin Mr. B. Dan yang membuat ngiri, Dolyna Meutia Dewi baru aja pulang dari Turki (Ini untung aku doakan cari jodohnya gak berhasil di Turki biar jangan jauh-jauh, di Bogor aja.. hehe) tapi tetap bakal sibuk sama kucingnya, hmmm.



Sekarang tinggal dua orang saja yang tersisa dari kejayaan masa lalu kita bersama #lagi lebay. Dan gak tau juga kalau Ismayani, Psikolog yang imut itu akan juga pergi ke Korea mengejar Sungmin… Piss, ^_^)v


Masjid terasa sepi bagiku, tiap kali kutatap kubahnya perasaan haru membuatku terpaku dan harus segera kutahan laju air mata hingga tak sampai membasahi pipi. Dua tahun lalu kita bukan orang-orang yang saling mengenal kawan. Disatukan dalam naungan Menara sebuah Masjid Raya. Malu-malu saling mengenalkan diri, terpacu oleh satu kesamaan niat, Mencari Ilmu. Semoga darinya akan muncul kembali generasi-generasi baru, Generasi Robbani, Generasi Qur'an. Yang mencintai Masjid dan memakmurkannya


Subhanallah, tidak terasa waktu juga yang membuat kita pada akhirnya harus berpisah. Tapi bahagiaku selalu menyertai kalian. Kini baru terasa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Ada tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah, pada saat tidak ada naungan selain naungan Allah…” dan beliau menyebut salah satunya adalah: “…dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah hanya karena Allah.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)


Kawan, Aku Merindukan Kalian…

STARYU

By : Ave Ry

Stop ruins my head
Back and forth like that,
For years I’ve got keep my back
Cover my mind from bad act..

Don’t wanna feel the pain
With put a sin on my brain,
No love could break me
Cuz I know it won’t save me

Bring your smile away
If you just wanna play,

But, excuse me…
I’ve got words to say,
Few things about you much welcome on my list,
Meet you is something I don’t wanna missed



Tag : , ,

- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -