- Back to Home »
- Berbagi »
- Belajar Nilai Kehidupan Dari 'Mantan' Pemulung
Posted by : Ave Ry
" Setiap anak akan punya jalan masing-masing, jadi tidak usah takut akan kelanjutan kehidupan mereka nantinya "
Saya tertegun, mengalihkan ketertarikan saya
mengamati sudut-sudut dari bentuk yang terlewat dalam perjalanan. Pada hari
Sabtu kemarin saya memutuskan untuk ikut bersama teman dalam perjalanan menuju
Gramedia Matraman untuk mengikuti seminar ‘Biografi ala Ramadhan K.H’. Dalam
perjalanan menuju tempat tujuan dalam
sebuah kotak beroda empat ketikan saya sedang asyik sendiri dengan pengamatan
saya.
Mengamati indahnya pantulan cahaya biru di atas
langit yang menaungi arak-arakan awan. Bagaimana caranya awan yang berisi
berton-ton uap yang mengandung air itu tidak jatuh ke muka bumi? Keserasian
hijau rindang pepohonan di sisi jalan, bagaimana dan apa jadinya kalau
pohon-pohon itu berwarna pink?! Lantas saya cemberut melihat baliho-baliho
berisi promosi iklan yang tidak kreatif dan malah merusak mata karena ukurannya
jadi menutupi taman bunga yang menyegarkan pandangan
Obrolan didepan kemudi pada awalnya tidak menarik
minat saya, tapi beberapa saat kemudian saya malah bergegas mengeluarkan buku
agenda kesayangan berisi catatan apaa saja didalamnya.
“Akan tiba suatu masa ketika anak akan mengerti, dan
pada titik itu dia akan bangkit mencari solusi bagi kehidupannya “
Kalimat ini keluar dari mulut seorang pria paruh
baya yang penuh dedikasi akan pekerjaannya. Tidak banyak komentar saya mengenai
beliau selain ‘kebapakan’. Ya, bapak satu ini terhitung salah satu sahabat yang
menginspirasi saya. Kalimat-kalimat selanjutnya yang mengalir perlahan membuat
saya berdecak kagum. Sampai tulisan cakar ayamlah yang tercipta karena cepatnya
ritme tulisan dikarenakan saya tidak mau melewatkan kalimat-kalimat
selanjutnya.
“Sudah ada skema kehidupan yang telah ditetapkan, kelahiran,
rezeki, jodoh.. semua sudah ditetapkan “
Mendadak saya jadi teringat sebuah hadist nabi,
“Sesungguhnya tiap-tiap
kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa
nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi
Mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan
ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal
dan Celaka/bahagianya..” (HR. Bukhari & Muslim)
“ Di posisi manapun kita, bersikaplah positif.
Memaksimalkan usaha dan berdoa agar kreatif dalam mencari jalan keluar dari
kesulitan “
Sahabat pasti mengira bahwa kalimat ini keluar dari
ucapan seorang trainer pemberi motivasi atau seorang ustad. Kalau ada yang
berpikir seperti itu berarti kalian salah semua, hehe. Karena yang
mengucapkannya adalah seorang bapak dengan dua orang putra dan putri yang luar
biasa. Mendedikasikan konsentrasinya pada sebuah perusahaan penerbitan sebagai
Manager. Tapi dalam usianya yang tidak tua tidak juga muda, beliau sangat
bersemangat dalam menuntut ilmu keagamaan.
“Setiap kita keluar dari suatu kesulitan atau
masalah maka kita akan merasa senang Karena dapat melewati rintangan tersebut.
Sesungguhnya kehidupan yang kita alami pada dasarnya merupakan kuliah kehidupan
“
Ucapan inilah yang paling mengena! Ya, karena
sayapun pernah mengalaminya. Berbagai ujian berupa kesulitan, diremehkan dan
tidak di acuhkan juga pernah menimpa saya. Kesulitan-kesulitan tersebut pada
akhirnya malah semakin mempengaruhi jati diri saya yang sekarang, mempengaruhi
pola pikir. Dan cibiran orang-orang yang meremehkan, yang pada awalnya sangat
menyesakkan sekarang hanya berupa sekelibatan bayangan.
“Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.”
Al-Insyirah : 5
“Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.” Ath
Tholaq : 7
Seorang ulama besar, Ibnu Rajab
telah mengisyaratkan hal ini. Beliau berkata,
“Jika kesempitan itu semakin terasa
sulit dan semakin berat, maka seorang hamba akan menjadi putus asa dan
demikianlah keadaan makhluk yang tidak bisa keluar dari kesulitan. Akhirnya, ia
pun menggantungkan hatinya pada Allah semata. Inilah hakekat tawakkal pada-Nya.
Tawakkal inilah yang menjadi sebab terbesar keluar dari kesempitan yang ada.
Karena Allah sendiri telah berjanji akan mencukupi orang yang bertawakkal
pada-Nya.
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.” Ath Tholaq : 3
Inilah rahasia yang sebagian kita
mungkin belum mengetahuinya. Jadi intinya, tawakkal lah yang menjadi sebab
terbesar seseorang keluar dari kesulitan dan kesempitan.
Lagipula, dunia pada dasarnya adalah
ladang ujian, atau seperti kata-kata bapak diatas tadi ‘Kuliah Kehidupan’
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa
sesungguhnya dalam setiap ujian atau cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk
kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda
Rasulullah Saw,
“Sesungguhnya pahala yang besar itu,
bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum
maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka
Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang
akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi)
Tidak akan ada manusia yang tidak diuji, namun kadar
ujian seorang hamba bergantung dengan tingkat keimanan hamba tersebut. Jadi
kalau sahabat merasa banyak ujian harusnya merasa senang karena tingkat iman
kita barangkali lumayan tinggi, hoho.
Karena ujian dan musibah merupakan
sebuah kepastian, maka tak seorangpun yang luput darinya. Semakin tinggi
kedudukan seseorang, semakin berat pula ujiannya. Karena itu, Rasulullah saw
pernah mengajarkan jurus jitu kepada umat Islam dalam menjalani ujian hidup
ini, terutama untuk menghadapi musibahnya, sekaligus sebagai pujian bagi
seorang mukmin yang telah berhasil mendapatkan manisnya keimanan.
“Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa
orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya
sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR.
Tirmidzi).
“Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang
lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari & Muslim).
Patut dicatat bahwa Allah memberikan
potensi kepada manusia untuk mampu memikul kesedihan dan melupakannya, begitu
kata pakar psikologi dan begitu juga isyarat Al-Quran.
Tidak satu petaka pun yang menimpa
seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah,
niscaya Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada hatinya, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. Al-Taghabun :
11
“ Saya tidak suka apabila ada yang mengatakan. Saya
berperilaku buruk dengan menggunakan narkoba atau tindakan kriminal karena saya
berasal dari keluarga broken home.. itu hanyalah alasan! Hal itu tidak
seharusnya menjadikan orang-orang yang berada dalam keadaan seperti itu jadi
membenarkan perilaku buruknya. Buktinya, saya tidak begitu… Saya berasal dari
keluarga broken home. Sejak kecil saya dan kedua saudara laki-laki dan
perempuan terbiasa untuk mencari uang dengan mengumpulkan barang-barang bekas
dan kemudian kami jual. Pada waktu itu hanya laku Rp. 50,- saja. Pada waktu
itupun saya rela tidak mendapatkan bagian, saya serahkan bagian saya pada kakak
lelaki. Tapi setelah dia berhasil, dia menyekolahkan saya “
Saya tidak dapat menebak pergolakan hasil dari
‘curhatan’ itu. Sehingga ekspresi datarlah yang saya bayangkan karena saya
berada dibelakang bapak yang tidak hentinya berkata-kata dibalik kemudinya.
“ Saya dulu pemulung Isma… Kalau kamu lihat
anak-anak jalanan, seperti itulah saya dulu “
Pena hampir terlepas dari genggaman. Tidak
terbayangkan pria paruh baya dibalik kemudi Avanza dengan kehidupan sehari-hari
sebagai Manager …. Sebelumnya berawal dari titik nol. Decak kagum semakin
bertambah seiring pengakuannya yang blak-blakan itu. Kalimat-kalimat berikutnya
yang saya tangkap adalah rencana-rencana kedepan untuk mengembangkan taraf kehidupan
sampai perencanaan kehidupan anak-anaknya yang masih bersekolah!
Terkadang mendengarkan pengalaman seseorang yang
telah berhasil melewati masa-masa sulit kehidupannya kemudian menemukan rumusan
nilai kehidupan lebih merasuk kedalam hati sanubari dibandingkan dengan ceramah
agama berjam-jam yang berisikan teori-teori.
sangat inspiratif, mengajari kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada kita rasakan saat ini dan tidak mudah menyerah dengan keadaan..nice:}
BalasHapusThat's D point... kalau katanya D massive "jangan menyerah" *nyanyisiang2 :D
Hapusmanusia diberi akal untuk memecahkan masalahnya. yakin, pasti, seburuk apapun nasib, bakal bisa berubah. Allah nggak pernah bohong untuk janji-janjinya. yang penting, kita yang membekali diri dengan semangat. juga doa.
BalasHapuskalau kita tidak yakin bahwa Allah akan menolong, siapa lagi yang dapat menolong? Sipp., semangat dan doa
HapusBenar sekali apa yang disampaikan bang Zachflazz. Kalau ngomogin soal pemulung saya pernah ingat cerita Mak Yati , pemulung yang menyumbang 2 ekor kambing yang pernah mencuat namanya di tingkat nasional. Pemulung namun hatinya emas
HapusIya pak, tadi juga Muslimart mengingatkan. Kalau bercermin dari mereka rasanya kita serasa jadi anak manja yang cengeng... Mengeluh terus tanpa mau berbagi (itu mah saya, gak tau yang lain) :p
Hapuswah cerita motivasi yang sangat bagus nih sob, untuk kita semua menjadi pribadi yang penuh semangat..... cayo...!!!
BalasHapusSiang-siang yang penuh chaiyoo..!! :D
HapusKalau menurut untuk dihidup yang baik,dimulai dari perjuangan yang keras atau dimulai dari pekerjaan yang kecil hingga menuju pekerjaan yang maksimal.
BalasHapusKarena hidup butuh pengorbanan dan waktulah yang menjawab segala jerih payah itu.
Hidup butuh pengorbanan... setuju pak :)
Hapustidak sepakat saya .... *mengacungkan tangan
Hapushidup itu tidak berkorban tapi hidup adalah perjuangan dan keikhlasan ... sepakat kawan2 ..
*semua menjawab seepakattt
:P *kabuurrrr
manusia berusaha Tuhan yang menentukan
BalasHapusBener banget sob :)
Hapussip mbak,belajar tentang makna hidup memang tak kan pernah ada habisnya. lingkungan sekeliling kita sesungguhnya adalah tempat terbaik untuk memulainya.
BalasHapusIya, selalu menginspirasi :)
Hapussebuah kisah inspiratif.. :)
BalasHapusSemoga bermanfaat :)
Hapusinspiratif sekali,...membuat qta slalu diingatkan untuk bersyukur,,,.. :)
BalasHapusSelalu bersyukur agar tetap ingat :)
Hapuswah artikelnya mantap dan bagus sekali, saya benar^ sangat menyukai ini
BalasHapustambah wawasan dan bermanfaat
terima kasih banyak
Sama-sama pak., berterimakasih untuk yang membagikan pengalamannya :)
Hapus.: jadi inget Mak Yati, pemulung yg korban 2 ekor kambing...^_^
BalasHapusKalau ingat beliau itu sayanya mah nangis... malu sama beliau :(
Hapuskisah ini sangat memotifasi kita mbak
BalasHapusLumayan, dapat pelajaran motivasi gratisan :D
Hapusselamat malam sahabatku.. :)
BalasHapussungguh sangat bermanfaat postingannya..
Dari seorang pemulung juga jika kita mencari hikmahnya dan diambil pelajaran buat kehidupan kita, pasti akan ketemu yah..
Kalau lihat tokohnya pasti gak nyangka deh... kayak yang bijak gitu :)
Hapusmaaf seblumnya K yati saya mnelaah kalimat ini "sudah ada skema kehidupan yang sudah di tetapkan ,kelahiran,jodoh,rezeki semua sudah di tetapkan" berati seakan punya batasan,,r bukanya tuhan memberikan keluasan untukk rezeki ,misalnya : jika pingin dapat duit sejuta,ya harus kerja di tempat yang sejuta,,bgetupun seterusnya,,,
BalasHapussalam kenal..:D
Itu sesuai hadistnya khi... begitupun ayat Allah sudah menetapkan sesuatu menurut ukurannya. Kalau masalah berusaha mah lain lagi atuh maksudnya. Jika Allah sudah menetapkan, maka akan dimudahkan urusannya. Salam kenal juga :)
Hapussepanjang perjalanan menuju gramedia itu malah terisi penuh dengan apa yang ada didalam etalase gramedia dong yah.
BalasHapusbapak seusia beliau itulah yang disebut sudah makan asam garam kehidupan, segala masa telah beliau rasakan langsung, sampai pada kulminasinya menjadi seorang manager, perenungan bagi kita para pemuda negeri ini.
mantep ah...nuhun
Sayangnya gak pak... soalnya dalam keadaan akhir bulan, sedangkan gramedia buku2nya mahal teuing.. mending tunggu Islamic book fair di Bogor aja :p
Hapusslamat malem sobat. postingan yang sangat bermanfaat sekali,ni trmksih'y dah berbagi sobat,.
BalasHapusSelamat pagi sobat... terimaksih juga kunjungannya :)
Hapusinformasi yang sangat bermanfaat teman, saling follow yuk
BalasHapusTerimakasih mba :)
HapusUjian memang membuat kita naik kelas, tapi kadang kita menghindari ujian tersebut karena merasa sulit dan tak kuat menanggung beban. Berbahagialah yang memiliki iman yang kuat.
BalasHapusSungguh inspiratif mampu membangun dan menyadarkan jiwa.
Semoga dengan semakin banyaknya pelajaran jadi tambahan penguat iman :)
Hapuspenuh hikmah, roda memang terus berjalan, pada saat kita terjatuh, tetap bersykur dan mendekat dir kepada Allah, InsyaAllah pertolonganNya akan datang, jika sudah sukses maka tetaplah kita bersyukur,,,
BalasHapusinspiratif
Seperti perjalanan saya itu yang menggunakan roda juga... tepat sekali perumpamaannya! " Jika hamba bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya "
Hapusapa apa pun...gunalah akal dgn sebaik baiknya.... ikut pertimbangan bukannya perasaan
BalasHapusBagus artikelnya... sangat inspiratif ...
BalasHapus...merinding membacanya,
BalasHapuswalaupun sudah ada ketetapannya (sunatullah), namun yang namanya rezeki, jodoh, ajal, dan sebagainya kita tidak pernah tau. Di sinilah menariknya, bahwa setiap orang harus berusaha dan berdoa dengan maksimal, karena kita tidak tau apa dan berapa rezeki yang akan kita dapatkan esok hari.
semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung..., dan khusnul khotimah...
Argh tidaak... orang yang dibicarakan muncul..!! Aaamiin., Alhamdulillah saya diperkenalkan oleh-Nya dengan orang-orang hebat seperti bapak. Semoga Anin dan kakaknya bisa lebih hebat lagi, Chaiyoo :)
Hapus...sebenernya kisanya biasa aja, tapi karena Ery yg nulis jadi spektakuler... ^_^
Hapussy yakin masih banyak "mantan2" yang lain diluar sana yang lebih inspiratif kisah hidupnya... :P
Oh, iya.., satu lagi... lain kali jgn di tulis "paruh baya" yah... kita kan sebaya... :D :D :D
Pak editor menyindir coretan saya ini..., betul pak, tapi saya baru ketemunya bapak aja :)
HapusOke sipp pemuda (Baik-baikin aja biar ditraktir lagi) :p
Subhanallah.. berawal dari titik nol... begitulah kehidupan makhluk pada mulanya berawal. dan kemudian berproses sejalan dengan sunatullah. begitupun dengan manusia, makhluk yang diciptakan dengan potensi istimewa untuk mengemban amanahNYa... dengan menapaki baris ujian untuk tetap berada dalam frekuensi kebenaran.
BalasHapussangat bergetar membaca ayat ini:
"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Alhamdulillah... mendapat satu lagi petuah berharga (Saya juga suka ukht ayat itu) :)
Hapusmotivasi buat kita semua nih ceritanya....:)
BalasHapuswah nyindir nih,saya juga mantan pemulung....ya pemulung cinta dihatinya :P
horee aku jadi follower yg ke 68
Saya juga pemulung... mungut-mungutin berkah yang bertebaran :)
Hapusilustrasi fotonya keren mbak
BalasHapusAsal comot aja dari si mbah gugel, mudah-mudahan orangnya gak marah :p
HapusPengalaman memang guru yg paling terbaik, untuk diri sendiri maupun org lain.
BalasHapusSorg mukmin sejati harus mampu mengambil pelajaran dari pengalaman.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُلْدَغُ المُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
"Sorg mukmin sejati tidak akan disengat dari satu lubang yg sama. [Sahih Bukhari dan Muslim]
Wallahu a'lam!
Alhamdulillah dapat satu lagi tambahan ilmu dari Abu Hafs :)
HapusAllah akan mengubah kehidupan kita jika kita mau bersungguh2 untuk merubahnya, semua harus dengan sungguh2, Allah tidak menurunkan emas dari langit seperti ucapan Umar Ra. Nice posting
BalasHapuspostingan yg menentramkan hati, skaligus menggugah semangat. Apapun kondisinya kita harus ttp berusaha. Allah pasti memberikan yg terbaik utk kita
BalasHapussubhanallah.
BalasHapusmaka siapa yang bersungguh2 ia akan berhasil
sy suka kalimat ini..,
BalasHapusDi posisi manapun kita, bersikaplah positif. Memaksimalkan usaha dan berdoa agar kreatif dalam mencari jalan keluar dari kesulitan.
btw blogx gk bs dicopy ya.., pdhl artikelx bagus2.., *smile
Iya sob... mencegah plagiatisasi :p
Hapusinpiratif banget sob..apapun yang ALLAH berikan pada kita syukuri ...gitu kali ya sob...
BalasHapussesuatu yang amat bagus untuk motivasi
BalasHapusWaah..., jadi semangat neh saya setelah membacanya.
BalasHapusMakasih banyak ya, Mbak. Sungguh.
Ohya, Mbak, GA Senangnya Hatiku sudah diumumkan. Dan, Mbak salah satu
pemenangnya. Silakan ditengok ya, Mbak, dan saya tunggu alamatnya untuk pengiriman hadiahnya. Makasih...
Iyah aku percaya Mbak, ketika kita sungguh-sungguh dan bertekad kuat merubah kehidupan agar lebih baik, Allah berdiri diujung gang dan memberi kepada kita kehidupan yg kita inginkan..Seperti Bapak ini, disamping berusaha dan kerja keras dia juga menyebar manfaat bagi orang lain. Dan Allah takan menolak orang seperti ini..
BalasHapusSubahanallah. Kita harus bisa lebih bersyukur bisa hidup di dunia ini dengan berbagai apa yang sudah bisa diraih. Jangan mudah menyerah :D
BalasHapus