Posted by : Ave Ry

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. “
Al-Baqarah : 155-157



Telah menjadi suatu keniscayaan untuk menempa jiwa dengan bencana dan menguji dengan ketakutan, kelaparan, kesengsaraan, serta kemusnahan harta, nyawa dan makanan. Hal ini adalah suatu ketentuan untuk meneguhkan keyakinan orang-orang yang beriman pada tugas kewajiban yang harus ditunaikannya. Sehingga, akhirnya setelah mereka mengalami ujian, tentu akan terbukti tangguh dan merasa berat untuk berkhianat kepada Islam, karena mengingat pengorbanan yang telah dilakukannya.

Aqidah yang diperoleh dengan gampang tanpa ujian, akan mudah pula bagi penganutnya untuk meninggalkannya bila suatu ketika terkena ujian. Semakin berat ujian dan pengorbanan, akan makin meninggikan nilai aqidah keyakinan dalam hati dan jiwa penganutnya. Bahkan, makin besar penderitaan dan pengorbanan yang diminta suatu aqidah, bertambah berat pula bagi seseorang untuk berkhianat atau meninggalkannya.

Cobaan Yang Diberikan Kepada Manusia

Dalam Kitab “Risalah Qusyairiyah” karya Imam al-Qusyairi al-Kattani pernah berkata: “Dunia diciptakan agar manusia menerima cobaan dan akhirat diciptakan agar manusia bertaqwa .”

Cobaan tersebut diantaranya:

1. Dicoba dengan kelaparan,ketakutan dan jiwanya (Al-Baqarah : 155-157)
2. Dicoba dengan kemiskinan dan kekayaan (Al-Fajr : 15-16)
3. Dicoba dengan harta dan anaknya (Al-Anfal : 28)
4. Dicoba dengan harta dan dirinya (Al-Imran : 186)
5. Dicoba dengan bencana yang menimpa (Al-Hadid : 22-24)
6. Dicoba dengan kesengsaraan,digoncangkan(dengan berbagai cobaan)(Al-Baqarah : 214)
7. Cobaan Bencana (An-Nisa : 78 ; Yunus : 49)
8. Musibah (Asy-Syura : 30-36)
9. Hidup penuh perjuangan (Al-Mu’min : 4)

Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit, kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Al-Ankabuut : 2

Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?

Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya.

Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah. Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.

Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.

Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:
“Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda Rasulullah Saw,

“Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).

Rasulullah SAW bersabda : “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Patut dicatat bahwa Allah memberikan potensi kepada manusia untuk mampu memikul kesedihan dan melupakannya, begitu kata pakar psikologi dan begitu juga isyarat Al-Quran.

Tidak satu petaka pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Al-Taghabun : 11

Manusia harus bekerja sama memikul bencana untuk mencapai dan memahami tujuan keberadaannya.

Kemudian, nash Al-Quran di atas dikaitkan dengan jiwa, menuju ke suatu titik di atas ufuk ini,

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Yang dimaksud dengan istirja’ ialah ucapan Inna lillahi wainna ilaihi raji’un (Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kita semua dikembalikan).

Rasulullah Saw bersabda : Tidak sekali-kali seorang muslim tertimpa suatu musibah, lalu ia membaca istirja’ ketika musibah menimpanya, kemudian mengucapkan,”Ya Allah, berilah daku pahala dalam musibahku ini,dan gantikanlah buatku yang lebih baik daripadanya,” melainkan diberlakukan kepadanya apa yang dimintanya itu.

Orang-orang yang sabar itulah orang yang diberi kabar oleh Rasul dengan kabar gembira dan kenikmatan yang agung, dan mereka itulah orang yang mempunyai kesabaran yang baik.

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Al Baqarah : 157

Rahmat dari Tuhannya yang dengannya mereka diangkat Tuhan untuk turut serta dengan Nabi dalam hal dirahmati oleh-Nya dan didoakan oleh malaikat-Nya untuk rahmat itu. Dan, ini merupakan kedudukan yang terhormat, rahmat, dan kesaksian dari Allah bahwa mereke itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Karena ujian dan musibah merupakan sebuah kepastian, maka tak seorangpun yang luput darinya. Semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin berat pula ujiannya. Karena itu, Rasulullah saw pernah mengajarkan jurus jitu kepada umat Islam dalam menjalani ujian hidup ini, terutama untuk menghadapi musibahnya, sekaligus sebagai pujian bagi seorang mukmin yang telah berhasil mendapatkan manisnya keimanan.

Rasulullah saw mengatakan: “Orang mukmin itu memiliki keunikan, sehingga suluruh urusannya menjadi baik untuknya, dan keunikan ini tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang yang mukmin. Yaitu; apabila ia mendapatkan kenikmatan, ia pandai bersyukur, hal ini baik baginya, dan apabila ia mendapatkan musibah, ia tegar bersabar, hal ini juga baik baginya” (HR. Muslim, riwayat dari sahabat Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra).

Bahkan di dalam hadits qudsiy, Rasulullah menerangkan, bahwa Allah berfirman: “Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang mukmin dari penduduk dunia, ketika Aku mengambil kesenagannya lalu ia merelakannya, kecuali surga” (HR. Bukhari, riwayat dari Abu Hurairah ra).

Sehingga seorang muslim dengan keimanan yang ia miliki dapat melihat ujian atau bala’ sebagai hal yang menyenangkan. Allah berfirman:

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Al-Anbiya :35

Nabi Sulaiman as, misalnya, yang diberi aneka kuasa dan kenikmatan, menyadari fungsi nikmat sebagai ujian sehingga beliau berkata sebagimana diabadikan Al-Qur’an:

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Al-Naml : 40

Dengan ingat dan sadar, dari mana kita berasal, untuk apa kita hidup dan kemana kita akan kembali? seseorang akan mendapatkan kembali kekuatan dan staminanya untuk terus bertahan dan melanjutkan sisa perjalanan hidupnya untuk menjadi lebih baik. Sementara ajaran idiologi selain Islam tidak sanggup menyelamatkan pemeluknya dari keterpurukan moral dan mental bahkan bunuh diri, di saat peristiwa dunia menghimpitnya dan musibah mengguncang kehidupannya. Maha Suci Engkau ya Allah, yang seluruh penghuni langit dan bumi selalu bertasbih kepada-Mu.

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,
Al-Hadiid : 22-23

{ 6 komentar... read them below or Comment }

  1. kere.. lanjutkan dakwaknya ukhty........
    semoga bermanfaat untk semua..

    BalasHapus
  2. glad to give you support. :love: check it.. support back,im waiting :)

    BalasHapus
  3. Datang untuk meramaikan blog anda, kunjungi juga ya... blog ane, jangan lupa follow + tinggalkan komentar ! ^_^

    BalasHapus
  4. trimakasih atas pencerahannya gan,sngat bermanfa'at...

    BalasHapus

- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -