Posted by : Ave Ry


Dalam Al-Qur'an beberapa ayat menjelas tentang keberadaan subjek Ekstra Terestrial Intelegence. 

Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. “ Asy syuura : 29

Para
mufassir Al Quran baik di zaman kuno & di zaman modern ketika menafsirkan ayat telah mengindikasikan tentang keberadaan makhluk cerdas seperti manusia di surga. 
 
Ibnu Abbas ra, seorang murid dan sahabat Nabi Suci saw enggan untuk menjelaskan ayat ini untuk orang umum. Ketika seseorang bertanya kepadanya untuk menjelaskan ayat ini ia mengatakan kalau ia menjelaskan ayat ini bahwa ia tidak akan percaya apa yang terkandung di dalamnya.
Namun, penjelasan tentang ayat tersebut telah diriwayatkan melalui sumber-sumber yang berbeda seperti  berikut:

Setiap Bumi memiliki seorang nabi seperti Muhammad, Adam kita yang seperti Adam, Nuh seperti Nuh, dan Abraham kita yang seperti Abraham, dan Yesus seperti Yesus kita alaihissalam ". (Maududi, Maulana: Tafheem-Al-Quran, (Lahore: publikasi Islam, 1996) Vol: 5, PP581-583)

Penulis KHAZIN (VOL: 6, p.104) mengatakan:
"Ada kemungkinan bahwa makhluk yang berbeda diciptakan Allah di langit mungkin bergerak seperti manusia." (Hameed ur Rehman Abbasi: Catatan-Tafsir Al-Quran (Lahore, Anjuman-i-khuddamuddin) PP 208-213)

Menurut penjelasan SADI-ALAL-Jalalain tidak ada yang
bisa menghentikan kita untuk mengadopsi penafsiran harfiah dari ayat di atas, yaitu, Allah telah menciptakan makhluk hidup di langit yang bergerak di langit sebagai manusia lakukan di bumi (jilid: 4, p: 34). (Ibid)

Para komentator dari Ruh ALMAHANI mengomentari ayat tersebut demikian:
Tradisi otentik nabi membuktikan keberadaan makhluk hidup di langit ... juga tidak terlalu jauh untuk percaya bahwa terdapat makhluk dan binatang-binatang di langit yang memiliki bentuk dan kondisi yang tidak dalam pengetahuan kita (halaman: 526 ). (Ibid)

Maulana Maududi komentar tentang ayat dalam kata-kata berikut:
Ini adalah indikasi yang jelas bahwa kehidupan tidak hanya ada di bumi tetapi juga di planet lain. (Maududi, op.cit, hlm)

Bashiruddin Mehmood, seorang ilmuwan Pakistan, menjelaskan ayat di atas demikian:
Hal ini
merupakan penjelasan yang terang mengatakan bahwa makhluk hidup, seperti di bumi, harus luas tersebar di dunia surgawi juga. Ini juga berarti bahwa kosmos memiliki dunia hidup innumerous dengan semua jenis binatang hewan dan manusia tersebar di dalamnya. (Bashiruddin Mahmud: Mekanika dari Kiamat dan Kehidupan setelah Kematian (New Delhi, Kitab Bhawan) PP 139)

Ayat lain dari Al-Qur'an yang mengacu pada keberadaan kehidupan pendukung benda langit adalah
:

“ Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. “ Ath Thalaaq : 12

Maulana Maududi menafsirkan ayat di atas dalam kata-kata berikut: WAMINALARDH MISLUHUN (yaitu DAN BUMI SEPERTI DARINYA) berarti bahwa bumi ini adalah tempat tinggal makhluk hidup, di sana memang ada bumi lain seperti badan yang merupakan tempat tinggal makhluk hidup. 

Ibnu Abbas ra adalah satu-satunya mufassir yang menyatakan fakta ini di era bahwa ketika tidak ada yang siap untuk menerima kenyataan bahwa mungkin terdapat tempat tinggal lain selain bumi di mana makhluk cerdas memang ada. (Maududi, Maulana, Op. Cit, pp)

Dan disebutkan di dalam Al-Qur’an beberapa ayat lainnya yang sepertinya mengisyaratkan adanya binatang di langit dan bumi, diantaranya firman Allah Ta’alaa:

Di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya. Asy-Syuura : 29

Sebagian ulama mengatakan bahwa lafaz daabbah (makhluk melata)menunjukkan bahwa itu makhluk-makhluk selain malaikat karena Allah Azza wa Jalla membedakan antara makhluk yang melata dengan malaikat dalam menyebutkannya dalam firman-Nya:

Dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri. An-Nahl : 49

Meskipun Al-Qur’an telah mengisyaratkan dalam beberapa ayatnya tentang kemungkinan keberadaan makhluk di luar angkasa, namun kita tidak boleh memastikan bahwa phenomena yang terjadi di bumi merupakan jejak keberadaan mereka, karena tidak ada seorangpun yang pernah melihat secara langsung wujud mereka seperti yang sering dilukiskan dalam film-film, demikian juga kita tidak boleh menafikan secara langsung keberadaan mereka karena Al-Qur’an telah memberi isyarat yang memungkinkan keberadaan mereka.

Tapi kita tidak boleh terlalu menyibukkan diri mendalami tentang masalah ini karena bukan termasuk perkara ibadah yang diwajibkan oleh Allah kepada kita untuk mengharap pahala dan ridlo-Nya di dunia dan akhirat.
Allahu ‘alam bisshowab


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -