- Back to Home »
- Artikel Islami , Motivasi islami , Muwashoffat , Tarbiyah »
- Nafi'un Li Ghairihi
Posted by : Ave Ry
Suatu hari, sepeninggal Rasulullah SAW, Abu Hurairah r.a. beri’tikaf di masjid Nabawi.
Ia tertarik ketika mengetahui ada seseorang di masjid yang sama, duduk bersedih di pojok masjid.
Abu Hurairah pun menghampirinya. Menanyakan ada apa gerangan hingga ia tampak bersedih.
Setelah mengetahui masalah yang menimpa orang itu, Abu Hurairah pun segera menawarkan bantuan.
”Mari keluar bersamaku wahai saudara, aku akan memenuhi keperluanmu,” ajak Abu Hurairah.
"Apakah kau akan meninggalkan i'tikaf demi menolongku?" tanya orang tersebut terkejut.
"Ya, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda;
'Sungguh berjalannya seseorang diantara kamu untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, lebih baik baginya daripada i'tikaf di masjidku ini selama sebulan’."
- H.R Thabrani & Ibnu Asakir -
Sebagaimana Abu Hurairah, seorang Muslim seharusnya juga memiliki keterpanggilan untuk menolong saudaranya, memiliki jiwa dan semangat memberi manfaat kepada sesama, memiliki karakter Nafi’un li ghairihi.
Kebaikan seseorang, salah satu indikatornya adalah kemanfaatannya bagi orang lain.
Keterpanggilan nuraninya untuk berkontribusi menyelesaikan problem orang lain.
Bahkan manusia terbaik adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
- H.R Ahmad, Thabrani & Daruquthni -
Seorang Muslim, setelah ia membingkai kehidupannya dengan misi ibadah kepada Allah semata, sebagaimana petunjuk-Nya didalam Al-Qur-an.
Maka orientasi hidupnya adalah memberikan manfaat kepada orang lain, menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama, nafi’un li ghairihi.
Karenanya, Hasan Al Banna memasukkan nafi’un li ghairihi ini sebagai salah satu karakter sifat, muwashafat, yang harus ada pada diri seorang Muslim.
Siapapun Muslim itu, di manapun ia berada, apapun profesinya, ia memiliki orientasi untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Seorang Muslim bukanlah manusia egois yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia juga peduli dengan orang lain dan selalu berusaha memberikan manfaat kepada orang lain