- Back to Home »
- Pojok 'Ry'alita , Renungan »
- Find Your Way To Say, “Alhamdulillah”
Posted by : Ave Ry
Ada nggak diantara sobat yang pernah ngerasa, “Jadi dia enak ya” entah karena ‘si dia’ itu lebih dalam materinya, fisiknya, pendidikannya, keluarganya, dll. Kalau laki-laki nggak tau juga deh, since Gen-Q wanita, hehe. Nah, yang namanya wanita itu cenderung untuk ngerasain hal ini. Misalnya aja pengalaman Gen-Q dengan teman-teman. Dulu itu seriiing banget mengalami yang namanya kurang self confidence, penyebabnya? Selalu ngerasa kurang!
“Dia mah enak, keluarganya berasal dari keluarga berpendidikan tinggi, dia oke banget deh kerjanya di Bank Nasional udah gitu cantik lagi, dia kan dari kecil udah diajarin ini itu… aku?”. Teruus aja, daftarnya nggak selesai-selesai. Padahal udah banyak tau yang namanya diri itu nggak boleh kebanyakan mengeluh, “La Tahla!” tapi manusia itu cepat sekali lupanya…
Tapi beruntunglah jika dari kealpaan sobat bisa menemukan ‘jalan pulang’ yaitu kembali ingat.
Dan kejadian ahad kemarin itu adalah salah satu cara Allah SWT untuk mengembalikan Gen-Q dari kealpaan dari yang namanya bersyukur.
Seorang teman semasa SMA dulu sms “Ry ada acara nggak minggu, kalau nggak ada temenin yuk ada acara anak yatim” begitu bunyinya. Setelah menimbang prioritas acara, maka setelah Liqo pukul 12 siang pun Gen-Q akhirnya menyetujui datang dan sampai pukul 14-nya (jaraknya jauh juga ya). Mulai pukul 15 pun anak-anak yatim berdatangan ke Masjid di dekat Murobbi teman SMA itu. Subhanallah, giat ya, padahal acara baru mulai pukul 16.
Di acara itu dibagikan dari mulai sekotak snack, nasi box, sajadah dan nggak ketinggalan amplopnya. Dan taukah sobat? Semua biaya itu ditanggung oleh teman saya itu. Well, memang beliau bilang pernah bernazar pada Murobbi ingin buat acara dengan anak yatim. Saya pikir waktu itu biaya dibagi beberapa orang, secara untuk 40 paket itu kan lumayan juga. Dan setelah tau ternyata semua biaya berasal dari teman saya pikir, “Yah, dia kan kerja di Bank, wajar”.
Sebelum acara dimulai seharusnya teman saya memberikan kata sambutan, tapi beliau malu lantas minta diwakilkan Murobbi. Dan inilah saat yang membuat Gen-Q tersentak “Adik-adik… mari kita do’akan kak … agar lekas sembuh..” Lekas sembuh? Memang siapa yang sakit?. “Kita do’akan semoga kak … diangkat penyakitnya sama Allah, karena kak … sekarang ini menderita penyakit Kanker Payudara..”
Masya Allah, tidak dapat terbendung air mata saat mengaminkan do’a dari sang guru. Ternyata teman yang selama ini selalu terlihat sempurna di mata memiliki problemanya sendiri, dan beliau pun tak pernah bercerita tentang masalah satu ini. Gen-Q menjadi begitu malu, malu pada kedermawanannya, malu pada sikap tawakalnya, dan malu pada caranya berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Ya, cara itu dengan berbagi syukur beliau dengan memberikan sebagian rizqi yang Allah SWT berikan dengan jalan yang paling baik, yaitu menyantuni anak yatim.
“Fa bi ayyi ala I robbi kuma tukadzdziban..”, Ya, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Sekitar Masjid bergemuruh dengan lantunan surah Ar-Rahman, 40 anak yatim, bapak-bapak DKM, teman-teman dan entah berapa banyak malaikat yang turut mendo’akan. Semoga langkahmu selalu dalam keberkahan-Nya teman…
Sadar, dengan sesadar-sadarnya.
Tengoklah lagi, perhatikan, jika belum bertemu maka periksa ulang nikmat apa yang diberikan Allah SWT kepada kita yang ternyata tidak diberikan-Nya pada orang lain. Ternyata sungguh banyak, namun kita lebih banyak lagi lalai. Sobat, kesehatan adalah rizqi yang amat sangat besar, waktu luang pun merupakan rizqi yang tak akan kembali, begitu juga kefahaman dalam agama. Dan, kedamaian hati tanpa tuntutan hutang juga merupakan rizqi..
“Ada dua buah nikmat yang banyak orang tertipu oleh keduanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari )
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).
Dan jangan sobat anggap sebuah musibah adalah murka Allah, jika musibah diberikan pada mereka yang tha’at, justru itu merupakan kebaikan yang diberikan Allah SWT bagi mereka di dunia, untuk menggugurkan dosa, meningkatkan derajat.
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Bukhari dari Abu Hurairah).
Nah, bagi sobat yang masih lalai akan nikmat Allah, yuk kita kita cari sama-sama, cari cara untuk mengucapkan Alhamdulillah…
"Janganlah kalian lalai sehingga kamu melupakan kasih sayang (ar-rahman)." (HR Tirmidzi)
“Dia mah enak, keluarganya berasal dari keluarga berpendidikan tinggi, dia oke banget deh kerjanya di Bank Nasional udah gitu cantik lagi, dia kan dari kecil udah diajarin ini itu… aku?”. Teruus aja, daftarnya nggak selesai-selesai. Padahal udah banyak tau yang namanya diri itu nggak boleh kebanyakan mengeluh, “La Tahla!” tapi manusia itu cepat sekali lupanya…
Tapi beruntunglah jika dari kealpaan sobat bisa menemukan ‘jalan pulang’ yaitu kembali ingat.
Dan kejadian ahad kemarin itu adalah salah satu cara Allah SWT untuk mengembalikan Gen-Q dari kealpaan dari yang namanya bersyukur.
Seorang teman semasa SMA dulu sms “Ry ada acara nggak minggu, kalau nggak ada temenin yuk ada acara anak yatim” begitu bunyinya. Setelah menimbang prioritas acara, maka setelah Liqo pukul 12 siang pun Gen-Q akhirnya menyetujui datang dan sampai pukul 14-nya (jaraknya jauh juga ya). Mulai pukul 15 pun anak-anak yatim berdatangan ke Masjid di dekat Murobbi teman SMA itu. Subhanallah, giat ya, padahal acara baru mulai pukul 16.
Di acara itu dibagikan dari mulai sekotak snack, nasi box, sajadah dan nggak ketinggalan amplopnya. Dan taukah sobat? Semua biaya itu ditanggung oleh teman saya itu. Well, memang beliau bilang pernah bernazar pada Murobbi ingin buat acara dengan anak yatim. Saya pikir waktu itu biaya dibagi beberapa orang, secara untuk 40 paket itu kan lumayan juga. Dan setelah tau ternyata semua biaya berasal dari teman saya pikir, “Yah, dia kan kerja di Bank, wajar”.
Sebelum acara dimulai seharusnya teman saya memberikan kata sambutan, tapi beliau malu lantas minta diwakilkan Murobbi. Dan inilah saat yang membuat Gen-Q tersentak “Adik-adik… mari kita do’akan kak … agar lekas sembuh..” Lekas sembuh? Memang siapa yang sakit?. “Kita do’akan semoga kak … diangkat penyakitnya sama Allah, karena kak … sekarang ini menderita penyakit Kanker Payudara..”
Masya Allah, tidak dapat terbendung air mata saat mengaminkan do’a dari sang guru. Ternyata teman yang selama ini selalu terlihat sempurna di mata memiliki problemanya sendiri, dan beliau pun tak pernah bercerita tentang masalah satu ini. Gen-Q menjadi begitu malu, malu pada kedermawanannya, malu pada sikap tawakalnya, dan malu pada caranya berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Ya, cara itu dengan berbagi syukur beliau dengan memberikan sebagian rizqi yang Allah SWT berikan dengan jalan yang paling baik, yaitu menyantuni anak yatim.
“Fa bi ayyi ala I robbi kuma tukadzdziban..”, Ya, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Sekitar Masjid bergemuruh dengan lantunan surah Ar-Rahman, 40 anak yatim, bapak-bapak DKM, teman-teman dan entah berapa banyak malaikat yang turut mendo’akan. Semoga langkahmu selalu dalam keberkahan-Nya teman…
Sadar, dengan sesadar-sadarnya.
Tidaklah patut membandingkan kenikmatan yang diberikan Allah SWT pada seseorang dengan melupakan nikmat-Nya yang diberikan pada kita
Tengoklah lagi, perhatikan, jika belum bertemu maka periksa ulang nikmat apa yang diberikan Allah SWT kepada kita yang ternyata tidak diberikan-Nya pada orang lain. Ternyata sungguh banyak, namun kita lebih banyak lagi lalai. Sobat, kesehatan adalah rizqi yang amat sangat besar, waktu luang pun merupakan rizqi yang tak akan kembali, begitu juga kefahaman dalam agama. Dan, kedamaian hati tanpa tuntutan hutang juga merupakan rizqi..
“Ada dua buah nikmat yang banyak orang tertipu oleh keduanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari )
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (HR Bukhari dan Muslim).
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).
Dan jangan sobat anggap sebuah musibah adalah murka Allah, jika musibah diberikan pada mereka yang tha’at, justru itu merupakan kebaikan yang diberikan Allah SWT bagi mereka di dunia, untuk menggugurkan dosa, meningkatkan derajat.
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Bukhari dari Abu Hurairah).
Nah, bagi sobat yang masih lalai akan nikmat Allah, yuk kita kita cari sama-sama, cari cara untuk mengucapkan Alhamdulillah…
"Janganlah kalian lalai sehingga kamu melupakan kasih sayang (ar-rahman)." (HR Tirmidzi)
kalo itu sih pernah.. manusiawi hohoho :p
BalasHapuskalo udah inget yang di bawah.. bakal lebih menikmati dan bersyukur.. bahkan ngerasa bahwa ini lebih, dan haru.. :) .
Haruka? :p
HapusIya Miz, selalu dan selalu melihat kepada mereka yang dibawah kita akan menjadikan kita punya banyak stok syukur ^^
amien
HapusAlhamdulillah
Hapusnice article sist hehee :D
BalasHapusThx 4Ur kinda visit dear :)
Hapusenak ya melihat ke bawah siapa tahu nemu uang, bersyukur itu menjadikan kita kaya
BalasHapusAapa sii paman.... :D ., karena dengan bersyukur hati kita penuh dengan nikmat ketenangan yang tak tergantukan
Hapusjustru itu sangat sulit mas untuk mensukuri apa yang ada , namanya manusia di kasih satu minta dua di kasih dua minta tiga
Hapushkz hkz... sedih baca ny :(
BalasHapusalhamdulillah, alhamdulillah, all praises to Allah, all praises to Allah,
surat Ar-rahman itu benar2 bisa jadi pengingat "jalan pulang" yang paling efektif :)
Na'am ukh, surah Ar-Rahman selalu membuat kita malu....
HapusSemoga kita selalu menjadi hamba yang tak lupa bersyukur kepada Allah atas segala nikmaNya, sekecil apapun itu.
BalasHapusIya mba, semoga :)
Hapusklo fikiran seperti itu saya pernah berfikir,tapi saya berfikir siapa saya dan gmn keadaaan saya, dan saya cukup mensyukuri apa yang allah berikan buat saya saja
BalasHapusIya sob.. kadang saya gitu juga, "Siapa elu?" tapi kalau jatuhnya di saya jadi kurang self confidencenya, dan itu ganggu saya banget secara saya itu tipe pemikir. Jadi bakalan mikirin terus kenapa saya begini, dia begitu.. hehe complicated kan :D
Hapuskalo melihat kelebihan orang lain dan membanding2 kan dengan kita maka gak akan ada habis nya dn akan merasa selalu kurang
Hapussyafakillahu.., aamiin3x ya Rabb...!
BalasHapusAamiin... Qabul ya mujibas salim
HapusSyafakillah untk ukhti fillah, krna dia termasuk saudara kita.
BalasHapusDan saya merasa tertampar sekali. tulisanmu membuatku nyaris menjerit minta Ampun pada Allah. aku termasuk orang yg mudah ngeluh bgd. bukan krna apa, kadang karena saya terlalu sepele menyingkat pemikiran. ya sama sih.
syukron ukhti. smoga kita senantiasa diberi jalan yg lurus, meski melewatinya terjal. namun iman tetp kekal. aamiin
La Tahla ^_^ Hamasah
Sebenarnya ini untuk menasihati diri sendiri ukht... tapi mau dibagikan dengan harapan bisa mendapat manfaat dari pengalaman say :)
HapusAfwan.... Zadanallah 'ilman wa hirsha (^_^)/
Betapa nikmat Allah Ta'ala masih buaaanyak yang belum kita syukuri itu. Makasih banyak ya, Mbak, artikel ini sungguh menggetarkan saya.
BalasHapusAda senior datang....! Salah kata nggak nih ya >,<
Hapustetep bersyukur dengan apa yanga da..
BalasHapusalhamdulillah..alhamdulillah..
Correct, Find Your Way To Say "Alhamdulillah" :)
HapusNikmat syukur itu luar biasa ya Mbak, walau sangat manusiawi jika kita melihat 'rumput tetangga lebih hijau daripada rumput kita'
BalasHapusSetiap orang pasti punya masalah sendiri2 dan sering kita berpikir bahwa masalah kita adalah yang paling berat di dunia hingga lupa menghitung berkah yang sudah diberikan :)
Iya mba, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau dari rumput kita.. Memang harus lebih banyak melihat kepada mereka2 yang jauh dibawah kita, agar nikmat itu terasa. Terimakasih mba, komentar dari seorang yang bijaksana :-)
Hapuskata orang jawa "Ojo sawang sinawang" mbak..
BalasHapussemoga diberi kesembuhan untuk temannya.. aamiin
Apa itu artinya pak..... Gen-Q tak mengerti pun T.T
HapusAamiin, Ya Rabbal 'alamin
saya nemu link ini dari G+, tapinya kenapa saya dibawa ke Gen Q...saking bingungnya sampe garuk garuk kepala...
BalasHapusbacanya besok lagi ah...mau prasahur dulu.
Ah yaa, itulah baiknya G+ paman! Dia akan menampilkan link blog orang yang kita berkomentar di kolom G+ berada di halaman G+ orang tersebut. Makanya saya ketika berkomentar menggunakan G+ mengosongkan tanda (tanda centang itu di klik jadi kosong) agar blog orang lain gak ikut 'iklan' gratis di G+ kita., gitu pamaaaan ^_^
HapusWaktu itu lagi openhouse hipmi di upi, ditanya ama pemateri "apa yang jadi kendala untuk memulai wirausaha?" terus ada deh peserta yang bilang "saya tidak punya modal" trus pematerinya bilang gini "gimana kalo anda saya kasih 100juta, tapi anda harus kehilangan tangan, kaki, panca indera, dan teman-teman anda?"
BalasHapusSipp, kita memang memang harus dibangunkan agar sadar bahwa nikmat Allah itu luar biasa besarnya..
HapusNyimak dulu mba ... :D mau trawee dulu mbak ... :D
BalasHapusSenang sekali menemukan blog ini gen Q, artikelnya luar biasa, mudah mudahan banyak yang sadar akan kelemahan dan klebihan yang diberikan Alloh SWT. Tidak mudah putus asa, karena apa yang di berikan olehNya pasti yang terbaik.
BalasHapusSemoga kita termasuk dari golongan hambanya...yg pandai bersyukur :)
BalasHapusSebenarnya kita ini manusia tiada daya, apapun yg kita dapat, yg kita miliki apa adanya semua adalah yg terbaik yg wajib kita syukuri, dan hidup memang banyak romantikanya yg penting sbg org muslim kita wajib beriman akan adanya hari akhir dan juga takdir hidup
BalasHapuskalau istilah jawa, hidup itu saling memandang. Rembulan dan matahari serasa dikepala orang lain terus. Bersyukur atas anugerah yang telah diterima. Semoga cepat sembuh dan diberi ketabahan. Salam doa untuk temannya.
BalasHapusnahh baru ketemu blog yang saya cari :D
BalasHapusblog Islamic
No body perfect, kan?
BalasHapuskata org jawa sawang sinawang ;)
sepandai-pandainya orang adalah mereka yang pandai bersyukur
BalasHapussesungguhnya semuanya hanya sawang sinawang (bahasa jawa), hanya terlihat saja, kadang kita tidak menyelaminya....
BalasHapussesungguhnya kebahagiaan adalah ketika kita mempu mengendalikan diri kita untuk selalu bersyukur.....
:)
terkadang kita memandang sesuatu menurut cara pandang kita sendiri, sehingga ada kabut hitam menutupi makna sebenarnya dari hal yang kita lihat, senantiasa bersyukur atas nikmat-NYA baik dalam suka maupun duka adalah salah satu cara membersihkan cara pandang kita dari kabut hitam tersebut...salam :-)
BalasHapusAlhamdulillah, Semuanya udah di tentukan kitanya aja kadang kurang sabar
BalasHapusBlog nya cantik sekali , ISinya apalagi :D
BalasHapusbarang siapa yang mau jadi orang lain, itu tanda-tanda manusia tanpa rasa SYUKUR! ubah sudut pandang lebih baik yuks, dan ucapkan alhamdulillah....
BalasHapusmohon maaf lahir batin
Subhanallah, point utamanya adalah be yourself, hehee... Nggak usah memandang orang lain, yg penting lihat diri kita sendiri dulu, hehehe... O iya, afwan ya ukhti, lama bangeeeeettt ane nggak ke sini lagi, wow blognya udah berubah 100 % ketika ane mampir ke sini, kereeenn deeeehh....
BalasHapusminal aidin walfaidzin yah :))
BalasHapusBerkunjung lagi neh, Mbak, hehe...
BalasHapusTaqabballallahu minna wa minkum…
Mohon maaf lahir dan batin ya, Mbak :)
Alhamdulillah..
BalasHapusAlhamdulillah..
Alhamdulillah..
terima kasih telah mengingatkan ya ukhti..
yuk kita cari di kolong langit kepingan makna yang belum sempat kita kumpulkan :) sebenarnya banyak kali seperti taburan bintang...
BalasHapusSaya suka dengan blog ini Mbak Ry.. ^_^
BalasHapusLangsung follow deh biar bisa sering maen kemari... hehehe..
Tulisannya bagus untuk mengingatkan kita agar selalu bersyukur yaa.. setiap orang barangkali mungkin pernah mengalami hal semacam ini.. lupa bahwa sebenarnya masih banyak yg dibawah yaa..
setuju Mbak,,
BalasHapussering kali kita lupa bersyukur,,
padahal ada banyak hal yang patut kita syukurii..