Tampilkan postingan dengan label Ave Ry and Friends. Tampilkan semua postingan

Bi'ah Islamiyah Kita

By : Ave Ry

Bi'ah islamiyah kita, tercarut padu dengan debu. 
Ia bergulung rindu, menggugu kemana ruhnya tertuju?

Duhai, ruh itu bagaikan sebaris tentara. Ia berpadu karena saling mengenal. 
Bahkan, satu kali tatapan seharga ribuan genggaman.

Lalu bagaimanakah kau akan memaksaku, mengenalmu jika tiada bayang terlupuk difikiranku.

Bahasamu dimana berlayar muatan kalbu tidak menyentuh bahkan bila setiap hela-nya berbalut safir.

Maka bi'ah islamiyah kita, disanalah ia mengalir. 
Bergelombang dalam muara kebaikan, terus berdzikir.

Teruntuk wajah-wajah sayu, dan mereka yang lelah dalam tunggu.

Doa rabithoh tercurah padamu. 
Semoga DIA bersama kita selalu, dalam ketaatan dan surga yang kita tuju.


Pernikahan Yang Melahirkan Generasi Besar

By : Ave Ry

Wahai pemuda pernahkah terpikirkan oleh kalian untuk apa kita menikah?
Pernikahan sejatinya bukanlah sekedar penghalalan untuk melampiaskan syahwat.
Pernikahan bukan pula sekedar tradisi semata.

Bukan, karena begitu besarnya arti sebuah pernikahan dalam islam Rasulullah menyebut dalam haditsnya sebagai separuh agama.

"Jika seseorang telah menikah, dia telah melengkapi separuh agamanya. Hendaknya dia bertakwa kepada Allah dalam separuh yang lain." (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)

Pernahkah pula terpikir apa obsesi menikah?
Akankah menikah hanya untuk meneruskan keturunan saja?
Untuk mempunyai pasangan yang rupawan?
Untuk menaikkan status sosial?

Jika menikah adalah separuh agama, betapa rendah sekali separuh agama kita jika tujuan pernikahan hanya inginkan kenikmatan dunia.

Dalam sebuah kajian, Ust Abu Fairus mengisahkan pernikahan dengan obsesi besar menuju akhirat menghasilkan generasi besar.

Tersebutlah sebuah kisah yang sangat menarik untuk disimak;

Di wilayah Tikrip negeri Irak tinggal seorang panglima bernama Najmuddiin. Najmuddiin adalah seorang panglima yang memiliki obsesi besar dalam pernikahan. Dirinya mempunyai keinginan menikahi seorang perempuan yang siap melahirkan seorang generasi yang di-didik dengan pendidikan islam, menjadi seorang penunggang kuda, dan menjadi seorang pahlawan yang akan menaklukkan Baitul Maqdis

Sahabatnya Asaduddiin berkata padanya,

"Wahai Najmuddiin saudaraku, kalau mau dan sudi saya akan membantumu meminang Putri Raja, atau Putri Sultan, atau Putri Perdana Menteri."

"Tidak sahabatku, Putri Raja, Putri Sultan atau Putri Menteri tidak ada yang pas buat diriku", tolak Najabuddin.

"Lantas, dimana engkau mendapat perempuan seperti yang engkau inginkan?" Tanya Asaduddiin.

"Andai niatku ikhlas semoga Allah Swt mempertemukan untukku seorang perempuan seperti inginku."

Berlalunya Waktu..

Hari demi Hari..
Minggu ke Minggu..
Hingga Berbulan-bulan..

Perjalanan Najmuddiin belum bertemu sosok perempuan idamannya.

Hingga suatu ketika Najmuddiin mengikuti sebuah kajian dari seorang ulama di majelis masjidnya.

Selepas kajian tanpa di duga ada seorang perempuan yang memanggil syeikh di balik tirai, sontak syeikh kaget dan langsung mendatangi asal suara kemudian bertanya, "Wahai Fulanah, bagaimana pemuda yang telah ku kirim padamu?"

Perempuan itu menjawab, "Wahai Syeikh, pemuda yang engkau kirim kepadaku dia pemuda yang gagah perkasa, tampan rupawan, pemuda yang jika seorang memandangnya akan terpana dan terpesona, tetapi wahai syeikh sungguh pemuda tersebut tidak pantas untukku. Wahai Syeikh sungguh diriku mencari seorang pemuda yang siap memegang tanganku dan membawaku ke syurga Allah Swt dan memberikan diriku keturunan, ku didik dan ajarkan menjadi seorang pemuda yang tangguh, dan dirinya adalah pemuda yang akan menaklukkan Baitul Maqdis".

Mendengar Perkataan perempuan tersebut membuat Najmuddiin terpesona dan teringat obsesinya dalam pernikahan.

"Wahai Syeikh, nikahkan saya dengan perempuan itu", pinta Najmuddiin.

"Wahai Najmuddiin, tahukah engkau dia seorang fakir, dia bukan seorang bangsawan, dia bukan Putri Raja, dia seorang perempuan biasa dikampung ini" Jelas Syeikh.

"Wahai Syeikh, kumohon nikahkan saya dengan dirinya, sungguh cita-cita besar yang ada dalam dirinya ada pada diri saya"

Akhirnya Najmuddiin dan perempuan tersebut menikah.

Inilah taqdir Allah, Dia mengabulkan do'a orang yang shalih yang mengharapkan akhirat untuk bertemu denganNya, doa dua insan yang mengharap keridhoanNya, insan yang menjadikan pernikahan bukan sekedar pemuas syahwat semata.

Dan kelak dari rahim dan tempaan didikan agama yang kuat dari pasangan inilah lahir panglima besar yang dengan pedangnya bisa merebut kembali Baitul Maqdis dari orang-orang salibis, ialah Sang Penakluk Shalahuddin Al Ayyubi.

Jelas sekali dari kisah di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa :

1. Pernikahan adalah langkah untuk mengubah dunia.
2. Ketampanan, kecantikan dan kekayaan bukanlah penentu kesuksesan sebuah pernikahan.
3. Pilihlah pasangan yang baik agamanya, yang dengannya akan menemanimu menikmati indahnya dunia menuju kenikmatan akhirat yang abadi.
4. Dari pasangan yang hebat akan terlahir generasi yang hebat.

Jadi wahai pemuda-pemudi apa obsesi besarmu untuk menikah?
Sudah punya obsesi.. Lantas tunggu apa lagi, kapan akan melengkapi separuh agamamu?

Sederhanakanlah kriteriamu dalam mencari pasangan, rendahkanlah maharmu, pantaskanlah dirimu dan memohonlah kepada Sang Pengatur.


Sumber :
Ust. Abu Fairus, Lc.

Ditulis oleh :
Sahabat Grup ‘Erdogan Lovers’ (Rizqa Kurniati, Adiyat Karim) dengan sedikit perbaikan EYD dan pengayaan alur.

I'm Muslim Do Not Celebrate Valentine!

By : Ave Ry
 Sekira satu pekan lagi, kebanyakan pemuda-pemudi, baik yang masih teramat belia maupun yang sudah lansia akan 'merayakan' Valentine's Day. Dalam bahasa Indonesia, disebut Hari Kasih Sayang. Sebenarnya penyebutannya agak kurang tepat, karena kalau ditilik dari sejarahnya, Valentine's Day itu bersifat khusus, sedangkan Hari Kasih Sayang bersifat umum. Maka dari itu banyak yang protes, kalau ada yang mengatakan merayakan hari kasih sayang dilarang dalam Islam. Kenapa dilarang merayakan kasih sayang? Ada yang menjawab, kasih sayang itu dapat dilakukan di tiap waktu bukan hanya satu tahun sekali. Atau ada yang menjawab valentine itu bukan berasal dari Indonesia, apalagi dalam Islam, tidak ada!

Kedua jawaban demikian tadi tidak salah, namun perlu dilengkapi. Islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan kasih sayang atas hubungan yang terikat dalam jalinan yang halal. Kasih sayang dalam keluarga, anak dan orang tua, begitu pun antara suami istri.

Nah, dalam Valentine's Day kebanyakan kasus yang ditemui adalah pengungkapan kasih sayang antara dua insan yang tidak terikat dalam hubungan yang halal. Sedangkan sebagai ummat Muslim, terdapat peringatan keras dalam Al-Qur'an

‘’Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’ : 32) 

Maka dari itu perayaan ini sangat dilarang keras melebihi perayaan lain karena mengandung begitu banyak kemaksiatan didalamnya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya. (Tafsir Ibnu Katsir, 5/55)

Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat mengantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan. Atas dasar ini, disaat Allah subhanahu wata’ala melarang perbuatan zina, maka Allah subhanahu wata’ala melarang semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut.

Sebagai seorang Muslim, Gen-Q memiliki tanggung jawab untuk mensyi'arkan perintah dan larangan dalam Islam, maka jadilah posting ini. Dengan meng-upload karya-karya dari Komunitas Desainer Muslim, diharapkan dakwah dapat lebih kreatif dan mengena pada kalangan muda.

  


Solusi Galau Dengan Sahabat

By : Ave Ry
Alhamdulillahi Rabbil 'alamin, setelah sekian lama akhirnya kelima seri buku Managemen Galau terbit juga. Setelah Solusi Galau Dengan si dia, Solusi Galau Dengan Keluarga, Solusi Galau di Sekolah, dan Sekarang terbit Solusi Galau Dengan Sahabat. Untuk Solusi Galau Dengan Kepribadian dan Solusi Galau di Sekolah, kemungkinan menyusul reviewnya setelah ini Inshaa Allah.

Seperti dalam buku seri sebelumnya. Buku Solusi Galau Dengan Sahabat ini juga full color, berisi komik-komik khas remaja disertai ilustrasi dan lay out yang keren!


Dalam buku ini diceritakan / digambarkan serba-serbi remaja dengan sahabatnya. Mulai dari tipe atau karakter sahabat, konflik, makna sahabat sampai pembahasan adab berteman dalam Islam juga dibahas.

Contohnya seperti pada bab 2 berikut ;

Ada begitu banyak orang yang hidup di bumi ini. Ada banyak wajah dan pasti ada banyak karakter juga. Bagaimana jika sahabatmu memiliki karakter yang berbeda jauh darimu?

Nah, di buku ini disebutkan beberapa tipe sahabat yang yang karakternya agak-agak mirip sama planet, agak maksa sih sebenarnya... Tapi ini hanya sebagai jalan untuk memudahkan sahabat muda untuk lebih memahami karakter seseorang. Kira-kira ada nggak salah satu dari sahabat kamu yang masuk kedalam tipe planet ini? Kalau ada mudah-mudahan aja kamu ketemunya pas planet-palanet yang ramah.



Merkurius, Mars, Bumi, Venus, Jupiter, Saturnus, Uranus & Neptunus masing-masing memiliki garis edarnya sendiri. Mereka berputar mengeilingi Matahari. Serasi tanpa saling mendahului, bersama dalam sebuah keindahan tata surya bernama ‘Bima Sakti’…

Dalam bab ke-4 kamu akan disuguhkan sebuah wacana tentang Sahabat Dalam Pandangan Islam. Bagaimana sih, sebenarnya Islam memandang pergaulan antar manusia ini?

Sahabat adalah salah satu orang terpenting dalam kehidupan pribadi kita. Hal ini akibat dari fungsi kita sebagai manusia sosial yang nggak bisa lepas dari lingkaran pergaulan, dimana dalam sebuah pergaulan kita menemukan, bahkan memilih seseorang yang tepat untuk dijadikan sahabat, agar hari-hari yang dilewati dalam sebuah pergaulan terasa lebih lengkap. Jika beruntung kita dapat menemukan sosok sahabat ideal, maka jangan sampai kamu sia-siakan ya sobat…
Judul Buku      :  Solusi Galau Dengan Sahabat
Penulis             :  Ave Ry 
Genre / Tags    :  Remaja, Psikologi, Islam
Penerbit           :  Zikrul Remaja 
Tebal                :  64 Halaman 
Tersedia di       : Gramedia, Gunung Agung, Walisongo, Al-Amin, Iltizam
Wilayah            : Jabodetabek

Untuk pemesanan dalam jumlah besar bisa menghubungi :
 (021) 4754428, 475243, 70740274

16 November

By : Ave Ry


"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !
"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !
"Bi ruh...bi dam...nafdika yaa al-Aqsha !

(Dengan jiwa dan darah, kami persembahkan untuk Aqsha !)

“Khaibar... Khaibar... Ya Yahud ! Jaisyu Muhammad Saufa Ya'ud...”

(Khaibar... Khaibar..ya yahudi..! Pasukan Muhammad PASTI akan kembali...)

Allahumma ‘a-izzal islama wal muslimina
Allahummanshur ikhwananal musliminal mujahidina fi filistin
Allahumma tsabbit imanahum wa anzilis-sakinata ‘ala qulubihim wa wahhid shufufahum
Allahumma ahlikil kafarata wal musyrikina Allahumma dammiril yahuda wa israila
Wa syattit syamlahum wa farriq jam’ahum, Allahummanshur ‘alal mujahidina a’daa-ana wa a’daa-addin

Birahmatika ya arhamar-rahimin wa shallallahu ‘alan-nabiy Muhammad

“Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin. Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina. Ya Allah, teguhkanlah Iman mereka dan turunkanlah ketenteraman di dalam hati mereka dan satukanlah barisan mereka. Ya Allah, hancurkanlah kaum kuffar dan kaum musyrikin. Ya Allah, binasakanlah kaum Yahudi dan pasukan Israel dan cerai-beraikanlah kesatuan mereka. Ya Allah, menangkanlah kaum Mujahidin atas musuh kami musuh agama dengan RahmatMu, Wahai Yang Maha Pengasih. Dan sampaikanlah Sholawat kami kepada Nabi Muhammad.”

My Own Cartoon

By : Ave Ry


Memiliki karakter sendiri, maksudnya sebuah tampilan untuk kita sendiri pada sebuah gambar mungkin adalah keinginan kekanakan, Kekanakan yang bukan hanya ada pada diri anak-anak namun juga banyak orang dewasa. Dalam hal ini terkait dengan sebuah gambar kartun. Ada kesenangan tersendiri jika kita (Saya) menjadi karakter sebuah kartun apalagi kalau menjadi kartun superhero (imajinasi anak-anak). Tapi keahlian membuat sebuah gambar kartun itu tidak semua mampu melakukannya. Jadi hal yang paling simple dapat dilakukan adalah meminta untuk dibuatkan, like I did...

Namun menyenangi kartun dalam Islam akan mendapati masalah tersendiri, salah satunya adalah hukum membuat gambar. Setidaknya ada tiga golongan dalam hal ini, yaitu golongan yang mengharamkan sama sekali gambar, golongan yang membolehkan gambar dengan tujuan tertentu, dan golongan yang terlena dengan gambar tanpa memperhatikan syariat.

Ave Ry cenderung berada di tengah. Dengan mengambil pendapat Yusuf Qardhawi berikut ini :

Kalau lukisan seni itu berbentuk sesuatu yang disembah selain Allah, seperti gambar al-Masih bagi orang-orang Kristen atau sapi bagi orang-orang Hindu dan sebagainya, maka bagi si pelukisnya untuk tujuan-tujuan di atas, tidak lain dia adalah menyiarkan kekufuran dan kesesatan. Dalam hal ini berlakulah baginya ancaman Nabi yang begitu keras:


"Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya nanti di hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar." (Riwayat Muslim)
Imam Thabari berkata: "Yang dimaksud dalam hadis ini, yaitu orang-orang yang menggambar sesuatu yang disembah selain Allah, sedangkan dia mengetahui dan sengaja. Orang yang berbuat demikian adalah kufur. Tetapi kalau tidak ada maksud seperti di atas, maka dia tergolong orang yang berdosa sebab menggambar saja."

Yang seperti ini ialah orang yang menggantungkan gambar-gambar tersebut untuk dikuduskan. Perbuatan seperti ini tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim, kecuali kalau agama Islam itu dibuang di belakang punggungnya.
Dan yang lebih mendekati persoalan ini ialah orang yang melukis sesuatu yang tidak biasa disembah, tetapi dengan maksud untuk menandingi ciptaan Allah. Yakni dia beranggapan, bahwa dia dapat membuat dan menciptakan jenis terbaru seperti ciptaan Allah. Orang yang melukis dengan tujuan seperti itu jelas telah keluar dari agama Tauhid. Terhadap orang ini berlakulah hadis Nabi yang mengatakan:

"Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya ialah orang-orang yang menandingi ciptaan Allah." (Riwayat Muslim)

Persoalan ini tergantung pada niat si pelukisnya itu sendiri.
Barangkali hadis ini dapat diperkuat dengan hadis yang mengatakan:
"Siapakah orang yang lebih berbuat zalim selain orang yang bekerja membuat seperti pembuatanku? Oleh karena itu cobalah mereka membuat biji atau zarrah." (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Allah mengungkapkan firmanNya di sini dengan kata-kata "dzahaba yakhluqu kakhalqi" (dia bekerja untuk membuat seperti pembuatanku), ini menunjukkan adanya suatu kesengajaan untuk menandingi dan menentang kekhususan Allah dalam ciptaannya dan keindahannya.

Di samping itu tampaknya ada kemungkinan yang tampak pada hadis-hadis yang berkenaan dengan masalah gambar dan pelukisnya, yaitu bahwa Rasulullah s.a.w. memperkeras persoalan ini pada periode pertama dari kerasulannya, dimana waktu itu kaum muslimin baru saja meninggalkan syirik dan menyembah berhala serta mengagung-agungkan patung.


Tetapi setelah aqidah tauhid itu mendalam kedalam jiwa dan akar-akarnya telah menghunjam kedalam hati dan pikiran, maka beliau memberi perkenan (rukhshah) dalam hal gambar yang tidak berjasad, yang hanya sekedar ukiran dan lukisan. Kalau tidak begitu, niscaya beliau tidak suka adanya tabir/korden yang bergambar di dalam rumahnya; dan ia pun tidak akan memberikan perkecualian tentang lukisan dalam pakaian, termasuk juga dalam kertas dan dinding.

Memang dalam hal ini pendapat seseorang bergantung pada pengetahuan dan kecenderungan hatinya. Ave Ry sendiri telah menulis buku-buku yang didalamnya banyak berseliweran gambar-gambar kartun, salah satunya ada dalam buku kedua yang berjudul "Solusi Galau Dengan Keluarga" . Buku ini ditujukan kepada pembaca-pembaca remaja yang memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini menyenangi gambar-gambar kartun yang berwarna.

Dibubuhinya gambar-gambar tersebut bermaksud menarik hati para pembaca remaja, memudahkan pembaca remaja untuk menggunakan daya visualnya dalam berinteraksi didalam sebuah bacaan dan menggiring mereka untuk menghindari gambar kartun yang berlebihan diluar batas kepatutan norma agama seperti gambar kartun anime yang tidak berbusana layak atau bahkan gambar kartun hentai, naudzubillah...

GL ODOJ

By : Ave Ry

Ahad, tanggal 4 May 2014 Ave Ry berkesempatan menghadiri GRAND LAUNCH ODOJ. Hayo, sobat blogger ada yang tau kah apa itu ODOJ? Bagi yang belum tahu, Ave Ry kasih tau deh... ODOJ itu singkatan dari One Day One Juz. Singkatnya, ODOJ itu adalah gerakan membaca Al-Qur'an satu hari sebanyak 1 juz, sekitar 10 lembar halaman sob! 

Hmm, berat nggak tuh segitu? Kan banyak kerjaan? Ada triknya loh, agar kegiatan ODOJ ini tidak memberatkan yaitu dengan jalan membaca setiap habis sholat fardhu 2 lembar. Nah, sholat fardhu kan ada 5 tuh! Shubuh : 2, Zhuhur : 2, Ashar : 2, Maghrib : 2 dan Isya : 2., jadi nggak berat kan... Udah gitu kalau sobat ikut komunitas ODOJ sobat bisa punya motivasi lebih. Kok bisa? Jadi gini, jika kamu sudah bergabung dengan ODOJ maka sobat akan punya grup atau kelompok yang masing-masing terdiri dari 30 orang. Satu orang 1 juz, kalau ada 30 orang maka dalam 1 grup akan menyelesaikan khataman Al-Qur'an setiap hari! Wah, Subhanallah kan...

Eh, sebenarnya nggak mau membahas ODOJ-nya nih, tapi Grand Launch-nya. Acara sumpah keren abis! Bayangin aja... Dalam satu masjid bergema ayat-ayat Al-Qur'an dari TIGA PULUH RIBU manusia yang serentak membaca Al-Qur'an. Sampai merinding.... Suara-suara terdengar persis seperti lebah yang berdengung.

Setelah acara pembacaan selesai, dilanjut dengan testimoni dari para artis yanng juga bergabung dengan komunitas ODOJ (Hayo, sobat blogger jangan mau ketinggalan donk). Siapa aja tuh yang datang? Wuih buanyak! Ada Dude Herlino & Allysa Subandono, ada Teuku Wisnu, Baim Wong, Dini Aminarti, Umi Pipik, ada Oki Setiana Dewi juga. Sayangnya kedapatan tempat di bagian paling atas jadi nggak bisa foto-foto. Padahal datang jam 9.30 loh, tapi udah meluber gitu yang datang.


Baru setelah sholat zhuhur baru Ave Ry and Friends akhirnya dapat tempat di ruang utama (itu juga nyempil). Di acara yang live di TV One ini, dihadiri juga Ust. Yusuf Mansur, Nazarudin Umar dan Amir Faishol. Dan tau nggak sih... ODOJ dapat rekor dunia! Apaahh... iya sob, tadinya acara GL ODOJ ini akan mendapatkan piagam rekor dari MURI yang diwakili oleh Jaya Suprana. Tapi beliau mengatakan bahwan GL ODOJ ini tidak pantas mendapatkan piagam rekor Indonesia, tapi lebih pantas mendapatkan piagam rekor dunia.

Ini dia nih moment-nya saat penyampaian piagam rekor MURI untuk GL ODOJ

Serempak para hadirin meneriakan "Allahu Akbar.."


Tapi sebenarnya ada yang lebih membuat 'wow' nih... tadi tuh ditempat wudhu temannya Ave Ry menemukan sesuatu! Ada buku kecil, atau buku saku kali ya... 'Mimbar Jum'at Istiqlal' No. 791/XVI/14. Temanya "Persatuan Dalam Keberagaman Kunci Kekuatan dan Kemenangan". Eh, eh.. sobat tau nggak... masa jreng.. jreng... di belakangnya ada Iklan Buku SOLUSI GALAU-nya Ave Ry!

Waaa, baru tau ternyata bukunya di iklanin di Mimbar Jum'at-nya Masjid Istiqlal! Jadi terharu, mwuhuhu...


Ini dia nih, penampakannya....


Pulang hati dengan senang, dapat ilmu, dapat semangat, dan dapat makan siang gratis, hihi

Sebelum pulang Ust. Yusuf Mansur memandu para hadirin untuk bersama-sama berdoa, doa yang membuat mata para pecinta Al-Qur'an berkaca-kaca,

Allahummar hamna bil Quran
waj’alhu lana imaamau wa nuurau wa hudaw wa rahmah
Allahumma dzakkirna minhu maa nasiina
wa ’allimna minhumaa jahiilna
warzuqna tilaawatahu
aana al laili wa athrofannahar
waj’alhu lana hujjatan
Yaaa rabbal ‘alamiin...

Doa Khatam Al-Qur'an yang dibaca ketika kita telah menyelesaikan bacaan Al-Qur'an kita. Hmm, jadi semakin termotivasi!  Ingin menjadi dan menjadikan sebuah era yang didalamnya bertebaran Generasi Qur'ani, Generasi Rabbani... Allahumma Aamiin

Ya Allah kasih sayangilah aku, dengan sebab AlQuran ini
Dan jadikanlah AlQuran ini sebagai pemimpin,
Sebagai cahaya, sebagai petunjuk dan sebagai rahmat bagiku

Ya Allah ingatkanlah aku apa-apa yang aku lupa dalam AlQuran
yang telah Kau jelaskan

Dan ajarilah apa-apa yang aku belum mengetahui
Dan karuniakanlah aku Selalu sempat membaca AlQuran pada malam dan siang hari
Dan jadikanlah AlQuran ini sebagai hujjah bagiku


Ukhuwah Dalam Warna

By : Ave Ry

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu
(Brother)

Duh, duh... Tiap kali mendengar lagu milik Brother ini disenandungkan, Ave Ry tidak pernah bisa menahan senyum. Sebuah syair tentang Ukhuwah, persahabatan yang menjemput persaudaraan hingga waktu tak terkatakan.

Tidak terhitung banyaknya kajian yang membahas tentang Ukhuwah. Maka dari itu Ave Ry ingin berbagi tentang ukhuwah yang penuh warna, dimana dalam jalinannya terdiri dari warna-warna khas. Warna yang mencerminkan karakter seseorang. Karena tentunya yang disebut ukhuwah itu terdiri lebih dari satu orang yang asal-usulnya pun beragam.

Sobat, dalam ukhuwah kita akan mendapati banyak sekali perbedaan. Perbedaan fisik, perbedaan budaya sampai perbedaan pemikiran. Lalu bagaimana kita mensikapinya? Ya tentu saja dengan jalan saling kenal mengenal, seperti ayat dibawah ini;

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal....." (QS  Al Hujuraat : 13)

Karena dalam perkenalan akan menumbuhkan pemahaman lalu terciptalah persaudaraan yang erat dengan dikokohkan oleh saling tolong-menolong. Perbedaan-perbedaan itu selayaknya warna-warni. Salim A. Fillah dalam bukunya “Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim” mengatakan;

Tentang warna-warni itu? Ya, Islam tidak menghapus karakter-karakter khas pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan ‘aqidah. Islam justru membingkainya menjadi kemuliaan karakter yang masing-masing berkontribusi dalam peradaban yang menyejarah.

Indah bukan? Islam sama sekali tidak menafikan perbedaan 'warna', bahkan membingkainya menjadi satu keselarasan warna yang diikat kedalam satu ikatan kokoh, Ukhuwah Islamiyah. Karena masing-masing warna tentu memiliki keunikan tersendiri yang dengannya masing-masing dari kita akan saling melengkapi.

Warna-warni yang memiliki makna... Nah, sobat kira-kira berada dalam warna apa? Check yuk!

Merah, sang berani. Pemimpin diantara yang lainnya. Karakter yang terwakili biasanya tegas, keras, berani dan tak pantang menyerah. Sering kali terlihat egois dan mau menang sendiri tapi tetap bisa bijaksana dalam menyikapi keadaan..

Jingga, si lembut. Selalu berusaha untuk menenangkan. Kalem dan pemalu. Jingga selalu terlihat menyenangkan dan mendamaikan. Tipe yang gampang “dibodohi” karena kepolosannya..

Kuning, sang pencerah suasana. Lincah, tak kenal henti dalam bergerak. Selalu berusaha riang dimana pun dan kapan pun berada. Terkadang menyilaukan tapi selalu ditunggu kehadirannya. Sering kali memusingkan orang lain karena perilakunya yang terlalu ribet..

Hijau, si teduh. Damai dan dapat membuat suasana menjadi hidup. Selalu peduli sesama dan sangat peka. Mementingkan orang lain dari pada kepentingan dirinya sendiri. Sang penengah suasana. Terkadang lupa akan kebutuhan dirinya sendiri..

Biru, yang tenang namun mendalam. Tempat sejuk, sesejuk langit ketika memandangnya. Tempat yang cocok jika kau ingin didengarkan. Selalu terbuka untuk menerima orang lain. Terkesan menutup diri karena tidak bisa mengungkapkan segala sesuatu yang dirasanya..

Ungu, si kompleks. Perpaduan antara biru dengan merah. Di satu sisi punya keberanian tapi terkadang lemah dalam mempertahankan pendapatnya. Sang kompetitif sejati. Selalu bisa hidup dimana pun ia berada..

Pernah lihat pelangi kan.... Warna-warni pantulan cahaya itu menjadi terlihat indah karena sejajar. Begitu pula dalam ukhuwah kita, tidak akan sedap dipandang jika terdapat warna yang mendominasi. Justru karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri perbedaan warna itu terlihat indah. Jika kita menikmatinya dan membuatnya menjadi bagian dalam hidup kita. Saling mengerti tentang kondisi teman–teman dan saudara–saudari kita adalah hal yang wajib untuk kita lakukan jika kita ingin menjadi pelangi. Maka biarlah warna–warni itu tetap hadir dengan kekhasannya.Membawa kebahagiaan bagi orang-orang yang memandangnya.

Teruntuk sahabat-sahabatku, yang mengajarkan arti ukhuwah bukan melalui teks buku

Ukhtuna, Ana Uhibbukum Fillah!

"Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam" (HR. Bukhari & Muslim)

Menara, Yo Te Amo!

By : Ave Ry

I was falling in love for the very first time
Sitting down the chair and a friend next to mine
Wondering, am I in a right place
Or should I go and no more space

Believe it or not, perubahan bisa dicapai dengan sekejap! Well, walaupun gak sekejap-kejap amat, tapi dengan sarana yang tepat dan fasilitas yang mendukung... Eh? Bisa kok.

Kalau mengingat beberapa tahun ke belakang Gen-Q suka tersenyum kecut. Kok bisa ya si pop lovers with music addict jadi akhwat? Huehe. Fashion apa yang dulu Gen-Q gak kenal, film apa yang aktornya gak dihafal dan lagu mana yang masuk billboard sebelumnya gak diprediksi? Teman-teman, jangan ditanya lagi... kalau bukan pencinta buku ya pencinta musik, kalau ngobrol bisa ngalah-ngalahin Jessica Alba sama Carson Daly! (VJ tahun berapa ituhh??)

Tapi kalau sobat Gen-Q kebetulan melewati Masjid Raya Bogor hari sabtu dan bertemu, pasti gak akan menyangka kalau ada satu akhwat nubi yang dulunya boro-boro nongkrong di Masjid yang ada seliweran di mall. Yah, jangankan sobat, sahabat-sahabat lama saja terbelalak.

"Ini Erri bukan ya?", "OMG, Erri kenapa lo??? Kesambet!?", "Gue harap lo bisa sadar secepatnya dari aliran sesat itu...." Hiks, miris.

Berawal dari perkenalan dengan seorang akhwat yang asik. Ternyata, dulu pun sewaktu masih gaul (sekarang masih tetep gaul kok) xoxo, senang berdiskusi yang rodo berat. Tentang ini itu yang boro-boro sampai kepikir remaja sekarang yang ngaku gaul. Akhwat itu kemudian mengajak untuk mengikuti kajian di Masjid Raya Bogor. So, why not?

Dan disanalah, perubahan sekejap itu terjadi. Mata mulai memperhatikan, telinga mulai menyaring, akal mulai bekerja dan hati mendadak malu. Ya, malu melihat sekitar akhwat berjilbab lebar, sedangkan Gen-Q waktu itu masih berjeans ria yang kadang ber-capuchone dengan jilbab tipis berwarna. Perasaan dulu itu merasa 'nothing', ketika seorang ustadz memberikan tausyah terasa terasing.

Setelah pertemuan dengan akhwat asik itu, Gen-Q mulai mengakrabkan diri dengan seorang akhwat yang nantinya menjadi role model bagi Gen-Q. Tertutup rapat, anggun, cerdas dan santun, Sannisa namanya. Dengannya Gen-Q banyak mengambil manfaat, dari mulai berbusana syar'i, melebarkan hijab, bertutur kata tertata, bersemangat ibadah dan mengenal ukhuwah. Dan darinya pula arti persaudaraan dalam Islam begitu menyata. Uhibbuki fillah, adalah pesan yang disampaikannya. Dan bukan hanya sekadar kekata, tapi pelukan hangat dengan senyum teduhnya yang berlama. Gadis pemalu ini, semoga Allah merahmati wajahnya dan menjauhkannya dari percikan api neraka, aamiin.

Kemudian bak roket, melesat cepat meninggalkan kumpulan debu. Gen-Q masih teringat ucapan seorang ustadzah yang 'galak-galak tapi baik' itu, "Kamu itu yang belajarnya paling cepat, paling kelihatan perubahannya". Waktu itu Gen-Q hanya tersenyum segaris, padahal dalam hati "Yeah, berhasil... berhasil... hore!". Bagaimana gak terlihat berubah? wong dulu memang gak pernah belajar ngaji, baca Al Qur'an otodidak aja, baca Iqro sendiri. So ketika diajari tajwid, makhorijal hurf ya terlihat sekali bedanya. Tapi gak seperti Bu Umi Salma bilang, belajarnya cepat, tepatnya lebih lama waktu belajarnya. Kalau mungkin ada teman yang belajar hanya dikelas, maka Gen-Q menghafal dan mempraktekannya dirumah tiap hari full! Dan jika galaknya bisa membuat ambruk orang, tapi bagi Gen-Q malah menjadi lecutan. "Halah, bodo lah... emang gue gak bisa biar dikatain jelek juga biarin".

Dan begitu saja… Gen-Q menjadi aktif di Menara, walaupun telat dan gak bisa disebut remaja Masjid (masih ingat usia), tapi ada beberap kegiatan disana yang Gen-Q dan teman-teman sebagai penyelenggaranya.

Markaz Islam Bogor, begitu biasa tempat ini disebut karena memuat berbagai rupa, dari mulai ormas, gerakan Islam, mahzab sampai bedah kitab agama lain juga ada! Dan jika ditempat lain ada beberapa gerakan Islam yang saling bersitegang, di Masjid ini malah kita mendudukannya dalam satu atap, salah satu contohnya bisa baca disini. Sebenarnya banyak lagi kegiatan lain, misal pembahasan fiqih sholat yang menghadirkan Ust. Sarbini pemimpin HASMI dan Ust. Taufik Hulaimy dari IM. Atau atap yang biasa digunakan Buya Yahya yang ‘nyufi’ bergantian digunakan juga oleh Ust. Yayha Badrussalam yang ‘nyalaf’. Salut buat DKM-nya yang gak pilih-pilih (asal bukan yang jelas sesatnya).

Dengan Radio Mars yang mengudara dan kegiatan dakwah tanpa jeda tiap harinya, Masjid Raya Bogor adalah rumah yang sangat nyaman bagi semua orang, wa bil khusus Gen-Q sendiri. Home sweet home, senyaman-nyamannya rumah, sehangat-hangatnya keluarga setelah rumah adalah Masjid Raya Bogor dengan Menara-nya sebagai naungan. Tempat berbagi pikiran, mengeluarkan pendapat dan mengenal banyak orang dan berteman!

Seketika sudah tiga tahun sejak pandang pertama pada menara! Berputar roda, tapi tetap sama. Malam-malam penuh berkah dengan semarak iktikaf, pagi yang cerah dengan tausyah dan siang yang dulu penuh semangat tak akan terganti. Walaupun satu persatu penghuninya meninggalkan 'rumah', tapi akan selalu ada penghuni baru yang akan menghias dinding-dindingnya dengan lafaz 'Subhanallah'.

Menara, Yo Te amo! Aku jatuh cinta...

Keindahanmu menggugah naluri, mengubah pribadi
Kehangatanmu memercikan semangat, menyatakan mimpi
Kesederhanaanmu memalingkan sombong meredam pendengki

Ya Rabb, jadikanlah aku salah satu dari golongan yang Engkau lindungi. Saat ini aku tak bisa sesering dulu mengunjunginya karena ada seseorang yang lebih membutuhkanku disisinya. Dan dalam Lindungan-Mu, lindungi kami, karena Engkaulah sebaik-baik pelindung...
“Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Khayalan Kita: Spain, We’re In Love!

By : Ave Ry

Por último, España ... Estamos llegando!

Here we go, di tanah sejuta rasa.

Kerlip dunia membintangi kelam langit yang dulu pernah berjaya, Spanyol. Di pijakan yang sama namun dengan cita yang beda. Baunya terhirup semerbak mewangi flamengo.

“Erick, akhirnya… sayapku sudah terkepak sejauh ini untuk sekadar menyapamu. Kuharap berbuah jabat”, gadis mungil yang MERAH jilbab juga gaunnya mendaratkan kaki ditengah kerumunan burung yang setiap sore menanti camilan dari para pengunjung.

Tak jauh darinya seorang ibu muda nan energik tengah sibuk dengan kamera canggihnya. Cadar HIJAU yang melampiri gaun lebar itu tidak mengurangi kegesitannya dalam mengambil moment lalu lalang pengunjung juga tiap hempasan angin yang menerpa. “Kapan lagi bisa dapat pemandangan sekeren ini!”, ujarnya.

Diantara hamparan rerumputan hijau taman terlihat dua gadis ceria sedang mengobrol, ramai sekali! “Coba bayangin, kalau sepuluh aja kita dapat pelanggan yang aktif membeli barang dagangan kita, baju-baju gamis contohnya. Kita udah bisa aman, tinggal minta mereka untuk bantu promoin produk kita sama muslimah-muslimah disini. Untungnya lumayan…”, mulai gadis berjilbab lebar yang warna PINK-nya redup melambai. Menimpali, seorang gadis penyuka TABRAK WARNA bersuara, “Iya, sekalian kita disini. Wisata kuliner… kapan lagi?”

Di samping air mancur, dekat dengan kedua gadis tadi terlihat seorang gadis berwajah serius yang sebenarnya kamuflase melangkahkan kaki, bolak-balik. Jilbab KUNING-nya menyilaukan matahari! Berpikir keras ia, menopang dagu dengan sebelah tangannya sambil berjalan tak henti.”Bagaimana cara para ulama dulu di Spanyol ini mendidik para muridnya sehingga mereka terkenal ke seantero dunia sebagai manusia-manusia yang giat berilmu, giat belajar. Aku harus mencari tau, agar bisa kuterapkan pada anak didikku di sekolah nanti”. Begitu terus, ia berpikir, berulang.

Menyendiri dengan sebuah Diary dan pena ditangan kanan, seorang gadis dengan gaun korea bercorak batik khas Indonesia mengebaskan selembar daun dari jilbab BIRU-nya.

"Averroes..."
"Medina Az-Zahra, 936, Cordova, Andalusia..."
"Ave Ry, 2015, Sevilla..."

"Dia_Ry, finally, DIA menyampaikan aku ke tanah para cendekia! Perhatikan rumputnya, hirup udaranya, rasakan anginnya dan masukan ke dalam pori-pori. Alirkan, alirkan ke aorta dan sampaikan menuju seluruh anggota tubuh serta pelvis"

"Beritahu cerebral cortex agar ia menyimpan dengan baik memory ini hingga bertahun nanti bisa mendetailkannya pada Ave Ry junior kelak!"

"Katakan pada si junior; Ibumu sangat mencintai tanah ini! Tanah dimana lahir seorang Ibnu Rusyd, seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidup beliau sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Beliau mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Betapa aku inginkan kau menjadi seperti orang besar itu.... Junior!"
***
"Subhanallah... Megah sangat bangunan ini!", si gadis bergaun merah terkagum-kagum. Disebelahnya gadis bercadar hijau tiada henti mengcaptured gadis-gadis yang tidak pernah kehabisan bahan obrolan, dari mulai awal di bandara hingga menuju bangunan Medina Azzahra. Baterai mereka seakan selalu full charge! Dengan gaya narsis feminis mereka berpose seakan tidak menghiraukan para turis dari berbagai macam negara yang tengah memperhatikan mereka. Mungkin pikir para turis itu begini, "Ada apa ini? apakah ada kontes Miss World Muslimah disini, sangat berwarna..."

Para gadis itu menyusuri tiap lorong dari bangunan bersejarah, indah nan megah. Ukirannya berlafazkan keindahan Nama-nama-Nya, tersusun dari batu-batu berkualitas terbaik pada masanya, tempat para insan Rabbani mencari ilmu, menghiaskan pahatan disetiap dindingnya dengan dzikrullah, "Subhanallah Rabbiyal 'Azhimi wa bi Hamdihi"


 Perjalanan mereka berlanjut

"Isma, estás aquí?", layar ponsel si gadis merah menyala
"Sí, estoy aquí ... dónde puedo encontrar Erick?", balas gadis itu melalui pesan sms
"Nos vemos en riverside, at down under the Triana Bridge, the oldest bridge of Seville "
"Oke, be there..."

Kami bersegera menuju kesana, mempertemukan dua hati yang terpisah jarak cukup lama namun disatukan oleh asa.

Pria itu, tinggi berseri dengan rambut keriwil menyambut kami dengan hangat. "Bienvenidos a Sevilla". Ditengahi cahaya redup senja mereka bercengkerama, menanti saatnya waktu maghrib tiba.

"Ah, disana kau rupanya" gadis biru berjalan meninggalkan teman-temannya. Perlahan kakinya melangkah kian cepat hingga ia berlari semakin jauh, semakin jauh. Terseok ia ditengah temaram Triana dan terjatuh diantara padang ilalang. "Dimana aku?". Matanya menatap jauh jembatan yang kian menghilang pandangan. Hampir menangis ia karena menghilang dari rombongan.

"No tengas miedo de la señorita, yo conduciré", tangan itu terulur... dan sebelum ia menggapainya, ia limbung lantas tak sadarkan diri, berhenti.

***

Ahh, ternyata khayalku berhenti di persimpangan jembatan..


Tapi betapa hebatnya jika saja jejak langkah kaki ini menyampaikan aku dan mereka, sahabatku fillah kesana.
Namun jika belum juga mengudara maka khayalku akan kurubah saja menjadi sepotong doa :

“Yaa Rabbi, memang hanya KAU yang mengetahui betapa keanehan rindu ini menyergap pembuluh darahku. Cintaku pada tanah para cendekia, para ulama. Betapa Medina Azzahra membayang di pelupuk mata, Alhambra di Granada, Mezquita di Córdoba dan menara Torre del Oro dan Giralda di Sevilla dan Reales Alcázares di Sevilla. Bentuk kubah hinggakan pahatan arsitekturnya kurasakan betul di urat nadi. Rasa itu tidak pernah berhenti, sebelum tanah basahnya kuhirupi.”


- Copyright © Al-Ihtisyam - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -