- Back to Home »
- Poetry »
- Biarkan Aku Diam...
Posted by : Ave Ry
Biarkan aku diam…
Tertunduk pekur menjala asa
Meluas harap di padang sabana
Kailku mungkin hanya sejumput noda
Berenang-renang, bebas menuju rupa
Karena itu, biarkan aku diam
Sempurna… ah, kata itu mengolok-ku
Menorehkan luka membekas dalam khusyuk-ku
Jadi, biarkan saja sejenak dalam diam ku
Karena peluh sisa derap langkah ini
Beriak, terpatri sadar dan menyendiri
Tenang dalam gerimis Juni
Biarkan aku diam…
Bisakah? Selubungi kaca agar ia tak pecah, tumpah
Padamkan luka memar, hangatkan merahnya ‘tuk kembali cerah
Tertunduk pekur menjala asa
Meluas harap di padang sabana
Kailku mungkin hanya sejumput noda
Berenang-renang, bebas menuju rupa
Karena itu, biarkan aku diam
Sempurna… ah, kata itu mengolok-ku
Menorehkan luka membekas dalam khusyuk-ku
Jadi, biarkan saja sejenak dalam diam ku
Karena peluh sisa derap langkah ini
Beriak, terpatri sadar dan menyendiri
Tenang dalam gerimis Juni
Biarkan aku diam…
Bisakah? Selubungi kaca agar ia tak pecah, tumpah
Padamkan luka memar, hangatkan merahnya ‘tuk kembali cerah
ew... bikinin kata-kata cinta yang rohani dong
BalasHapus*bener gak nih komennya* ^^ .
Cinta yang rohani... aha ihi ^^
HapusSudahlah Miz,, biarkan aku diam :P
dan seketika mau komen apa aku nge-blank gara2 baca komen di atas... hahaha
Hapusiya iya diemo... :D
serius bahasanya sarat makna, saya sendiri nggak tahu makna dari puisi ini, namun harus saya akui bahwa bahasanya memang indah
BalasHapusTerimakasih apresiasinya sobat :)
HapusPuisinya T.O.P banget dah ... :D
BalasHapusIya dah makasih :D
Hapuspuisinya memiliki makna yang mendalam.
BalasHapusDalam, dalam, dalam... ^^
Hapuskata2 yang mana yang membuatmu diam. semoga kata2 yang membuatmu mengerti tentang sebuah Perenungan terhebat. aamiin..
BalasHapusbahasanya renyah dan masya Allah
Berasa keripik, renyah... :D
HapusKata-kata dari-Nya lah yang membuat perenunganku menghebat. Menghujam dan menetes :'(
kata kata nya sungguh mendayu2
BalasHapusPerahu kali mendayu... (eh, mendayung yak) :p
Hapusdiamnya jangan lama-lama karena nggak semua orang mengerti apa yang kamu rasa
BalasHapusHaaa,, Jlebb..!! Begitukah?? Baiklah... (@,@)/
HapusHanya bisa bilang puisi nya bagus mbak..
BalasHapusMesti buat nya dari hati yg paling dalem ya..hehe :)
Makasih mas Pur... Gak dalem2 amat kok ^^
Hapussaya telaah lagi lebih lama ya Mbak. saya pengin menghayati tapi belum masuk. keburu mau ke mesjid nih, Isya, hehe
BalasHapusAhh,, bapak ini kebiasaan... Huuhh #melengos :P
Hapushmm.. bagus kata katanya sob.. di kutip dari pengalaman pribadi ya.? hehehehe
BalasHapusUhuk,, uhuk,, Jangan sok tau deuh sob, eheh #lagi sensi :p
Hapusdiam sejenak tuk bertafakkur *smile
BalasHapusSejauh ini komenmu khy yang paling dekat :)
HapusMari ber-muhasabah...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuseh kok komennya ilang.. ya wis, tulis lagi..
BalasHapus@_@ marai mumet....
Ternyata ada yang lebih mumet dari Gen-Q (@,@)/
Hapushmmmm...... rasa-rasanya sy mampu menembus pandang akan hijab untaian kata ini, ketika jutaan titik air yang menambah dalam tafakur diri, semua tentang cita dan cinta akan penghambaan, Semoga diam mu emasmu, tafakurmu penenangmu, dan malumu akan menghadirkan cinta sang Maha Pencipta.
BalasHapusHave no words to say... T_T
Hapusberhubung si mba gak mau bicara, saya bantuin deh. ikhlas kok. "diam tak lagi menjadi syarat perubahan negeri, walau dicaci maki, perubahan hakiki adalah harga mati. harus dimulai dari diri, negeri tak bisa menanti lagi" (berasa nemenin fahri hamzah orasi di depan kampus UI)
HapusWaduhh, Gen-Q kedatangan senior ^o^ ,.
Hapusdiamny jgn lama-lama ya mbak
BalasHapusehehhe :P
Baiklah,, baiklah... :)
Hapushalahh Mbak, nyantai aja...
BalasHapusnggak usah dipikirin
yang namanya diam memang kodratinya seperti itu bukan?
kalopun berusuara nanti malah salah
asyiik aja
pasti nanti ada yang terbaik yang menjadi jalan panjang yang penuh cerita
Ihhzz, siapa juga yang mikirin :D ., mending ngunyah klepon (^.^)/
Hapusdiam itu emang bukan pekerjaan mudah bagi yg kritis berpikir. kalo mulut blogger diam, tapi tulisannya berbicara bahkan teriak melebihi kerasnya loudspeaker TOA. itu artinya blogger harus terus menulis kebenaran, jangn ikut blogger 3G.
BalasHapusBlogger tak berisik di mulut... dia akan ceriwis dalam tulisan. Dan seorang yang bijaksana dalam tulisannya musti tau kapan ia harus menyiram minyak hingga berapi, menuang beku hingga mencair atau kapan ia harus menabur bunga hingga mewangi ;)
HapusPuisinya menyentuh hatiku
BalasHapus:)
Dan hatiku tersentuh atas kedatanganmu :)
Hapusselamat malam sobat..
BalasHapussungguh indah puisinya.
saya sangat suka sekali.
tersentuh dalam hati..
wuih kata2nya :D
BalasHapusdiam adalah emas ? :)
BalasHapuskata orang diam itu ibarat emas..namun kelamaan diam tentunya membuat orang bertanya-tanya...apakah memang diam krena enggan bicara atau diam krena memang tak bisa bicara :-)
BalasHapusperenungan memang membutuhkan keheningan
BalasHapusAku tak akan membiarkan kamu diam.
BalasHapusPuisi yang bagus, tapi terkadang aku tak tahu maksudnya apa.. ^^'
BalasHapuskalo ada pr bikin puisi ntar dibuatkan yaaa
BalasHapusBiarkan aku diam, menceramahi kelemahan diri. Bercermin dalam laku dan polah diri. Biarkan aku diam menyepi menyendiri, merenung dan meratapi dosa hati.
BalasHapus#biarin ga nyambung juga :D
lirik kanan kiri nyari2 artikel baru *smile
BalasHapusHaha, sudahlah khy... baru 2 hari biarkan Gen-Q istirahat dulu ^^
Hapusku berlari .. kuterdiam ... ayo lirik lagunya siapa?
BalasHapusnice,, udah bisa nih kyk chairil anwar mbake :D
BalasHapuspunten... punteeen.... numpang lewaat... :)
BalasHapus